TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Dihadapan 10.159 mahasiswa baru UI 2023, Rhenald Kasali beri tips kunci sukses di dunia modern.
Universitas Indonesia (UI) resmi membuka kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), pada Selasa (8/8), di Balairung UI, Kampus Depok.
Kegiatan ini diikuti oleh 10.159 mahasiswa angkatan 2023 yang akan mengikuti rangkaian program pengenalan kampus hingga Kamis (24/8/2023).
Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D. menyampaikan rasa bangga terhadap putra-putri terbaik Indonesia yang telah menjadi sivitas akademika UI.
Menurutnya, peluang para mahasiswa untuk belajar, berprestasi, serta mengembangkan
kompetensi, minat, dan bakat, semakin terbuka lebar.
“Ada banyak cara mengembangkan diri di kampus UI. Selain kegiatan akademik, mahasiswa juga
mempunyai banyak kesempatan untuk mengembangkan kompetensi di luar kelas melalui berbagai
kegiatan di bidang olahraga, seni, dan pengabdian masyarakat," kata Prof. Ari Kuncoro.
"Selain itu, mahasiswa UI berkesempatan mengikuti berbagai Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), baik dalam bentuk beasiswa IISMA maupun program magang di perusahaan mitra,” tuturnya.
Mahasiswa Harus Miliki 5 Kompetensi
Berbicara tentang kompetensi, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. yang hadir sebagai narasumber pada acara
tersebut juga menyatakan bahwa mahasiswa perlu meningkatkan skill agar dapat bersaing di kancah
internasional.
Dalam pemaparannya, ia menyebut bahwa banyak tantangan yang dihadapi di “Dunia Baru” yang berkembang saat ini.
Baca juga: Guru Besar FEB UI Temukan Cara Indonesia Unggul dari Singapura dan Thailand Soal Penanganan Limbah
Aspek-aspek perubahan tersebut adalah Artificial Living dengan Genetically Modified Organisms (GMO); Environment, Social, Governance (ESG), Saling Berhadapan dan Berkolaborasi.
Lalu, Populasi Naik–Turun (Disrupsi); Deep Fake & Hoax: Validity & Reliability Test, Global Talent Shortage; serta Butterfly Effect, yaitu ketika semua orang sudah terhubung.
Di era Artificial Living, banyak inovasi yang muncul dari hasil modifikasi genetik.
Misalnya, buah-buahan yang dulu berukuran kecil dan memiliki banyak biji, kini terus dikembangkan, hingga orang bisa mendapati buah pisang, semangka, bahkan alpukat tanpa biji.
Selain itu, berbagai tantangan terkait isu lingkungan, sosial, dan pemerintahan juga semakin meningkat.