Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Mahasiswa UI AAB (23) nekat berbuat kriminal dengan membunuh dan merampok juniornya MNZ (19) lantaran terjerat banyak utang.
Aksi pembunuhan dilakukan AAB di kamar kos milik korbannya di Kos Apik Zire, Jl. Palakali, RT 007/005 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok.
Kepada polisi AAB mengaku terjerat utang termasuk pinjol setelah sebelumnya mengalami banyak kerugian di investasi kripto.
AAB pun menceritakan aksi kriminalnya tersebut saat dihadirkan di Mapolres Metro Depok pada Sabtu (5/8/2023).
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengungkapkan bahwa AAB sebelumnya mengalami banyak kerugian dalam investasi kripto.
Baca juga: BREAKING NEWS, Mahasiswa UI Bunuh Juniornya Lantaran Rugi Crypto dan Pinjol 80 Juta
"Dia bermain investasi online kripto dan mengalami banyak kerugian. Pengakuannya rugi Rp 80 juta. Lalu dia terjerat banyak utang, termasuk pinjol," jelasnya.
Butuh uang banyak untuk menutupi utang-utangnya AAB akhirnya berencana merampok MNZ.
Kepada polisi AAB mengaku pernah belajar di youtube bagaimana cara membunuh yang cepat.
"Iya, dia (pelaku) sempat belajar dari Youtube bagaimana cara membunuh yang cepat," ungkap Nirwan di Polres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023).
AAB juga terinspirasi sebuah film untuk melancarkan aksi pembunuhannya.
Baca juga: Mahasiswa UI Depok Pelaku Pembunuhan Juniornya, Pihak Kampus Serahkan Penanganan ke Polisi
"Saya terinspirasi karena nonton film Narcos," kata pelaku AAB.
Selanjutnya aksi pembunuhan terhadap MNZ tersebut dilancarkannya pada Rabu (2/8/2023), AAB main ke kosan korban.
AAB lantas pura-pura pamit ke korban setelah berkunjung, ketika korban kendak menutup pintu AAB langsung menendang MNZ dan menusukkan pisau ke dada korban.
Menurut pengakuan AAB, MNZ sempat melawan dengan menggigit jarinya. AAB kemudian mendorong MNZ ke dalam kamar sehingga korban terpental.
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa FIB UI Diminta Dihukum Mati, Ini Penjelasan Paman Korban
"Cincin pelaku tertinggal di kerongkongan korban. Lalu pelaku menusuk korban hingga tewas," kata Nirwan Pohan.
Setelah korban tak berdaya AAB lantas mengambil barang berharga milik MNZ seperti laptop, dompet dan handphone.
AAB kemudian berupaya untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang dilakukannya.
Pada keesokan harinya, Kamis (3/8/2023), AAB membeli plastik hitam dan kapur barus untuk menghilangkan bau amis di kamar korban.
"Pelaku datang lagi ke kosan korban untuk membersihkan kos. Dia mengikat tangan dan kaki korban dengan lakban lalu memasukkannya ke plastik kantong hitam. Setelah itu jenazah korban diikat lagi seperti pocong dan disimpan di kolong tempat tidur," ungkap Nirwan.
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Minta Tempat Kos Diawasi, Prihatin Atas Tewasnya Mahasiswa FIB UI
Nirwan menambahkan bahwa pelaku sebenarnya ingin menguburkan korban.
Namun dia bingung bagaimana cara mengeluarkan korban dari dalam kos.
"Akhirnya dia pulang ke kosnya dan berkeliaran seperti biasa," imbuhnya.
Keluarga hilang kontak dengan korban
Terungkapnya kasus pembunuhan mahasiswa UI tersebut berawal dari orangtua korban yang hilang kontak dengan korban karena tidak bisa menghubungi HP anaknya sejak Rabu (2/8/2023) malam.
Baca juga: Pesan Terakhir Mahasiswa FIB UI yang Nyentrik Tewas Dibunuh Seniornya Jadi Kenyataan
"Orangtua korban lalu menghubungi paman korban yang ada di Cempaka Putih supaya mengecek ke kosan. Saat dicek pada Jumat (4/8/2923), ternyata kosan terkunci. Lalu paman korban meminta pada penjaga kos untuk dibukakan," jelas Nirwan.
Setelah kamar dibuka, paman korban melihat kamar berantakan. Lalu dia melihat ada bungkusan di kolong tempat tidur. Saat ditarik ternyata ada kaki manusia.
"Paman korban kaget lalu lari keluar dan langsung lapor ke Polsek Beji. Polsek lalu melanjutkan laporan ke piket Reskrim Polres Metro Depok," ucapnya.
Polisi kemudian melakukan olah TKP dan menangkap tersangka di kosannya.
"Pelaku ditangkap pada Jumat 4/8/2023) pukul 13.00 WIB. Saat penangkapan, pelaku tidak melakukan perlawanan. Dia diam saja dan kooperatif," tandas Nirwan.
Baca juga: Kronologis Mahasiswa UI Dibunuh Kakak Kelas, Jenazah Ditemukan di Kolong Ranjang Terbungkus Plastik
Gegerkan penghuni kos
Penemuan jenazah Muhammad Naufal Zidan (19), mahasiswa Universitas Indonesia, di Kos Apik Zire, Jl. Palakali, RT 007/005 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, pada Jumat (4/8/2023) mengagetkan tetangga sekitar.
Fadil, tetangga kos korban, mengaku tidak mengenali korban karena jarang keluar kamar.
"Saya baru sebulan di sini, jadi belum pernah ketemu," kata Fadil di Beji, Jumat (4/8/2023).
Dia mengaku tidak kenal korban karena dia baru pulang libur dari kampung. Namun korban sering berdua dengan temannya di kamar.
"Korban sempat pulang kampung. Jadi baru saja pulang. Saya belum sempat ngobrol juga dengan dia," paparnya.
Menurut Fadil, korban belum seminggu pulang dari kampungnya. Tetapi dia sering mendengar obrolan dan suara ketawa dua orang dari kamarnya.
Baca juga: Mahasiswa UI Tega Bunuh Juniornya karena Terlilit Pinjol dan Iri dengan Kesuksesan Korban
"Awal-awal datang, memang suka berisik di sini, berdua mereka. Karena kamar sebelah-sebelahan, saya paling denger ketawa-ketawa doang," ucapnya.
Namun selama dua hari terakhir, tidak ada suara obrolan dan ketawa lagi dari kamar korban.
"Biasanya ada yang ketawa-ketawa, tetapi dua hari ini sepi," imbuhnya.
Fadil mengetahui korban tewas tadi sore dari pemilik kos.
"Tahunya pas pulang kantor. Saya baru tau pas dikabarin pemilik kos. Kami diminta relokasi dulu sementara," tandasnya.