Penelitian UI

Guru Besar FEB UI Dorong Akuntan untuk Lebih Memahami SDGs Secara Utuh

Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Besar FEB UI Dorong Akuntan untuk Lebih Memahami SDGs Secara Utuh

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Guru Besar FEB UI dorong akuntan untuk lebih memahami SDGs secara utuh.

Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. Dr. Ratna Wardhani sebagai Guru Besar Tetap di bidang Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI.

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro memimpin langsung pengukuhan tersebut, Sabtu (29/7/2023).

Baca juga: Mahasiswi Doktor UI Ungkap Banyak Pelanggaran Upah Bagi Pekerja Perempuan di Indonesia

Baca juga: Ada 3 Prodi Pascasarjana FMIPA UI Sejajar dengan Level 7 Kerangka Kualifikasi Eropa

Prof. Ratna memaparkan orasi ilmiahnya yang berjudul “Evaluasi Kinerja Keberlanjutan melalui Pengembangan Sustainability Performance Measurement Framework (SPMF) dalam Mendukung Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)”.

Secara global, banyak perusahaan multinasional dan perusahaan besar di berbagai negara yang telah memiliki kesadaran mengenai pentingnya keberlanjutan dan melaporkan kinerja keberlanjutan mereka kepada pemangku kepentingan, termasuk perusahaan di Indonesia.

Namun, masih banyak perusahaan di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam menetapkan strategi keberlanjutan yang tepat sasaran.

Prof. Ratna mendorong akuntan untuk lebih memahami SDGs secara utuh.

“Akuntan dituntut untuk memahami konsep dan mendukung pencapaian keberlanjutan (SDGs) secara komprehensif, memahami bagaimana pengukuran, monitoring dan evaluasi, serta tata kelola dari kinerja tersebut. Akuntan perlu mengambil leading roles dalam mengakselerasi pertumbuhan kinerja keberlanjutan,” ujar Prof. Ratna.

ia menjelaskan, SPMF lahir sebagai hasil proses systematic review yang dilakukan atas aturan, standar, dan panduan pelaporan keberlanjutan.

Yaitu POJK 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Baca juga: Komunitas Pembaca Puisi UI Raih Rekor MURI, Jaya Suprana Sampaikan Usulan Inspiratif

Baca juga: Kembangkan Riset dan Pendidikan, UI Kolaborasi dengan Islamic University of Technology Bangladesh

Selain itu, panduan teknisnya juga diatur dalam SEOJK 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, exposure draft International Financial Reporting Standard (IFRS) Sustainability Disclosure Standards, Global Reporting Initiative (GRI) Standards, standar yang dikeluarkan oleh Sustainability Accounting Standards Board (SASB), dan panduan dari Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD).

Melalui SPMF, Prof. Ratna mengamati 80 perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indoensia (BEI) yang memiliki skor Environmental, Social, and Governance (ESG).

Dari 80 perusahaan tersebut, evaluasi dilakukan terhadap 68 perusahaan yang telah mempublikasikan Laporan Keberlanjutan tahun buku 2022.

Hasilnya, sebagian besar perusahaan telah mengungkapkan kinerja lingkungan terkait limbah, emisi, energi, dan air dan limbah cair. Kemudian, lebih dari 90 persen perusahaan telah mengungkapkan informasi kinerja terkait penggunaan energi di dalam organisasi, emisi cakupan 1 dan 2,
serta pengelolaan limbah.

Sementara itu, indikator kinerja terkait keanekaragaman hayati, material, dan penilaian ingkungan terhadap pemasok relatif lebih sedikit diungkapkan.

“Saya ingin menekankan kembali bahwa pencapaian SDGs merupakan tanggung jawab kita bersama. Perusahaan sebagai entitas bisnis perlu melakukan strategi keberlanjutan dengan menggunakan kerangka yang jelas dan komprehensif.

Dengan demikian, perusahaan dapat menjalankan strategi keberlanjutan dengan lebih terarah dan
membuka kesempatan-kesempatan baru yang mendukung pertumbuhan, seperti kesempatan pendanaan, munculnya inovasi-inovasi bisnis baru, dan meningkatkan resilensi perusahaan,” kata Prof. Ratna.

Ia menambahkan, adanya kerangka yang dikembangkan ini diharapkan dapat digunakan untuk mengakselerasi kinerja keberlanjutan oleh berbagai pihak dengan tentunya melakukan penyesuaian terhadap kontekstualnya masing-masing.

Profil Singkat Prof. Ratna

Prof. Ratna Wardhani menamatkan pendidikan Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi, FEB UI pada 1999, dan melanjutkan pendidikan Magister Sains Ilmu Manajemen Keuangan di pada 2022.

Di kampus yang sama, ia mendapatkan gelar Doktor Ilmu Akuntansi pada 2009.

Prof. Ratna juga banyak terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, khususnya untuk pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti pengukuran dampak sosial dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang berfokus pada pengembangan UMKM dan woman entrepreneur.

Selain itu, Prof. Ratna juga banyak berperan dalam implementasi Tata Kelola dan Keberlanjutan
di Perusahaan.

Beberapa karya ilmiahnya dalam tiga tahun terakhir:

1. The Efect of COVID-19 Pandemic on Banking Financial Performance through Credit Risk with ESG Performance as Moderating Variable: Study in ASEAN (2023), The Efect of Comprehensiveness Levels and Assurance Quality Of Sustainability Reports and Investor Protection Levels on Information Asymmetry (2023).

2. Complementary Level of Financial and Tax Aggressiveness and The Impact on Cost of Debt: A Cross-Country Study (2022).

3. The Efect Of Transfer Pricing and Tax Haven On Cross-Border Acuuisition (2022).

4. Sustainability Strategy of Indonesian and Malaysian Palm Oil Industry: A Qualitative Analysis (2021).