Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Penderita ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) masih mendapat stigma negatif dalam masyarakat.
Seringkali mereka diejek sebagai orang gila dengan kondisi terlantar, tidak mandi, bau, compang-camping dan lain-lain.
Bahkan tak sedikit masyarakat yang menganggap penyandang ODGJ sebagai aib yang memalukan dalam keluarga.
Kondisi ini tentu saja memprihatinkan. Padahal para penderita ODGJ ini adalah manusia yang harus dibantu agar sembuh dari sakit, bukannya disingkirkan dari masyarakat.
Baca juga: UI Kerja Sama dengan 6 Universitas di Singapura, Utamanya Tentang Riset dan Inovasi
Untuk mematahkan berbagai stigma terhadap ODGJ ini, seorang mahasiswi Universitas Indonesia (UI) bernama Yovania Asyifa Jami mendirikan platform Pasti.id.
"Pasti.id adalah komunitas bagi siapa saja yang peduli pada kesehatan mental," kata Yovania dalam wawancara podcast dengan TribunnewsDepok.com pekan lalu.
Pasti.id merupakan akronim dari patahkan stigma kesehatan mental Indonesia.
Inisiatif membangun Pasti.id ini berangkat dari pengalaman Yovania pernah mengalami gangguan jiwa.
Baca juga: Penerimaan Mahasiswa Baru 2023, Universitas Indonesia Tegaskan Tidak Ada Titipan
"Saya memiliki masalah dengan kesehatan mental. Bahkan saya pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa," tutur perempuan yang akrab disapa Yova ini.
Titik balik dalam hidupnya terjadi setelah masa menjadi pasien rumah sakit jiwa.
Yova sadar bahwa masih banyak pandangan negatif masyarakat terhadap ODGJ.
"Penderita ODGJ banyak mengalami penolakan secara sosial sehingga penanganan gangguan kejiwaaan kerap terhambat oleh stigma tersebut," ucapnya.
Baca juga: Universitas Indonesia Ambil Bagian di Forum AUA President Summit di Astana Kazakhstan
Berangkat dari pengalaman negatif inilah Yova membangun Pasti.id pada 2021 lalu. Proyek ini berawal dari tugas kelompok Pengelolaan Proyek dan Ajang Khusus.
"Kami bikin proyek webinar sama temen-teman dengan tema tentang kesehatan mental. Ternyata peminatnya banyak dan peserta merasa terbantu dengan webinar ini," jelasnya.