Tak hanya itu, lanjut Idris, ada sebuah lembaga menamakan Madrasah TechnoNatura. Madrasah ini satu-satunya tempat yang diakui dan diminta oleh California, dunia internasional, Sehingga madrasah ini yang dapat mengeluarkan rekomendasi untuk ikut lomba robot.
Baca juga: Wali Kota Depok Dukung Penutupan Perlintasan Liar oleh PT KAI Imbas Kecelakaan Kereta di Citayam
Sebab, robot-robot buatan Madrasah TechnoNatura sudah menjuarai ajang di tingkat internasional, dan sudah banyak sertifikat yang diperoleh mereka.
"Mereka juga mendapat rekomendasi untuk membina sekolah lain untuk pembuatan robot-robot untuk SMA/SMK. Ini adanya di Depok, ber-KTP Depok, dan ini sudah lama, sudah mengeluarkan beberapa angkatan," tuturnya.
Idris mengungkapkan, ketika berkolaborasi dengan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono di periode kedua kepemimpinannya sebagai Wali Kota Depok, semakin menguatkan Kota Depok sampai akhirnya memberanikan diri untuk diuji kemampuannya menjadi kota kreatif.
Sebab, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono merupakan alumni dari Fakultas Teknik di Kampus UI.
"Ketika ada tawaran dari kementerian ayo kabupaten, kota siapa yang mau mendaftar untuk diuji kemampuannya jadi kota kreatif, majulah Depok, waktu itu ada beberapa kota/kabupaten, di saring-saring, tinggal enam kabupaten/kota," imbuhnya.
Dari enam kabupaten/kota dipilihlah dua kota, salah satunya Kota Depok, yang selanjutnya direkomendasikan oleh UNESCO untuk menjadi anggota jejaring global UCCN 2023.
"Kemarin sudah diverifikasi oleh Panselnas bersama Tim Sekretariat Kemenparekraf, dan ini dilaporkan hasil verifikasi ke UCCN, nanti di akhir bulan ini atau di awal bulan (Juli), akan dilakukan dialog dengan kepala daerah untuk bisa menjelaskan hal yang sudah diverifikasi dan apa-apa yang kurang yang menjadi catatan Panselnas," paparnya.
Baca juga: Luapan Kali Licin Rendam Jalan Raya Sawangan, Warga Minta Solusi dari Pemerintah Kota Depok
Dalam UCCN 2023, Kota Depok mewakili Indonesia dalam bidang media arts atau seni media, yaitu bagaimana startup-startup di Depok dan beberapa aplikasi sudah mereka buat tidak lepas dari unsur culture (budaya).
"Culture ini menjadi catatan yang menjadi pusat perhatian dari UNESCO, masalah culture dan education-nya itu seperti apa," ucapnya.
"Ini yang akan dilihat, arahnya kemana, misalnya pengembangan marketing untuk UMKM, untuk ekonomi kreatif, dan permodalannya seperti apa, ini yang mereka bantu sekarang," imbuhnya.
"Manfaatnya nanti mewujudkan visibilitas dan citra kota di dunia internasional," kata Kiai Idris.
Bakal Miliki Creative Center
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, ke depan Depok akan memiliki Creative Center atau Gedung Kreatif sebagai pusat kreativitas bagi anak muda.
Usulan tersebut sudah direstui oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil, termasuk Detail Engineering Design atau DED pun sudah selesai dirancang.