Pemilu 2024

Survei Pilkada Kabupaten Bogor 2024, Jaro Ade di Puncak, Dibuntuti Iwan Setiawan dan Rudy Susmanto

Penulis: Hironimus Rama
Editor: murtopo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil survei elektabilitas calon Bupati Bogor 2024 yang dilakukan oleh Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) yang digelar pada1-8 April 2023.

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Setahun menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bogor 2024, sebagian masyarakat Kabupaten Bogor sudah memiliki figur yang akan dipilih sebagai bupati.

Hal ini tercermin dari hasil survei  Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) yang digelar pada1-8 April 2023.

Untuk melaksanakan survei itu, LS Vinus mengerahkan 40 tenaga surveyor.

Pendiri LS Vinus, Yusfitriadi, mengatakan survei ini melibatkan 800 responden di seluruh Kabupaten Bogor.

"Responden tersebar di 435 desa dan kelurahan di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor," kata Yusfitriadi, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Temui Iwan Setiawan, Rudy Susmanto Tepis Adanya Perpecahan dengan Sesama Kader Gerindra

Berdasarkan hasil survei, politisi Golkar Ade Ruhendi alias Jaro ade berada pada posisi teratas tingkat elektabilitas.

"Sebanyak 16.75 persen dari total responden menyatakan akan memilih Jaro Ade jika Pilbup Bogor dilaksanakan pada saat survei," ujarnya.

Jaro Ade adalah mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor. Politisi Partai Golkar ini lima tahun lalu ikut kontestasi Pilbup Bogor.

Baca juga: Rudy Susmanto Minta Iwan Setiawan Segera Mengisi Jabatan Kosong di Lingkup Pemkab Bogor

Setelah Jaro Ade, urutan kedua ditempati Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan dengan elektabilitas 12,75 persen.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto berada di urutan ketiga dengan tingkat elektabilitas 5,88 persen.

Sementara posisi keempat ditempati oleh Elly Rachmat Yasin dengan elektabilitas 5,75 persen.

Lalu Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor Bayu Syah Johan berada di posisi kelima dengan elektabilitas sebesar 4 persen.

Yusfitriadi menegaskan survei ini dilakukan lakukan secara mandiri dan tertutup.

"Peta elektabilitas itu masih mungkin berubah karena masih ada 40 persen responden yang belum menentukan pilihan," tandasnya.