Iwan Setiawan Aktifkan Posyandu Terpadu Kecamatan Guna Menekan Angka Stunting di Kabupaten Bogor

Berdasarkan data, angka stunting dan kematian ibu dan anak di Kabupaten Bogor ini terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan memberi arahan dalam rapat Koordinasi Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bogor di Lido Lake Resort Cigombong, Selasa (21/2/2023). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIGOMBONG - Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen menekan jumlah anak-anak yang mengalami stunting di wilayah ini.

Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta agar penanganan stunting dilakukan secara terpadu dengan semua pihak, termasuk masyarakat.
“Penanganan stunting harus dilakukan keroyokan oleh semua stakeholder," kata Iwan dalam rapat Koordinasi Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bogor di Lido Lake Resort Cigombong, Selasa (21/2/2023).
Rapat ini digelar dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan primer dan kinerja puskesmas.
Dalam rapat ini, Iwan Setiawan juga mengatakan akan mengaktifkan kembali Posyandu Terpadu di setiap kecamatan.
"Kami ingin ada posyandu rujukan yang besar di setiap kecamatan. Selain itu, harus ada posyandu terintegrasi di setiap desa. Kami juga akan meningkatkan fasilitas puskesmas dengan layanan PONED,” tuturnya.
Politisi Partai Getindra ini mengajak kepala Puskesmas se-Kabupaten Bogor untuk bersinergi melakukan penguatan sektor kesehatan dengan sistem terintegrasi.
"Pelayanan kesehatan dengan sistem terintegrasi ini penting untuk mengoptimalkan penanganan dan penurunan angka stunting serta mendorong terciptanya derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor yang maksimal," imbuhnya.
Iwan menerangkan bahwa Puskesmas menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat. Salah satunya melalui pelayanan kesehatan yang optimal dan teringrasi.
“Prioritas kita hari ini adalah bagaimana penguatan sektor kesehatan, mulai dari layanan, pengelolaan hingga penanganan stunting,” ungkapnya.
Menurut Iwan, sistem terintegrasi memungkinkan penanganan dan penurunan stunting bisa dilakukan lebih mudah.
“Saya minta semua Kepala Puskesmas bekerja berdasarkan satu data yang terintegrasi. Data itu akan jadi rujukan yang mudah dibaca, mudah dipelajari dan dalam pelaksanaannya akan gampang dan sasarannya juga lebih jelas,” terang Iwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina menjelaskan bahwa pihaknya juga terus melakukan penguatan sistem pelayanan kesehatan termasuk juga Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.
"Layanan kesehatan ini terus kami tingkatkan, mulai dari sistem, SDM hingga prasarananya," ucapnya.
Berdasarkan data, angka stunting dan kematian ibu dan anak di Kabupaten Bogor ini terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
"Angka stunting di Kabupaten Bogor per November 2022 berada di angka 4,78 persen. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka harapan hidup di Kabupaten Bogor," tandas Mike.
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved