Dedie meyakinkan bahwa warga Kota Bogor memiliki semangat dan optimis yang besar dalam meningkatkan taraf hidup.
Hal itu terbukti dari data pasca pandemi Covid-19 yang pada saat pandemi jumlah penerima bantuan sosial mencapai 120 ribu kepala keluarga, kini turun menjadi 70 ribu kepala keluarga.
"Ini ada kemajuan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan bisa melepaskan diri dari keterpurukan. Artinya dari angka itu kita optimis bahwa masyarakat punya semangat untuk memperbaiki pribadi, ekonomi, keluarga dan lingkungan, ditambah intervensi dari kita ditambah lagi dengan hal-hal lain," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan secara total upaya penekanan angka stunting ini.
Seperti diantaranya melakukan edukasi dan sosialisasi serta pendampingan mulai dari remaja putri, calon pengantin, serta ibu hamil diintervensi spesifik kesehatan.
"Dalam intervensi ini, Dinkes Kota Bogor juga menekankan mengenai pemberian ASI eksklusif kepada balita. Untuk mendukung semua program itu, kita melengkapi posyandu dengan alat Antropometri dan melengkapi seluruh puskesmas dengan alat USG," Ucap Retno.