TRIBUNBEWSDEPOK.COM, CIMANGGIS - Kota Depok memiliki banyak tempat-tempat tersembunyi (hidden gem) yang menarik untuk dikunjungi serta memberikan inspirasi.
Salah satunya adalah Taman Baca Melego (TBM) yang berlokasi di Jalan Akses UI Gang Dharma 1 No.47 RT 02/RW 09 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Kota Depok.
Letak taman baca ini berada di seberang Golden Sport Center, Jalan Akses UI, Cimanggis.
Koordinator Taman Baca Melego, Fachri Ali, mengatakan taman Baca ini dibangun pada 2019.
"Awalnya lokasi ini adalah tempat sampah yang kita alih fungsikan menjadi taman," kata Fachri, Senin (9/1/2022).
Waktu itu, lanjut dia, kita sebagai anak muda membutuhkan tempat yang lebih baik untuk nongkrong.
"Kita lalu bersama-sama membersihkan tempat ini bareng-bareng," ucapnya.
Butuh waktu satu tahun bagi Fachri dan kawan-kawan untuk membersihkan tempat sampah ini dan mengubahnya menjadi taman baca.
Baca juga: Ketahuan Ganjal ATM Bank bjb, Pria di Ciomas Diamankan Polisi Berikut 14 Kartu ATM
Baca juga: Labkesda Kota Depok Hadirkan Layanan Pengecekan Narkoba Bagi Masyarakat Umum, Ini Harganya
"Ada ratusan karung sampah yang kita angkut sehingga jadilah taman baca yang kita bangun sampai saat ini," tutur Fachri.
Fachri menjelaskan nama taman baca ini diambil dari bahasa Bungku di Sulawesi Tengah.
"Melego artinya suka jalan," imbuhnya.
Aktivitas di taman baca ini cukup beragam, mulai dari literasi, donasi, hingga kegiatan sosial.
"Literasi mencakup kegiatan baca, tulis dan diskusi. Kita ajari anak-anak baca-tulis dan bahasa Inggris. Kalau mereka bosan, kita ajak main game seperti menggambar, puzzlle," jelasnya.
Di TBM terdapat library pot yang bisa menjadi tempat bermain sekaligus aktivitas literasi anak-anak di wilayah Tugu, Cimanggis.
"Ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di situ seperti melihat buku-buku bergambar, main piano, gitar-gitaran dan lain-lain," ujar Fachri.
TBM juga menggelar donasi buku, baik donasi dari luar maupun keluar.
"Kita terima donasi buku dari seluruh Indonesia. Bahkan ada dari Papua hingga Sumatera. Tetapi paling banyak dari Jabodetabek," tambah alumnus Teknik Informatika Universitas Gunadarma ini.
Fachri menambahkan donasi buku biasanya datang dari komunitas-komunitas atau perpustakaan independen yang bukunya sudah terlalu banyak.
"Jadi kita terima buku dari berbagai macam entitas," bebernya.
Saat ini TBM sedang melakukan program Donasi 10.000 Buku untuk didistribusikan ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saat ini teman kita sudah 2 bulan di NTT untuk survei lokasi-lokasi mana saja yang kita sambangi nanti untuk program tersebut," ungkap Fachri.
Berdasarkan hasil asesmen, saat ini ada lebih dari 35 titik yang akan menjadi sasaran program donasi ini.
Buku yang sudah terkumpul di Depok hingga kini sudah ada 4.500 item dengan berbagai macam genre seperti novel, buku pelajaran dari SD hingga kuliah dan non fiksi.
Selain donasi buku, TBM juga membutuhkan donasi dana untuk mewujudkan program Donasi 10.000 Buku itu.
"Kita butuh dana untuk mengaplikasikan kegiatan tersebut. Dana yang kita butuhkan tidak sedikit karena rencananya kita akan dua bulan keliling wilayah NTT," kata Fachri.
Kegiatan lain di TBM ini adalah event-event kecil yang bersifat sosial.
"Kita sering turun ke lokasi-lokasi bencana seperti Ende (Flores), Mamuju-Majene (Sulawesi Barat), Citarum dan Cianjur," ujar Fachri.
Pemuda kelahiran 3 September 1992 ini menjelaskan kegiatan sosial di lokasi bencana lebih kepada dukungan psikologis anak.
"Di lokasi bencana itu kan banyak anak yang shock dan takut karena trauma gempa atau banjir. Kita mengajak anak-anak bermain dan menghibur mereka serta membantu dapur umum," jelasnya.
TBM sudah dikunjungi oleh banyak anak-anak muda dari berbagai kampus di Indonesia.
"Anak-anak kuliah dari berbagai kampus sudah pernah datang ke sini untuk KKN dan studi banding," ungkapnya.
Bahkan ada mahasiswa dari Aljazair dan Mesir berkunjung ke sini.
"Itu mahasiswa UIII (Universitas Internasional Islam Indonesia). Dia tahu tempat ini dari internet. Dia kagum dengan tempat semacam ini," kata pria yang bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi ini.
Fachri berharap Taman Baca Melego ini lebih dikenal di seluruh Indonesia sehingga memberikan estafet kebahagiaan kepada warga yang membutuhkan.
"Kita ingin lebih berdikari lagi untuk mengedukasi anak-anak Infonesia agar lebih hebat dan cemerlang lagi," tandas Fachri.
Baca Berita Tribunnewsdepok.com lainnya di Google News