TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, mengunjungi korban penculikan anak kecil bernama Malika (6) yang tengah menjalani perawatan di sebuah Rumah Sakit, Jakarta Timur, pada Kamis (05/01/2023).
Tuty Kusumawati secara simbolis menyampaikan bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta kepada perwakilan keluarga korban.
Tuty menegaskan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas PPAPP DKI Jakarta terus berkomitmen untuk mencegah maupun menekan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Jakarta.
Melalui UPT P2TP2A, Dinas PPAPP DKI Jakarta juga telah melakukan upaya advokasi serta berbagai upaya pendampingan terhadap korban penculikan anak dan pihak keluarganya.
“Hari ini kami Dinas PPAPP DKI Jakarta bersama dengan jajaran Kepolisian terus menangani kasus penculikan anak ini,” kata Tuty berdasarkan keterangannya yang dikutip pada Jumat (6/1/2023) pagi.
Tuty mengatakan, pihaknya mendatangi Malika untuk mengecek kondisi sekaligus memberikan pendampingan secara langsung.
Namun sejak hari Selasa (3/1/2023) lalu sebetulnya dinas telah melakukan pendampingan dari Dinas PPAPP DKI Jakarta melalui UPT P2TP2A.
“Kami sudah memberikan pendampingan itu dalam bentuk, misalnya pengukuran awal psikologis anak, lalu layanan pendampingan hukum, serta layanan pendampingan lainnya,” ucap Tuty.
Baca juga: Kaget Lihat Dunia Hiburan, Mpok Alpa Sempat Mau Berhenti Jadi Artis, Kenapa Begitu?
Baca juga: Ratu Rizky Nabila Tanggapi Kedekatannya dengan Aliff Alli: Dia Sahabat yang Baik
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sosial Jakarta turut memberikan bantuan sosial kepada korban dan pihak keluarga.
Bantuan ini secara simbolis disampaikan oleh Tuty Kadis PPAPP DKI Jakarta beserta jajaran
“Kami dari Pemprov DKI Jakarta hari ini menyampaikan bantuan sosial. InsyaAllah nanti kami sampaikan kepada Pak Pj Gubernur, Heru Budi Hartono bahwa bantuan ini telah disalurkan. Semoga ini semua dapat meringankan beban yang dialami oleh korban dan keluarganya," ungkap Tuty.
Tuty berharap seluruh masyarakat Jakarta dapat ikut andil untuk bersama-sama menjaga anak-anak di lingkungan sekitar.
Dengan begitu dapat mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap anak, termasuk penculikan anak di bawah umur.
"Harapan kami ke depan, para orang tua yang memiliki anak, mari kita bersama-bersama menjaganya, baik orang tuanya sendiri mesti menjaga, dan masyarakat sekitar anak itu turut menjaga. Jadi anak ini ayo kita jaga bersama-sama ketika dia berada di mana pun, terutama ketika dia berada di luar rumah, di jalanan, dan di tempat-tempat umum lainnya. Agar anak itu di mana pun berada tetap terlindungi," terangnya.
Tuty pun berpesan agar semua pihak atau masyarakat Jakarta dapat meningkatkan kepedulian dan pengawasan terhadap potensi-potensi terjadinya kekerasan terhadap anak maupun perempuan.
Bila melihat adanya potensi kejadian atau peristiwa kekerasan tersebut, diharapkan dapat segera melaporkan kepada pihak berwenang (Kepolisian) setempat atau Pemprov DKI Jakarta melalui UPT P2TP2A DKI Jakarta (0813 176 176 22).
Kemudian, Jakarta Siaga (112), Pos SAPA di RPTRA terdekat, serta website puspa.jakarta.go.id yang memberikan pelayanan terpadu 24 jam terhadap tindak kekerasan anak dan perempuan.
Tuty turut mengingatkan agar anak-anak di seluruh wilayah Kota Jakarta terus mendapatkan edukasi untuk membangun kewaspadaan diri.
Harapannya dapat melindungi diri dari potensi-potensi tindak kekerasan terhadap anak, seperti penculikan anak dan sebagainya.
"Bagi anak-anak yang sudah bersekolah, ya mestinya jam sekolah ada di sekolah. Ketika jam bermain di luar sekolah datanglah ke tempat yang telah terjaga dengan baik. Contohnya di Jakarta saat ini ada 324 RPTRA tersebar di seluruh Jakarta. Bisa jadikan tempat bermain yang aman dan nyaman untuk anak-anak. Ada perpustakaan, sarana prasarana bermainnya, dan ada penjaga/pengelola RPTRA, ada enam orang di setiap RPTRA,” jelasnya.
“Ini imbauan kami. Selain di RPTRA, tentu ketika berada di rumah/membantu orang tua, hendaknya memang anak-anak ini tidak ditinggal sendirian, ada orang dewasanya. Harapannya seperti itu,” tambahnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, viral aksi penculikan anak kecil berinisial MA (6 tahun) oleh seorang tak dikenal.
Peristiwa ini terjadi di kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, dan sempat terekam oleh kamera CCTV, lalu viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, anak kecil tersebut terlihat berjalan dengan seorang pria berpakaian hitam pada 07 Desember 2022.
Kemudian, korban diajak pelaku masuk ke dalam Bajaj.
Menurut informasi dari pihak keluarga, korban mengenali pelaku, sebab pelaku kerap mendatangi di warung milik orang tua korban.
Korban ditemukan pada Selasa, 03 Januari 2023, dan pihak Kepolisian telah menangkap pelaku penculikan.
Baca Berita Tribunnewsdepok.com lainnya di Google News