Sebenarnya dia tidak biasa melewati jalur itu. Tetapi karena maps mengarahkan ke situ lebih cepat maka dia ikuti saja.
"Saat hendak melewati pintu perlintasan kereta api Rawageni, saya palang perlintasan tidak ditutup. Jadi saya tidak menerobos palang pintu perlintasan," tegas Ahmad.
Dia pun mengaku melihat ada petugas penjaga di perlintasan kereta api saat kecelakaan tadi pagi.
"Saat saya maju, petugas sempat teriak 'kereta pak, kereta pak', tetapi dalam kondisi palang pintu terbuka," tutur Ahmad.
Begitu mau belok kiri, Ahmad melihat kepala kereta sudah berada sejauh sekira 10 meter.
"Saya pun pasrah dan mengucapkan takbir 'Allahuakbar, Allahuakbar' sambil menutup muka. Alhamdulilah, suara itu terhenti. Saya buka mata langsung teriak Alhumdilalah ya Allah, saya selamat," papar Ahmad.
Saat melihat ke depan, dia melihat kaca mobilnya pecah. Lalu dia berinisiatif keluar dengan melompat lewat bagian depan yang kacanya sudah bolong.