TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Pengamat Transportasi Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno menyebut saat mudik Lebaran tiba, perlintasan sebidang merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi kecelakaan.
Utamanya perlintasan sebidang yang tidak dijaga.
Dengan begitu, perlu perhatian serius terhadap perlintasan sebidang tidak dijaga, agar keselamatan pemudik terjamin.
Apabila merujuk data PT KAI (Persero) pada 2022, sebanyak 60 persen kecelakaan di perlintasan sebidang merupakan kecelakaan kereta api ditemper orang.
Sementara berdasarkan data Korlantas Polri (2021), angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia rata-rata per tahun mencapai 28 ribu jiwa, setara 3-4 orang meninggal per jam.
Djoko menjelaskan, di Jawa Timur yang jadi salah satu destinasi mudik terbanyak, terdapat perlintasan di 1.074 lokasi.
Sebanyak 44 lokasi diantaranya berada di jalan nasional, 19 lokasi di jalan provinsi, dan 1.011 lokasi di jalan kabupaten/kota.
"Provinsi Jawa Timur memiliki 19 perlintasan sebidang kereta api di jalan provinsi. Sebanyak 18 telah dilengkapi dengan pintu perlintasan, dan 1 perlintasan akan dipasang palang pintu pada tahun 2022," ucapnya melalui keterangan tertulisnya yang dikutip, Jumat (15/4/2022).
Adapun sejumlah potensi dampak atau risiko dari keberadaan perlintasan sebidang antara lalu lintas jalan dengan kereta api.