Sering kali ada waktu jeda sekira sepekan sejak pengiriman sebelumnya.
"Nah itu dia, gak nentu. Minggu kemarin nih sempat kosong seminggu. Kalau minggu kemarin nih ada, minggu sebelumnya gak ada. Subsidinya beda-beda, kadang merek Fortune, kadang Sovia," ungkap Bayu.
Melansir laporan harian terbaru dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga minyak goreng kemasan di Kota Depok per tanggal 21 Februari mencapai Rp 19.500 per liter.
Walau seringkali menjual minyak goreng dengan harga normal, Bayu mengaku tak mengalami penurunan jumlah pembeli. Ia menduga, hal ini disebabkan karena minyak goreng sudah menjadi bahan kebutuhan pokok.
"Tetap ada yang beli, normal. Mungkin karena kebutuhan ya," tukas Bayu.