Pemkot Depok

Dukung D'Sunting Menara, DPAPMK Kota Depok Siapkan 600 Kegiatan Dalam Kurun Satu Tahun ke Depan

Penulis: Vini Rizki Amelia
Editor: murtopo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Balai Kota Depok

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, Vini Rizki Amelia

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Dalam upayanya mencegah stuting atau gangguan tumbuh kembang pada anak, Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok menggelar seminar Ketahanan Keluarga.

Seminar bertema Tips Cegah Stunting bagi Ibu Hamil Sehat, Melahirkan Generasi Kuat ini digelar secara virtual atau online.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Depok Elly Farida mengatakan, seminar tersebut merupakan bagian dari mendukung program D'Stunting Menara yang digagas TP PKK.

Dalam seminar tersebut, Elly mengatakan perlunya kolaborasi dari pentahelix dalam mencegah dan menekan angka stunting. D'Sunting Menara dikibarkan dalam upaya menuju Depok sebagai Kota Ramah Anak.

Baca juga: Cegah Stunting, UI dan PT PII Lakukan Edukasi, Pemkab Manggarai Barat Targetkan Turun 10 Persen

"DPAPMK sudah memulai kegiatan awal dukung D'Sunting Menara. Kami sangat berterima kasih karena satu tahun ke depan kurang lebih ada 600 kegiatan yang akan dilaksanakan," papar Elly seperti dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Depok, Sabtu (11/12/2021).

Dalam pemaparannya, Elly mengatakan ada empat faktor penentu derajat kesehatan masyarakat yakni 40 persen faktor lingkungan, 30 persen perilaku, 20 persen kesehatan, dan 10 persen genetika atau keturunan.

"Kami berharap target Kota Depok pada tahun 2026 angka stunting menurun menjadi 4,6 persen tercapai," papar wanita yang akrab disapa Bunda Elly.

Baca juga: Angka Stunting Masih Tinggi, Ini Strategi Ade Yasin-Iwan Setiawan Capai Target 2024 Bebas Stunting

Sekretaris DPAPMK Kota Depok Widiyati mengatakan pihaknya terus menggencarkan sosialisasi mengenai pengasuhan anak dengan memenuhi hak-haknya yang dilakukan di kecamatan dan kelurahan. 

Sebab, lanjut Widiyati setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pola asuh serta gizi yang benar dan cukup, agar dapat cerdas dan unggul.

Penguatan delapan fungsi keluarga juga turut dikatakan Widiyati sangat penting dalam membentuk keluarga bahagia dan sejahtera, salah satunya bebas stunting.

Baca juga: Anggaran Responsif Gender, Lurah Sawangan Baru Targetkan Penurunan Angka Stunting

Pola asuh pun menjadi faktor yang baik dimulai dengan pendekatan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan salah satu upaya mencegah stunting.

"Orang tua khususnya perempuan yang sedang mengandung sangat dianjurkan untuk mengonsumi makanan yang seimbang, halal dan bergizi," ujar Widiyati.

"Dengan begitu, akan tercipta generasi yang baik, sehat, berkualitas dan bebas dari stunting," tandasnya.