"Dan anda Pak Dudung, jangan terlalu ngurusin agama, urusin tuh para pemberontak KKB OPM di Papua," tulis @ARisnawan82 dikutip pada Minggu (5/12/2021)
Baca juga: Geram dengan Tindakan Menteri Risma, Ibu Penyandang Disabilitas: Sangat Menyakiti Hati Saya
"Maaf Pak Dudung...urusan Agama uruaan kami ya .... Bapak urus aja KKB papua yang sudah banyak membunuh prajurit kita..." tulis Abah Kaizan
"Hanya diera Dudung TNI malah mengurus Agama bukannya urus Strategi Pertahanan Jalur Darat. Agama itu bukan sangkutpautnya pertahanan, makanya di lakukan secara bijak," tulis @firman__nurhuda
Baca juga: Haji Lulung Jalani Perawatan di RS Harapan Kita Akibat Serangan Jantung, Ahok Kirim Doa
Jenderal Dudung mengucapkan itu saat mengunjungi Kodam XVII Cenderawasih dan Kodam XIV Hasanuddin.
Dalam kunjungannya Jenderal Dudung menyempatkan diri untuk melaksanakan salat subuh berjamaah dengan personil Kodam. Baik di Masjid Nurul Amin di Yayasan Pendidikan Islam Jayapura dan Masjid HM Asyik, Makassar.
Sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang pimpinan kepada anggotanya, KSAD juga menyempatkan diri untuk memimpin salat subuh, dilanjutkan memberikan kuliah subuh dan pemberian bantuan kepada pengurus masjid.
Baca juga: Dalam Pengaruh Narkoba, Sopir Angkot Nekat Terobos Pintu Perlintasan Kereta, Empat Penumpang Tewas
Dalam video yang diunggah akun YouTube Dispenad (TNI AD), Sabtu (4/12/2021), Dudung tampak didampingi Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil saat mengisi tausiah.
Dalam kuliah subuhnya, Dudung menyinggung tentang implementasi rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya dengan cara menunaikan sholat 5 waktu.
Dudung pun menyebut tentang ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.
“Untuk melakukan sholat 5 waktu, bagaimana, implementasi dari bersyukur. Yang sudah diciptakan oleh Allah SWT untuk melakukan sholat,” katanya.
Baca juga: Jari 13, Julukan Seto Fachrudin, Siswa PKL Yang Tewas Saat Kebakaran Gedung Cyber Kuningan
Baca juga: Jozeph Paul Zhang Sebut Persidangan Muhammad Kece Cuma Retorika dan Sudah Disetting
Baca juga: Ribuan Balita dan Ratusan Ibu Hamil Terdampak Erupsi Gunung Semeru
“Keimanan itu ada tingkatan-tingkatan keimanan. Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat,” ujar dia.
Tanpa itu semua menurut Dudung, maka akan bisa dipengaruhi oleh paham yang tidak benar.
Apalagi jika hanya berdasar fanatisme sempit berlebihan, janganlah mempelajari agama terlalu dalam karena bisa menyimpang.
“Oleh karenanya banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh. Katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama, karena akhirnya terjadinya banyak penyimpangan penyimpangan,” ucap Dudung.
Baca juga: Geram dengan Tindakan Menteri Risma, Ibu Penyandang Disabilitas: Sangat Menyakiti Hati Saya
Baca juga: Pernyataan Tuhan Bukan Orang Arab Dudung Tuai Polemik, Ustaz Hilmi Ingatkan KSAD Lebih Bijaksana
Baca juga: Kalahkan Prabowo dan Luhut, Bu Risma Dinobatkan Jadi Menteri Terbaik versi Survei Indikator Politik