Ia juga memaparkan hasil bulan penimbangan Balita di Kabupaten Bogor.
"Dari 321.787 Balita yang ditimbang dan ditentukan status gizinya, ada 264.820 Balita dengan status gizi normal," ungkapnya.
"Pemerintah Jawa Barat dan Kabupaten Bogor berkomitmen di tahun 2023 prevalensi stunting kurang dari 20%," jelas Iwan.
Baca juga: Jangan Sampai Ketinggalan, SMPN 3 Depok Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Pelajar Selama Dua Hari
Sementara Team Leader INEY Bangda Kemengadri Regional 2, Imam Al Muttaqin menuturkan, ada lima pilar dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting melalui 8 aksi konvergensi.
"Peran Kemendagri terdapat di pilar ke-1, 3 dan 5, mulai dari peningkatan komitmen, peningkatan konvergensi, intervensi spesifik dan intervensi sensitif, dan penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi di daerah,” tuturnya.
Angka Stunting Masih Tinggi
Tingkat stunting pada bayi di Kabupaten Bogor saat ini masih cukup tinggi.
Berdasarkan data melalui aplikasi elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau EPPGBM diperoleh hasil prevalensi stunting di Kabupaten Bogor mencapai sebesar 12,79 persen pada tahun 2021.
“Alhamdulillah ini lebih rendah 5,04 persen dari target 17,83 persen di tahun 2020,” kata Bupati Bogor Ade Yasin pada acara 'Rembuk Stunting Kabupaten Bogor' di Aula Bawah Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Senin (6/9).
Rapat ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor.
Hadir secara langsung Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin.
Baca juga: Berulang Kali Lakukan Pelanggaran, Fraksi PKS Minta Pemprov Tindak Tegas Kafe Holywings Kemang
Selain itu, ada tenaga ahli Local Government Capacity Building Acceleretion of Stunting Reduction (LGCB-ASR) Regional 2 Ditjen Bina Bangda Kemendagri.
Sedangkan hadir secara virtual para Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Bogor, para tenaga gizi, bidan, dan Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Desa se-Kabupaten Bogor.
Menurut Ade, penajaman sasaran wilayah penanganan stunting pada tahun 2020 diarahkan pada 38 desa di 14 kecamatan Kabupaten Bogor sebagai lokus fokus intervensi stunting.
"Untuk tahun 2021, terdapat 68 desa dari 26 kecamatan di Kabupaten Bogor yang menjadi lokasi fokus intervensi," jelasnya.
Baca juga: Terkenal & Jadi Ulama Besar, UAS Justru Pilih Tukang Cukur di Pinggir Jalan, Ternyata Ini Alasannya