Kriminalitas Jakarta

Bengkel Motor di Kawasan Waduk Waru Ciracas Jaktim Digerebek Polisi, Ternyata Markas Curanmor

Ketua RT 19, Supangat mengungkapkan bahwa ketiga orang tersebut sudah setahun tinggal rumah kontrakan dekat Waduk Waru RT 19/06, Kelurahan Rambutan.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Miftahul Munir
BARANG BUKTI CURANMOR - Sepeda motor yang disita polisi dari markas pelaku Curanmor di rumah kontrakan dekat Waduk Waru, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (25/8/2025). (WARTA KOTA/MIFTAHUL MUNIR) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIRACAS  - Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur menggerebek bengkel motor di kawasan Waduk Waru RT 19/06, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas yang ternyata merupakan markas komplotan pencuri sepeda motor Minggu (24/8/2025) pagi.

Dari penggerebekan tersebut polisi menangkap tiga orang terduga pelaku pencurian sepeda motor.

Polisi juga mengamankan tujuh sepeda motor sejumlah kunci leter T serta sejumlah plat nomor kendaraan.

Ketua RT 19, Supangat mengungkapkan bahwa ketiga orang tersebut sudah setahun tinggal rumah kontrakan dekat Waduk Waru RT 19/06, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas.

Baca juga: Tepergok saat Beraksi, Pelaku Curanmor di Pancoran Mas Depok Babak Belur Dihakimi Massa

Kata Supangat menceritakan mereka awalnya mengontrakan di lokasi tersebut dan memilih kontrakan di sisi paling pojok.

Namun, karena sempit akhirnya pelaku pindah ke sisi pinggir dekat gerbang.

"Dia ngontrak mandiri, jadi dia ngontrak satu petak, di situ pun alasannya waktu melapor itu, waktu melapor kemarin juga untuk bengkel, waktu melapor kemarin itu untuk bengkel," ucapnya, Senin (25/8/2025).

Pemilik kontrakan, lanjut Supangat, memberikan izin untuk ngontrak dan setiap hari pelaku selalu membongkar sepeda motor di depan rumah  sewanya.

Baca juga: Ini Tampang Maling Motor Saat Beraksi di Rumah Anggota TNI di Radio Dalam Kebayoran Baru

 Warga maupun pemilik kontrakan tidak curiga karena aktivitas setiap hari pelaku membongkar atau perbaiki sepeda motor.

"Kami kasih penekanan bahwa jika ingin membongkar motor, tahu jam lah wayahnya, karena di sini lingkungan padat penduduk, jadi ya harus mengerti lingkungan lah pokoknya, ini waktunya tidur ya, jangan inikin motor," tegasnya.

Menurut Supangat, pemilik kontrakan juga melapor penghuni baru tersebut dengan keterangan buka bengkel.

Pelaku juga sering membeli spearpart sepeda motor secara online dan warga yang sudah tahu aktivitas bengkel tak ada rasa curiga.

"Gitu lah, sesudah dibawa ya sudah, sekarang rumahnya di belakang sudah di police line, ada dua pelaku yang diamanin, katanya sih tiga mungkin satu lagi diamanin di luar. Enggak ngerti juga karena masih didalami polisi," ungkapnya.

Baca juga: Komplotan Maling Motor Bersenjata Airsoft Gun di Depok Dibekuk Polisi di Cipayung

Sementara itu suasana di rumah kontrakan pelaku sudah diberi garis polisi oleh aparat kepolisian yang menangani kasus tersebut.

 Dua pasang sandal jepit berada di depan rumah kontrakan pelaku dan ember bekas cat berada di sisi kanan di atas mesin pompa air.

Gerbang rumah kontrakan yang terbuat dari besi ditutup rapat agar tidak ada yang keluar masuk.

Tetangga kontrakan tak ada yang keluar rumah dan di sekitar lokasi sepi dari aktivitas masyadakat.

Diketahui bahwa kawasan Waduk Waru di Kelurahan Rambutan awalnya digagas sejak zaman Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebelum menjadi presiden RI ini justru menyebabkan banjir.

Sebelum menjadi tempat penampungan air seperti saat ini, waduk yang berlokasi di RW 06, Kelurahan Rambutan, tersebut merupakan sawah dan rawa.

Lahan basah itu berdampingan dengan Kali Cipinang yang jadi sumber airnya.

Sekitar Desember 2013, Pemprov DKI Jakarta melakukan pengerukan dan pembebasan lahan untuk membuatan Waduk Rambutan.

Sawah diuruk dan dijadikan waduk sebagai tempat penampungan air seperti saat ini.

Kronologi penangkapan

Kata Supangat, berdasarkan keterangan polisi, pengungkapan markas maling motor tersebut bermula ketika polisi mendapati ada remaja yang disinyalir akan melakukan tawuran.

"Menurut cerita dari anggota yang datang ke sini, itu ada remaja yang disinyalir mau tawuran, Setelah dicegat, diinterogasi, terus digeledah tasnya, ternyata di dalam tas itu ada kunci letter T," kata Supangat, Senin (25/8/2025).

Pria yang kenakan topi floppy itu menerangkan, dari penemuan kunci Letter T tersebut, pihak kepolisian melakukan pendalaman dan mencecar keterangan pelaku.

Kata Supangat, barang bukti berupa kunci letter T adalah salah satu ciri khas dari pelaku pencuri sepeda motor setiap kali beraksi.

"Tidak digunakan untuk yang lain, kecuali untuk curanmor. Jadi, anggota menggeledah itu setelah ada curanmor, dan juga senjata tajam yang ditemukan ya, bukan hanya letter T, ada sajam juga disitu, sehingga anak itu diamankan," ucapnya.

Menurut Supangat, ketika mengaku pernah mencuri sepeda motor, pihak kepolisian meminta agar tunjukan tempat penyimpanan barang bukti.

Pelaku berjumlah sekira tiga orang langsung dibawa ke rumah kontrakan di dekat Waduk Waru, Ciracas, Jakarta Timur sekira pukul 05.30 WIB.

"Nah, terus dia meluncur kemari, dan saya juga masih tidur, dibangunkan oleh anggota, dan memang harusnya seperti itu. Jadi, kita yang dituakan di lingkungan itu, tahulah. Alhamdulillah, terima kasih Pak polisi sudah memberi tahu kejadian itu," tuturnya.

Di dalam rumah kontrakan, polisi menemukan sekira tujuh sepeda motor dan menggeledah seisi rumah tersebut.

Selain sepeda motor, pihak kepolisian diakui Supangat menemukan sejumlah kunci letter dan plat nomor.

"Plat nomor itu banyak sekali, entah hitungnya berapa, kita enggak hitung, tapi banyak sekali memang plat nomor. Sehingga motor-motor itu dibawa langsung oleh polisi, ada yang tidak bisa, yang kunci motornya tidak ada, sehingga ini ya dipaksa juga akhirnya bisa digotong oleh polisi kendepannya, hingga sampai ke truk muatan," imbuhnya.

Waduk Waru di Kelurahan Rambutan yang digagas sejak zaman Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebelum menjadi presiden RI ini justru menyebabkan banjir.

Sebelum menjadi tempat penampungan air seperti saat ini, waduk yang berlokasi di RW 06, Kelurahan Rambutan, tersebut merupakan sawah dan rawa.

Lahan basah itu berdampingan dengan Kali Cipinang yang jadi sumber airnya.

Sekitar Desember 2013, Pemprov DKI Jakarta melakukan pengerukan dan pembebasan lahan untuk membuatan Waduk Rambutan.

Sawah diuruk dan dijadikan waduk sebagai tempat penampungan air seperti saat ini. (m26)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved