Wisata
Tarian Ala Pacu Jalur Menular ke Ajang Balap Motor, Pebalap Dunia Toprak Razgatlioglu Ikut-ikutan
Usai melintasi garis finis di Sirkuit Donington Park, Inggris, Toprak berdiri di atas motor BMW miliknya dan menirukan tarian ala Pacu Jalur.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM -- Bukan hanya ditiru pesepakbola, gerakan tarian pacu jalur dari Riau juga menjadi inspirasi pebalap motor dunia Toprak Razgatlioglu untuk selebrasi kemenangan.
Aksi Toprak menari pacu jalur itu terjadi saat pebalap motor BMW tersebut berhasil memenangkan balapan di Race 1 World Superbike (WorldSBK) pada Sabtu (12/7/2025).
Usai melintasi garis finis di Sirkuit Donington Park, Inggris, Toprak berdiri di atas motor BMW miliknya dan menirukan gestur yang tengah viral ala Pacu Jalur.
Satu tangannya menunjuk ke depan, sementara tangan lainnya menyilang ke belakang.
Akun resmi @WorldSBK pun menyebut Toprak tengah memberikan selebrasi ala Aura Farming.
“Aura farmed at Donington Park ????.” tulis akun tersebut seperti dimuat Kompas.com Minggu (13/7/2025).
Gerakan "Aura Farming" menjadi tren setelah seorang anak dalam video Pacu Jalur yang viral di TikTok dan Instagram.
Baca juga: Pacu Jalur Jadi Sorotan Dunia, Ini Sejumlah Festival Perahu Lain di Indonesia yang Bisa Dijelajahi
Dalam video tersebut, sang anak tampil penuh percaya diri, berdiri di ujung perahu, melakukan gerakan tangan menyilang dan menunjuk ke depan dengan ekspresi tajam dan bersemangat.
Tarian itu merupakan bagian dari tradisi Pacu Jalur, perlombaan mendayung perahu panjang khas masyarakat Kuantan Singingi, Riau.
Tradisi ini telah berlangsung sejak abad ke-17 dan awalnya digelar sebagai bagian dari upacara kerajaan.
Kini, Pacu Jalur menjadi festival tahunan yang diadakan setiap Agustus untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI.
Kini tarian tradisional dari sungai kecil di Riau itu kini menjadi inspirasi selebrasi di lintasan balap internasional.
Dari anak-anak desa hingga bintang WorldSBK, "Aura Farming" telah menjelma menjadi ekspresi global yang menyatukan budaya, semangat, dan kebanggaan.
Baca juga: Festival Perahu Naga 2023 Sukses Digelar, Yeti Wulandari Berharap Tingkatkan Pariwisata Depok
Menteri Kebudayaan Ajak Daerah Lain Gali Potensi Wisatanya
Sementara itu Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai, Festival Pacu Jalur sebagai ajang strategis untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional.
Menurutnya, festival tersebut kini telah menjadi sorotan dunia berkat keunikan tradisinya serta antusiasme masyarakat global.
"Jadi ini kita mendorong masyarakat menaikkan, mengangkat tradisi-tradisi yang sudah berlangsung lama, dan kita di Kementerian Kebudayaan mendukung itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Fadli juga menyampaikan apresiasinya terhadap Rayyan Arkha Dhika atau Dika, bocah yang menjadi viral karena tarian ekspresifnya dalam gelaran Pacu Jalur.
Dia mengaku telah menemui Dika secara langsung dan memberikan dukungan atas kontribusinya dalam mempopulerkan festival tersebut.
Festival Pacu Jalur dijadwalkan akan kembali digelar pada Agustus 2025.
Fadli menekankan pentingnya menjaga kelestarian tradisi ini karena memiliki nilai-nilai khas yang patut dijaga.
"Itu memang sangat unik, spesifik. Bahkan perahunya pun dibuat dari satu pohon, dan kerja sama nilai-nilai gotong royong ada di situ," ujarnya.
Fadli juga mengajak seluruh daerah di Indonesia, untuk terus mengembangkan ekspresi budaya masing-masing agar keberagaman tradisi Nusantara semakin dikenal luas.
"Mungkin di daerah-daerah lain ekspresi budayanya berbeda, ada yang bentuk tari-tarian, ada yang olahraga tradisional, permainan tradisional yang lain, dan juga hal-hal yang lain," ujar Fadli.
Wisata Perahu Dayung Dilirik Maskapai Penerbangan
Potensi pariwisata yang besar tesebut juga menjadi sasaran maskapai penerbangan AirAsia MOVE yang ingin mengajak wisatawan untuk mengeksplorasi festival perahu dayung serupa yang tersebar di berbagai daerah Nusantara.
Marketing Manager AirAsia MOVE Indonesia, Amelia Virginia mengatakan bahwa melihat popularitas Pacu Jalur yang kini dikenal dunia, semakin memotivasi AirAsia untuk mengajak traveler internasional datang dan menyelami kekayaan budaya Indonesia.
"Melalui AirAsia MOVE, siapa saja dapat dengan mudah merencanakan perjalanan hingga ke pelosok Nusantara. Didukung ratusan maskapai global, kami ingin menghadirkan pengalaman berwisata yang lebih praktis dan menyenangkan,” ujarnya.
Pacu Jalur sendiri diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia.
Tak heran jika balap perahu dayung dengan nuansa berbeda juga tumbuh di daerah lain, masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.
Berikut tiga festival perahu dayung paling meriah di Indonesia yang patut dikenal oleh mata dunia:
● Lomba Dayung Jukung
Setiap 17 Agustus, warga Banjarmasin (Kalimantan Selatan) yang dikenal sebagai "Kota Seribu Sungai" rutin menggelar lomba dayung jukung di Sungai Martapura.
Tradisi yang telah berlangsung sejak 1924 ini melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan.
Selain menjadi wujud syukur atas Hari Kemerdekaan Indonesia, kompetisi ini sekaligus upaya melestarikan jukung, perahu tradisional Banjar yang dulu digunakan untuk transportasi, berdagang, dan mencari ikan.
● Perahu Naga
Mengadopsi budaya Tionghoa, salah satu Festival Peh Cun atau Festival Perahu Naga tertua di Indonesia diketahui berlangsung di Sungai Cisadane, Tangerang.
Perlombaan ini melibatkan 13 orang dalam satu tim yang mendayung perahu berhias kepala naga, diiringi tabuhan tambur atau genderang di bagian ujung.
Dentuman simbal serta letupan petasan turut menambah semarak yang memikat penonton.
● Lomba Bidar
Mirip dengan lomba dayung jukung di Kalimantan, warga Palembang, Sumatera Selatan juga memiliki festival balap perahu Bidar di Sungai Musi untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Kompetisi ini mempertandingkan perahu bidar sepanjang 25–30 meter yang dikayuh oleh lebih dari 20 orang.
Perlombaan ini tidak hanya menguji kecepatan, namun sarat makna.
Desain perahu yang ramping melambangkan kegigihan masyarakat, sementara gerakan mendayung serempak menjadi simbol kekompakan dalam meraih tujuan bersama.
Tiga festival perahu dayung ini hanyalah sebagian kecil dari ragam tradisi yang hidup di Nusantara.
AirAsia MOVE pun mengajak para traveler untuk menyaksikan lebih banyak keindahan budaya di seluruh destinasi.
Sementara sejumlah imformasi dan promo menarik bisa diakses melalui aplikasi AirAsia MOVE serta akun Instagram @airasiamove.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.