Berita Universitas Indonesia
23 Startup Muda Terbaik Lolos Program Hackathon UI Incubate 2025, Kembangkan Riset Cari Solusi Nyata
Hackathon UI Incubate merupakan program tahunan yang dirancang untuk menjaring dan mengembangkan startup berbasis riset.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Komunitas riset di Indonesia diminta untuk terus mengembangkan ide risetnya menjadi solusi nyata.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia, Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. menegaskan, pemerintah menginginkan agar ide sebuah riset tidak hanya berhenti di laboratorium.
“Ide tetap lebih dulu. Maka, penting bagi universitas untuk menjaga komunitas ide, agar riset tidak hanya berhenti di laboratorium, namun terus bergerak menjadi solusi nyata,” katanya dalam rangkaian Hackathon UI Incubate 2025, Sabtu (5/7/2025) lalu, di Swiss-Belhotel Kalibata, Jakarta.
Menurutnya, adanya hackathon bisa menjadi ekosistem stimulator yang sangat baik dalam pengembangan riset.
Karena itu, dirinya menekankan pentingnya memperkuat peran universitas sebagai motor inovasi bangsa.
Hackathon UI Incubate merupakan program tahunan yang dirancang untuk menjaring dan mengembangkan startup berbasis riset.
Baca juga: Hakim MK Perempuan Pertama Maria Farida Indrati Dapat Penghormatan dari UI, Ini Sosok dan Kiprahnya
Tahun ini, sebanyak 23 tim startup muda—dari total 439 peserta—terpilih untuk melanjutkan tahap inkubasi setelah melalui proses seleksi, yaitu pembekalan materi, sesi hackathon, hingga pitch presentation mengenai ide dan prototipe yang dibuat.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si. menambahkan, kolaborasi lintas sektor perlu dijalin untuk membangun ekosistem inovasi.
Ia berharap 23 startup terpilih dapat berkembang menjadi solusi nyata bagi masyarakat.
“Hackathon UI Incubate 2025 bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi titik temu antara riset akademik dan kebutuhan nyata di lapangan. Kami ingin para inovator muda yang terpilih dapat menjadi contoh bagaimana perguruan tinggi bisa melahirkan karya yang relevan, berdampak, dan mampu menjawab tantangan bangsa,” ujarnya.
Baca juga: Tonggak Bersejarah, UI Raih Peringkat 189 Universitas Terbaik Dunia Versi QS WUR 2026
Keseluruhan tim terpilih akan melanjutkan ke tahap inkubasi serta menerima pendanaan dari UI.
Mereka dibagi dalam dua kategori pendanaan, yakni Problem–Solution Fit (PSF) dan Product–Market Fit (PMF).
Tim yang masuk dalam kategori PSF akan memperoleh dukungan pendanaan sebesar Rp50 juta, sedangkan tim yang masuk kategori PMF akan menerima pendanaan sebesar Rp100 juta karena telah memiliki MVP dan siap memasuki pasar.
Salah satu startup terpilih adalah Temani, yang mengembangkan AI Chat, fitur berbasis teks dan suara yang dirancang untuk membantu psikolog dalam melakukan asesmen awal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.