Kriminalitas
Kisah Malam Terakhir Ibu Muda Gresik Tewas dengan Luka Tusuk Tembus ke Jantung, Reka Ulang Ditunda
Kisah Malam Terakhir Ibu Muda Gresik Tewas dengan Luka Tusuk Tembus ke Jantung, Reka Ulang Ditunda . Pelaku Utama Dibekuk.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GRESIK - Tak ada yang menyangka tewasnya Wardatun Toyibah (28), ibu muda Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur melibatkan sang tetangga.
Wardatun yang merupakan agen BRILink tewas pada Sabtu, 16 Maret 2024 dini hari.
Almarhumah ditemukan tertelungkup di ranjang di kamarnya dan sudah tak bernyawa.
Wardatun tewas dengan luka tusuk di bagian leher dan dada. Darah pun menggenang di kolong ranjang.
Baca juga: Kisah Pemandi Jenazah Wanita di Jawa Timur Saat Tangani Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan
Awalnya disangka Wardatun mengakhiri hidupnya sendiri.
Namun, uang Rp 158 juta dan handphone yang disimpan di loker hilang membuka tabir misteri pembunuhan ibu satu anak tersebut.
Adalah Asrofin alias AS (40) adalah sang tetangga yang turut terlibat atas tewasnya Wardatun.
Kemudian juga Sobikhul Alim (20), sedangkan pelaku utamanya atau sang eksekutor adalah Ahmad Midhol (39).
Ketiga tersangka tersebut sudah ditangkap Polres Gresik.
Malam Terakhir Sang Agen BRILink
Wardatun dikenal sebagai warga yang baik dan ramah. Selain karena karakternya juga lantaran pekerjaannya sebagai agen BRILink.
Wardatun membuka agen BRIlink di rumahnya di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur.

Sebagai agen BRILink, Wardatun mempunyai tugas memberikan layanan perbankan kepada masyarakat, terutama yang belum terlayani oleh kantor cabang bank secara langsung, dengan konsep sharing fee.
Mereka melayani berbagai transaksi perbankan secara real-time online, seperti transfer, setor tunai, tarik tunai, pembayaran tagihan, pembelian pulsa, dan lain-lain.
Tentunya banyak orang yang berpikir bahwa Wardatun menyimpan uang tunai dari setoran tunai nasabah dan pembayaran tagihan.
Baca juga: Aksi Perampokan di Serang Banten Hanya Sandiwara, Suami Ternyata Dalang Pembunuhan Terhadap Istrinya
Begitu pun dengan tersangka Asrofin dan Ahmad Midhol.
Diam-diam mereka mengamati kebiasaan Wardatun di rumahnya. Bahkan Asrofin kerap mendatangi rumah Wardatun.
Setelah memahami situasi, akhirnya ketiga pelaku tersebut merencanakan perampokan.
Pada Jumat (15/4/2024) malam Wardatun dan sang suami Mahfud (42) serta anaknya yang berusia 2,5 tahun tengah bercanda ria.
Lantaran malam mulai larut, Wardatun dan anaknya tidur di kamar. Sedangkan sang suami, Mahfud tidur di sofa ruang tamu.
Sabtu (16/4/2024) dini hari suasana rumah sepi dan suasana lingkungan sekitar terasa sunyi.
Asrofin, Sobikhul Alim dan Midhol beraksi. Mereka menuju pintu belakang rumah Wardatun.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Bos Toko Sembako di Pondok Gede Bekasi Ternyata Karyawannya Sendiri
Asrofin kemudian membukakan pintu belakang dengan cara mencungkilnya. Kemudian Sobikhul Alim membawa tali untuk mengikat korban jika ada perlawanan.
Lalu Midhoi dan Sobikhul beraksi masuk ke dalam. Asrofin menunggu di luar mengamati suasana.
Keduanya menuju kamar tidur Wardatun. Saat berusaha mengambil uang yang berada di loker, Wardatun terbangun.
Ibu muda itu pun melakukan perlawanan. Hal itu membuat Midhoi akhirnya menusukkan pisau ke leher dan dada korban.
Dua tusukan di leher bagian depan, satu tusukan di leher bagian belakang, dan satu tusukan di dada yang mengenai ulu hati dan tembus ke jantung.
Disangka Bunuh Diri
Sabtu subuh Mahfud bangun sekitar pukul 05.00 WIB. Ia terbangun lantaran anaknya menangis lantaran terluka.
Kemudian dia menuju kamar tidurnya. Alangkah kagetnya Mahfud melihat istri sudah meninggal dunia dengan luka tusuk.
Lantaran tak melihat darah berceceran lantaran mengenang di kolong ranjang membuatnya menyangka sang istri melakukan bunuh diri.
Baca juga: Wanita Muda di Sukaraja Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
Di tambah lagi kondisi kamarnya yang tak berantakan.
Mahfud langsung mendatangi rumah kakaknya bukan polisi lantaran ia menduga Wardatun bunuh diri.
Setelah sang kakak datang dan mengangkat jenazah istrinya, Mahfud kemudian memandikan jenazah Wardatun dan menutupnya dengan kain.
"Saya tak tahu apa-apa, apalagi mengetahui ciri-ciri pelaku. Saya tidur di ruang tamu," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Namun, saat kembali ke kamar dan melihat loker yang berisikan uang Rp 150 juta dan handphone. Mahfud tersadar bahwa istrinya tewas dibunuh perampok.
Kemudian ia bersama keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik.
Peran Asrofin Sang Tetangga
Polisi yang melakukan penyelidikan mendalam akhirnya mencurigai keterlibat Asrofin.
Penangkapan pun dilakukan secara matang. Polisi memburu Asrofin yang bersembunyi di rumah saudaranya di dearah perbukitan.

Tepatnya di Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang terletak di lereng Gunung Anjasmoro.
Setelah penangkapan dilakukan akhirnya terungkap peran Asrofin.
“Pelaku AS berperan mengambil HP milik Mahfud suami korban. Kemudian dia membukakan pintu rumah korban saat aksi perampokan yang disertai pembunuhan itu dilakukan,” kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.
Baca juga: Anak Korban Pembunuhan yang Jasadnya Dimasukkan ke Septic Tank di Bekasi Minta Pelaku Dihukum Mati
AKP Aldhino menyebutkan bahwa pelaku utama dari aksi perampokan dan pembunuhan itu adalah Ahmad Midhol.
Dalam perampokan itu, Asrofin kebagian hasil uang hasil kejahatan sebesar Rp 8 juta, dan sisanya dibawa Ahmad Midhol.
Midhol Ditangkap di Gubuk Tengah Hutan Kalimantan
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, mengatakan, penangkapan terhadap Midhol yang buron selama setahun berlangsung dramatis.
Sebab, pelaku berusaha kabur dan melawan saat akan diamankan. Akibatnya, polisi terpaksa mengambil tindakan tegas terukur yang membuat kedua kaki Midhol mengalami luka tembak dan harus dibalut perban.
Baca juga: Keluarga Ungkap Sosok Lusi Korban Pembunuhan Suaminya di Karawang, Pacaran Sejak SMP hingga Menikah
Midhol dibekuk di gubuk di tengah area perkebunan sawit Desa Tumbang Kalang, Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
"Pelaku berusaha kabur dan melawan petugas, jadi kami lakukan tindakan tegas terukur. Kami tahu tersangka ini orangnya nekat," ujar AKP Abid.
Saat ini, Midhol masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Gresik. "Masih kami periksa. Insyaallah besok akan dirilis secara resmi," kata Abid.
Warga Membludak Reka Ulang Ditunda
Pembunuhan Wardatun yang melibatkan sang tetangga menarik perhatian masyarakat Desa Imaan.
Mereka pun memadati jalan di desa itu saat akan dilakukannya reka ulang, Jumat (4/7/2025).

Bila dihitung mungkin warga yang datang ke lokas tersebut jumlahnya bisa mencapai ribuan.
Warga ingin tahu bagaimana para tersangka tersebut menghabisi nyawa Wardatun.
Pengamanan pun dilakukan Polres Gresik. Ketika mobil polisi datang tidak sedikit warga yang dorong mendorong untuk melihat para tersangka.
Namun, reka ulang tersebut batal dilakukan lantaran salah satu pelaku tak bisa dihadirkan.
Reka ulang pun akan dilakukan Senin (7/7/2025).
Mahfud, suami almarhum Wardatun bersyukur pelaku penusukan istrinya hingga tewas dapat ditangkap setelah buron satu tahun.
Mahfud pun menginginkan pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Keluarga kami sangat senang ketika mendengar kabar pelaku ditangkap dan kami bersyukur. Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya," kata Mahfud.
Midhol menjadikan uang hasil merampok di rumah Wardatun Toyyibah untuk beli narkoba jenis sabu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Wanita Muda asal Brebes Tewas Digorok, Jenazahnya Tergeletak di Depan Kos di Jalan Brantas Tegal |
![]() |
---|
Dugaan Keterlibatan Bos Besar, Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN dari Keluarga Transmigran |
![]() |
---|
15 Orang Jadi Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank BUMN |
![]() |
---|
Dwi Hartono Otak Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Diusung Jadi Bupati, Anggota TNI Terlibat |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Empat Penculik Kacab Bank BUMN Ungkap Korban Dibunuh Seseorang di Cawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.