Depok Hari Ini
Isak Tangis Warnai Kepulangan Jemaah Haji Kloter 12-JKS Depok Setelah Dibuat Cemas oleh Ancaman Bom
Pantauan TribunnewsDepok.com, ratusan jemaah haji tersebut menaiki bus dari embarkasi Bekasi dan sampai di Balai Kota Depok sekira pukul 15.10 WIB.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Rombongan jemaah haji kloter 12-JKS asal Kota Depok, Jawa Barat akhirnya dapat pulang dengan selamat pada Rabu (18/6/2025).
Pantauan TribunnewsDepok.com, ratusan jemaah haji tersebut menaiki bus dari embarkasi Bekasi dan sampai di Balai Kota Depok sekira pukul 15.10 WIB.
Bus-bus tersebut menurunkan para jemaah di sekitaran lapangan Depok Open Space (DOS) II atau dekat Masjid Agung Baitul Kamal.
Usai turun dari bus, para jemaah haji langsung disambut oleh keluarganya masing-masing.
Nampak, isak-tangis pecah saat para jemaah berpelukan dan tersipu di hadapan keluarganya.
Kepulangan jemaah haji kloter 12-JKS tersebut sempat tertunda karena adanya ancaman bom pada pesawat Saudia Airlines SV-5276 yang ditumpanginya pada Selasa (17/6/2026) kemarin.
Baca juga: Sempat Tertunda Karena Ancaman Bom, Jemaah Haji Kloter JKS-12 Depok Dijadwalkan Pulang Hari Ini
Alhasil, pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara dan para jemaah menginap semalam.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, Enjat Mujiat memastikan, total 422 jemaah dapat pulang ke tanah air dalam keadaan selamat.
“Alhamdulillah, bisa disaksikan jemaahnya pada bahagia dan sehat semuanya, itu berkat doa kita semua,” kata Enjet di lokasi.
“Mudah-mudahan dapat pulang ke kediamannya masing-masing dalam keadaan sehat semuanya,” sambungnya.

Baca juga: Pesawat Jemaah Haji asal Kota Depok Diancam Bom, Keluarga di Rumah Gelar Doa Pengajian
Enjat menjelaskan, kondisi para jemaah sehat dan tanpa kekurangan apapun termasuk para lansia.
Terkait ancaman bom, menurut Enjat, para jemaah baru mengetahui usai turun di Bandara Internasional Kualanamu.
“Awalnya itu para jemaah tidak tahu apa-apa, masalah teknis,” ujarnya.
“Setelah turun dari bandara, baru diketahui (ancaman bom), itupun lewat media sosial yang dikirim pihak keluarga,” pungkasnya. (m38)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.