Longsor

Tragedi Longsor Tambang di Cirebon, Dedi Mulyadi Langsung Tutup Perusahaan Tambang untuk Selamanya

Dari informasi yang yang beredar, ada sekitar 10 penambang dilaporkan tertimbun dalam insiden tersebut, dan empat orang dilaporkan meninggal dunia. 

Editor: murtopo
Facebook Komunitas Orang Cirebon (KOCI)
TAMBANG LONGSOR -- Tragedi longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Bobos, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terjadi pada Jumat (30/5/2025) pagi. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Tragedi longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Bobos, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (30/5/2025) pagi menelan korban.

Dari informasi yang yang beredar, ada sekitar 10 penambang dilaporkan tertimbun dalam insiden tersebut, dan empat orang dilaporkan meninggal dunia. 

Kejadian ini juga membuat puluhan kendaraan dan pekerja tertimbun material.

Dari video yang dilihat dari akun Facebok Komunitas Orang Cirebon (Koci), terlihat puluhan truk pengangkut material batu terjebak di area yang penuh dengan bongkahan besar dan kepulan asap.

Situasi saat itu terlihat mencekam, karena secara tiba-tiba tebing tambang longsor menimpa kendaraan dan pekerja yang ada di bawahnya.

Melihat insiden itu, sejumlah pekerja dan warga berusaha menyelamatkan diri.

"Ini detik-detik terjadinya longsor di Gunung Kuda tadi pagi," demikian yang dikutip dari akun Facebook Koci pada Jumat (30/5/2025) siang.
Dari video yang dilihat Warta Kota, terlihat perekam menyebut bahwa banyak korban terkena akibat tragedi tersebut.

"Ya Allah banyak korban, aduh ya Allah tertimbun ya Allah," ucap perekam tersebut.

Video itu juga menayangkan, sejumlah petugas kepolisian dan warga setempat tengah berusaha mengevakuasi korban.

Terlihat juga sejumlah ambulans yang telah bersiaga di lokasi kejadian.

Baca juga: Antisipasi Macet Horor, Dedy Mulyadi Perintahkan Angkot di Puncak Libur Lagi Akhir Pekan Ini

Dikutip dari KompasTV, anggota Tim SAR bernama Syarief mengatakan pihaknya masih berupaya mengevakuasi sejumlah penambang yang tertimbun longsor.

"Diperkirakan yang tertimbun longsor lebih dari 10 orang. Beberapa ada yang luka dan meninggal dunia sudah dievakuasi," katanya dalam tayangan Kompas TV.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut.

Baca juga: Polisi Berlakukan One Way ke Arah Jakarta di Jalur Puncak Sore Ini

Dalam pernyataannya, Dia menyoroti aspek keselamatan kerja yang selama ini diabaikan di lokasi tambang tersebut.

"Sebelum menjabat sebagai gubernur, saya pernah mengunjungi tambang galian C Gunung Kuda. Saat itu saya melihat langsung bahwa aktivitas penambangan di sana sangat berbahaya dan tidak memenuhi standar keselamatan kerja," ujar Dedi dalam video yang diunggah di media sosial dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Jumat (30/5/2025).

Perusahaan tambang itu ditutup untuk selamanya

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berbicara blak-blakan mengenai keamanan tambang di galian C Gunung Kuda, Desa Bobos, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Mantan Bupati Purwakarta itu mengaku, pernah meninjau lokasi penambangan sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Saya melihat penambangan galian C itu sangat berbahaya, tidak memenuhi unsur standarisasi keamanan bagi para pegawainya," ujar dia yang dikutip dari akun Instagram miliknya @dedimulyadi71 pada Jumat (30/5/2025).

Meski demikian, Dedi mengaku tidak bisa berbuat banyak karena pihak perusahaan sudah mengantongi izin.

Selain itu, Dedi juga belum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sehingga tidak bisa mengambil tindakan apapun.

"Karena sudah berizin dan izinnya berlangsung sampai Oktober 2025 dan waktu itu (saat meninjau) saya tidak punya kapasitas apapun untuk menghentikan maka penambangan tersebut terus berlangsung," jelas Dedi.

"Saat ini saya mendapat kabar duka, lebih dari 10 orang dimungkinkan tertimbun dalam musibah longsornya tambang tersebut dan baru ditemukan dua orang, dan yang lainnya masih dalam pencarian," lanjutnya.

Atas tragedi ini, Dedi telah memerintahkan anak buahnya untuk menutup lokasi tersebut.

Selain itu, perusahaan tersebut juga harus bertanggung jawab terhadap pekerja yang menjadi korban tewas dan luka dalam musibah itu.

"Dari sisi aspek kebijakan, saya sudah memerintahkan Kepala (Dinas) ESDM dan seluruh jajaran yang hari ini sudah ada di lokasi untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan itu ditutup untuk selamanya," tegas Dedi.

Dia berharap, musibah ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar mengedepankan aspek keselamatan di balik mencari keuntungan.

"Berusaha harus memperhatikan keselamatan para pekerja karena itu merupakan tanggung jawab dari pengusaha dan galian harus memperhatikan aspek-aspek dampak yang akan ditimbulkan bagi lingkungan," tuturnya.

Dedi juga menyampaikan duka yang mendalam atas tragedi tersebut.

Apalagi korban meninggal dunia sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, meski pekerjaan mereka diancam dengan bahaya.

"Ini sebenarnya menjadi tanggung jawab bagi pengelola tambang. Semga keluarganya diberikan ketabahan dan yang meninggal diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak tiga kantong jenazah terlihat sudah terisi dari tragedi longsornya tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Bobos, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (30/5/2025) pagi

Dari informasi yang yang beredar, ada sekitar 10 penambang dilaporkan tertimbun dalam insiden tersebut, dan empat orang dilaporkan meninggal dunia. 

Kejadian ini juga membuat puluhan kendaraan dan pekerja tertimbun material.

Dari video yang dilihat dari akun Facebok Komunitas Orang Cirebon (Koci), terlihat puluhan truk pengangkut material batu terjebak di area yang penuh dengan bongkahan besar dan kepulan asap.

Situasi saat itu terlihat mencekam, karena secara tiba-tiba tebing tambang longsor menimpa kendaraan dan pekerja yang ada di bawahnya.

Melihat insiden itu, sejumlah pekerja dan warga berusaha menyelamatkan diri.

"Ini detik-detik terjadinya longsor di Gunung Kuda tadi pagi," demikian yang dikutip dari akun Facebook Koci pada Jumat (30/5/2025) siang.

Dari video yang dilihat Warta Kota, terlihat perekam menyebut bahwa banyak korban terkena akibat tragedi tersebut.

"Ya Allah banyak korban, aduh ya Allah tertimbun ya Allah," ucap perekam tersebut.

Video itu juga menayangkan, sejumlah petugas kepolisian dan warga setempat tengah berusaha mengevakuasi korban.

Terlihat juga sejumlah ambulans yang telah bersiaga di lokasi kejadian.

Dikutip dari KompasTV, anggota Tim SAR bernama Syarief mengatakan pihaknya masih berupaya mengevakuasi sejumlah penambang yang tertimbun longsor.

"Diperkirakan yang tertimbun longsor lebih dari 10 orang. Beberapa ada yang luka dan meninggal dunia sudah dievakuasi," katanya dalam tayangan Kompas TV.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut.

Dalam pernyataannya, Dia menyoroti aspek keselamatan kerja yang selama ini diabaikan di lokasi tambang tersebut.

"Sebelum menjabat sebagai gubernur, saya pernah mengunjungi tambang galian C Gunung Kuda. Saat itu saya melihat langsung bahwa aktivitas penambangan di sana sangat berbahaya dan tidak memenuhi standar keselamatan kerja," ujar Dedi dalam video yang diunggah di media sosial dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Jumat (30/5/2025). (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved