Kecelakaan Lalu Lintas

Misteri Jalur Tengkorak KM 92 Tol Cipularang Terpecahkan, Ini Temuan KNKT

KNKT telah menemukan penyebab maraknya kecelakaan di kisaran KM 90 Tol Cipularang, Jawa Barat.

Editor: murtopo
Tribun Jabar/ Deanza Falevi
RAWAN KECELAKAAN -- Tragedi kecelakaan beruntun di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B, tepatnya di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Senin (11/11/2024). Ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B menjadi lokasi rawan kecelakaan. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIPULARANG -- Terungkap penyebab misteri kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat yang kerap menelan korban jiwa. 

Diketahui KM 88 hingga KM 99 Tol Cipularang menjadi salah satu jalur tengkorak di Indonesia. 

Pasalnya kawasan tersebut kerap menimbulkan kecelakaan bahkan hingga menelan korban jiwa.

Bahkan salah satunya merupakan mendiang istri penyanyi dangdut Saipul Jamil, Virginia yang tewas kecelakaan di KM 97 Tol Cipularang.

Usut punya usut, kini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menemukan penyebab maraknya kecelakaan di kisaran KM 90 Tol Cipularang, Jawa Barat.

Baca juga: Tol Cipularang Arah Jakarta Padat, Jalur Tol Japek II Selatan Dioperasikan, Gratis dan Ini Rutenya

Temuan itu berawal dari investigasi KNKT terhadap kecelakaan tabrakan beruntun yang terjadi di Jalan Tol Cipularang KM 92+200B, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, tanggal 11 November 2024. 

Kecelakaan ini melibatkan sebuah truk trailer yang kehilangan kendali dan menabrak antrian kendaraan, mengakibatkan satu orang meninggal dunia, empat orang mengalami luka berat, dan 25 orang mengalami luka ringan.

Hasil investigasi KNKT menunjukkan bahwa kecelakaan ini dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, termasuk kondisi cuaca saat kejadian yang hujan, aliran air yang menggenang di jalan, serta kondisi geometrik jalan yang memiliki turunan panjang. 

Baca juga: Pecah Ban, Truk Hino Seruduk Minibus Toyota Avanza di Tol Cipularang Arah Bandung

Berdasarkan data yang diperoleh, truk trailer yang terlibat dalam kecelakaan ini mengalami fenomena jackknifing, di mana truk trailer menjadi tidak stabil saat direm pada permukaan yang tidak rata, seperti genangan air, menyebabkan trailer tak terkendali dan melipat terhadap traktor penariknya. 

Fenomena ini terjadi akibat perbedaan koefisien gesekan antara roda kanan dan kiri trailer.

Investigasi turut mengungkap bahwa kondisi jalan di lokasi kejadian memiliki kemiringan melintang yang tidak optimal untuk mengalirkan air hujan secara efektif. 

Akibatnya, terjadi genangan di bahu dalam yang dapat mempengaruhi stabilitas kendaraan, terutama kendaraan berat yang memiliki konfigurasi sumbu panjang seperti truk trailer. 

Baca juga: Fakta Mengerikan Tol Cipularang, Jalur Rawan Kecelakaan antara Km 91 hingga Km 104

Selain itu, pemeriksaan teknis terhadap kendaraan menunjukkan bahwa meskipun sistem pengereman berfungsi, kondisi jalan yang basah serta perbedaan gaya gesekan menyebabkan kendaraan kehilangan kontrol saat melakukan pengereman.

Faktor yang berkontribusi terhadap kematian dan cedera berat adalah truk trailer sudah sulit untuk dikendalikan, perlu waktu dan lintasan panjang untuk mengembalikan posisi simetris traktor dan trailer atau mengkoreksi jackknifing. 

Teori umum yang dilakukan pengemudi harus melepaskan remnya, apabila pengemudi tidak panik salah satunya dengan melakukan pengereman hanya pada trailer tidak menggunakan service brake. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved