Demo Ojol

Driver Ojol di Depok Pilih Tak Ikut Demo, Takut Kena Sanksi Putus Mitra dari Aplikator

Pantauan TribunnewsDepok.com di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, pengemudi ojol masih tetap berseliweran seperti biasa.

|
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
OJOL DI DEPOK TETAP NARIK - Pengemudi ojol melintas di Jalan Margonda Raya, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025). (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Sejumlah pengemudi atau driver ojek online (ojol) di wilayah Kota Depok, Jawa Barat memilih untuk tetap menarik penumpang dan tidak ikut aksi demonstrasi, Selasa (20/5/2025).

Pantauan TribunnewsDepok.com di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, pengemudi ojol masih tetap berseliweran seperti biasa.

Tak hanya itu, penumpang ojol di Kota Depok juga tak terkendala untuk memesan transportasi roda dua tersebut menggunakan aplikasi.

Driver Ojol, AN (45) mengaku memilih untuk tetap menarik penumpang karena takut mendapatkan sanksi dari aplikator jika ikut serta demo.

“Kayak kita-kita ini bukan enggak mau ikut demo, tapi takut kena sanksi, suspend atau putus mitra (PM),” kata AN saat ditemui di depan bekas gedung SDN Pondok Cina 01, Kota Depok.

Baca juga: Sejumlah Komunitas Ojol di Jabodetabek Pilih Tetap Beroperasi dan Tak Ikut Demo di Jakarta

“Kalau suspend mending masih bisa narik, kalau PM sudah enggak bisa,” sambungnya.

Driver ojol lainnya, Iwe juga memilih tidak mengikuti aksi demonstrasi dan tetap menarik penumpang.

Saat ditemui di pinggiran Depok Open Space (DOS), Iwe (bukan nama asli) memilih masih menarik penumpang karena melihat kondisi lapangan.

Kata Iwe, banyak driver ojol di Kota Depok masih tetap menarik penumpang seperti biasanya.

Baca juga: Sejumlah Pengemudi Ojol di Bekasi Putuskan Tidak Ikut Aksi karena Butuh Uang Harian

“Yang penting, daerah-daerah Jakarta dihindari, karena pusatnya di sana,” kata Iwe.

Dalam sehari, Iwe bisa menarik penumpang hingga 12 kali, dengan kurun waktu pagi hari hingga malam.

Meski demikian, uang yang bisa dibawa ke rumah hanya Rp100 ribuan karena untuk kebutuhan bensin dan makan. (m38)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved