Kapolres Metro Depok Ungkap Pemicu Bentrok Dua Kelompok Massa di Jalan Raya Bogor

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CILODONG - Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Abdul Waras mengungkap pemicu bentrok dua kelompok massa di Jalan Raya Bogor Km 37 pada Kamis (17/4/2025) sore kemarin.

Menurut Waras, bentrok tersebut dipicu adanya penarikan kendaraan secara paksa oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai karyawan leasing (debt collector).

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang yang dinamakan dari kedua belah pihak.

“Itu penarikan kendaraan, penarikan kendaraan oleh yang dilakukan oleh yang mengaku sebagai karyawan leasing,” kata Waras di Sukmajaya, Jumat (18/4/2025).

“Ini kan kita mau menunggu sampai 1x24 jam untuk melakukan pemeriksaan. Nanti kalau memang ada unsur pidananya terpenuhi ya tentu akan kita lakukan penyelidikan,” sambungnya.

Baca juga: Breaking News: Bentrok Antar Kelompok Pecah Dekat Simpangan Depok, Jalan Raya Bogor Macet Parah 

Kronologi Kejadian 

Sebelumnya, dua kelompok massa terlibat bentrok di Jalan Raya Bogor, depan gerbang RW 17 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis (17/4/2025) sore.

Kedua massa terlibat saling serang menggunakan lemparan batu, balok, bahkan beberapa orang kedapatan membawa senjata tajam.

Tak hanya itu, bentrok antara dua massa tersebut bahkan tumpah ke Jalan Raya Bogor sehingga menyebabkan kemacetan parah.

Lalu lintas di Jalan Raya Bogor, baik dari arah Bogor-Jakarta maupun sebaliknya sempat mengalami kemacetan parah bahkan terblokade.

Baca juga: Bentrok Dua Kelompok Massa di Jalan Raya Bogor Depok, 7 Orang Diamankan Polisi

Saksi mata, Maryono menjelaskan, bentrokan antara dua kelompok massa tersebut terjadi sekira pukul 16.00 WIB.

“Dari kelompok sana ada 25 orang, lawannya banyak banget enggak seimbang,” kata Maryono di lokasi.

Maryono menambahkan, imbas dari bentrok tersebut lalu lintas di Jalan Raya Bogor sempat mengalami kemacetan parah.

“Macet parah, sangat mengganggu warga pokoknya,” ujarnya.