Viral di Medsos
Lagi Dokter Cabul Viral di Media Sosial, Kini Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Ibu Hamil di Garut
Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh dokter tersebut.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM -- Setelah ramai pemberitaan seorang dokter membius dan merudapaksa keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, kini kasus diduga dokter cabul kembali mencuat di daerah Garut Jawa Barat.
Diduga pelaku pelecehan seksual tersebut dilakukan oleh seorang dokter berinsial SF, selaku dokter kandungan.
Dia diduga kerap mengecek langsung Asi dari Ibu hamil yang tengah dia periksa.
Bahkan kasus ini sudah sempat ramai di Garut namun tidak ada tindakan apapun dari pihak yang berwenang.
Aksi dugaan pelecehan yang dilakukan oleh dokter tersebut terekam kamera CCTV.
Baca juga: Ini Tampang Dokter Cabul yang Bius dan Rudapaksa Keluarga Pasien di Bandung
Dari unggahan drg Mirza Mangku Anom, seorang dokter yang membongkar kasus tersebut, dirinya mengaku mendapatkan banyak aduan pelecehan seksual di media sosialnya.
Dalam postingannya, drg Mirza membagikan cerita dari korban dan keluarganya.
"Izin pernah dengar dari sodaraku ada temannya cerita juga dok kalo kenalannya lagi hamil besar periksa ke dr obgyn itu, nanya asinya udah keluar apa belum, katanya sampe coba dikeluarin dari PD pasien. Udah rame dia di Garut tapi entah kenapa masih ada prakteknya di klinik kecil," kata netizen yang mengadu ke drg Mirza.
Tak cuma itu, seorang korban juga menceritakan kebejatan dokter SF yang dikenal kerap mengajak pasiennya yang sedang hamil untuk jalan berdua.
Diungkap terduga korban, ia pernah hampir dibatalkan operasi kelahirannya karena enggan menuruti perintah dokter SF.
Baca juga: Aksinya Terbongkar, Dokter Cabul yang Bius dan Rudapaksa Keluarga Pasien Berupaya Akhiri Hidup
"Dia (pelaku) ngancem batalin operasinya. Padahal saat itu saya sudah DP buat operasi sama dia. Berkali-kali dia bilang 'dibatalin ya'. Makanya aku sampe marah banget terakhir chat panjang ke dia dok," pungkas netizen mengaku korban.
Terkait dengan hal tersebut, drg Mirza pun mengungkap perkembangannya.
Terduga pelaku yakni SF kabarnya panik karena identitas dan kelakuannya mulai viral.
Salah satu korban baru-baru ini mengirim chat ke drg Mirza bahwa ia diminta menghapus chat-nya.
Diduga sosok yang meminta menghapus chat itu adalah dokter SF.
"Dok ini dia langsung WA aku sepertinya dia tahu yang DM dokter ini aku," kata netizen.
"Chat apa?" tanya drg Mirza.
"Chat suruh tarik yang aku kirim ke dokter," ujar netizen.
Mengetahui terduga pelaku panik hingga meminta para korban menghapus chat, drg Mirza marah.
Baca juga: Viral, Dokter di Bandung Bius dan Rudapaksa Keluarga Pasien Saat Menunggu di Rumah Sakit
drg Mirza pun meminta terduga pelaku yakni dokter SF untuk tidak lagi sembunyi dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Udahlah ini bukan jamannya lagi bisa main sembunyi-sembunyi. Kamu melakukan pelecehan seksual dan meninggalkan banyak sekali jejak, termasuk lewat chat WA. Dan itu semua sekarang jadi bukti otentik yang harus kamu pertanggungjawabkan," ungkap drg Mirza.
Hingga artikel ini ditayangkan, belum ada klarifikasi dari dokter SF atau pihak kepolisian.
Namun para terduga korban terus bertambah dan mengadukan kisahnya kepada drg Mirza di media sosial.
Dimuat TribunBengkulu, dokter SF merupakan lulusan Universitas Padjajaran tahun 2022.
SF dikabarkan menjadi dokter Obgyn di beberapa klinik.
Polres Garut Lakukan Penyelidikan
Sementara itu jajaran kepolisian Polres Garut akan melakukan penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dokter kandungan yang saat ini tengah viral.
Dilansir dari Kompas.com, Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut.
"Sedang kami selidiki," jelas Joko lewat aplikasi pesan, Selasa (15/4/2025) siang.
Joko menjelaskan, pihaknya akan melakukan serangkaian penyelidikan terhadap kasus ini. Bahkan, tim sudah diturunkan untuk melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami akan melakukan rangkaian penyelidikan, kami sudah cek TKP," katanya.
Soal adanya kasus serupa yang melibatkan dokter kandungan yang sama pada 2024 lalu, yang telah diselesaikan secara kekeluargaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan juga melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH), Joko mengaku tidak tahu kasus tersebut.
"Belum tahu kalau itu, kami fokus yang viral ini," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengakui pernah menerima laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan di Garut, yang saat ini ramai menjadi pemberitaan media dan viral di media sosial.
"Kalau tidak salah, itu sekitar satu tahun yang lalu ketika yang bersangkutan sedang praktik di Garut," kata Leli, Selasa (15/04/2025), seusai menghadiri pelantikan CPNS dan PPPK di Alun-Alun Garut.
Menurut Leli, saat itu laporan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) dan dokter yang bersangkutan pun sejak akhir tahun 2024 sudah tidak lagi melakukan praktik di Garut.
"Dulu ada yang laporan ke Dinkes dan itu sudah diselesaikan, kalau tidak salah waktu itu memang sudah melibatkan pihak APH," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.