Lipsus Penataan Kawasan Puncak
Banjir Besar di Jabodetabek, Kawasan Puncak Bogor Dituding Jadi Biang Keroknya
Kerusakan lingkungan di kawasan Bogor yang menjadi hulu sungai di Jakarta dan Bekasi diduga menjadi pemicu banjir di Jabodetabek
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Banjir bandang yang melanda wilayah Puncak Bogor berimbas pada banjir besar yang terjadi di wilayah Jabodetabek pada Selasa (4/3/2025) lalu.
Sejumlah aliran sungai dari hulu di wilayah Bogor yang melintasi wilayah Depok, Tangerang, Bekasi hingga Jakarta meluap.
Banjir besar pun tak bisa dihindari, sejumlah perumahan warga terendam air, bahkan ada yang ketinggian banjir mencapai 3 meter.
Disebut-sebut bahwa banjir besar tahun 2025 ini lebih parah dibandingkan dengan banjir di tahun 2000 silam.
Dan Kawasan Puncak Kabupaten Bogor dituding sebagai penyebab banjir besar tersebut.
Baca juga: Bogor Dituding Jadi Biang Kerok Banjir, Bupati Rudy Susmanto Evaluasi Perizinan di DAS Ciliwung
Kerusakan lingkungan di kawasan Bogor yang menjadi hulu sungai di Jakarta dan Bekasi diduga menjadi pemicu banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada Selasa (4/3/2025).
Banjir tersebut disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi dengan durasi lama di kawasan Puncak, Kabupaten Bohor Bogor.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan air yang mengguyur kawasan Puncak saat banjir besar diperkirakan mencapai 35 juta meter kubik.
"Pada saat kejadian, total curah hujan dari turunnya hujan pada 28 Februari sampai 2 Maret yang menyebabkan banjir besar itu adalah 247 milimeter," kata Hanif saat melakukan inspeksi dadakan (sidak) kawasan Puncak di Cisarua, Kamis (6/3/2025).
Baca juga: Alih Fungsi Lahan di Kawasan Puncak Bogor Diduga Jadi Penyebab Banjir Parah di Jabodetabek
"Kalau dikalikan landscape Puncak sebesar 15.000 hektar, maka air hujan yang turun sebanyak 35 juta meter kubik," imbuhnya.
Dia menjelaskan DAS (Daerah Aliran Sungai) Ciliwung ini seperti corong air yang masuk ke selang.
"Kita bayangkan air dari 15.000 hektar kawasan Puncak masuk ke dalam selang kecil sepanjang 126 kilometer ke arah Jakarta, pasti akan tersumbat," paparnya.
Selain itu, topografi ini disebabkan karena landscape kawasan Jabodetabek yang kurang begitu bagus.
"Titik tertinggi di kawasan Puncak sekitar 1300, sementara di Jakarta sebagai hilir hanya 4 meter. Jadi hanya dalam 126 km, topografinya jatuh. Jika terjadi banjir di hulu maka air mengalir deras ke hiilir," beber Hanif.
Dengan landscape seperti itu, lanjut dia, tanpa dilindungi hutan pegunungan, maka terjadi erosivitas di angka 0,6 persen. Artinya setiap 1 liter hujan, maka 0,6 liter akan turun langsung.
"Landscape seperti itu membuat air menjadi tidak tertahan," tutur Hanif.
Baca juga: Tempat Wisata Hibisc Fantasy di Puncak Bogor Milik BUMD Jabar Penyebab Banjir Bandang, Dedi: Bongkar
Menurutnya, air itu sebenarnya bisa ditahan oleh keberadaan pohon. Namun pohon makin berkurang jumlahnya akibat pembangunan tempat wisata yang masif.
"Dulu saat Puncak masih dominan kebun teh, air masih bisa ditahan. Namun sejak kebun teh dialihfungsikan menjadi bangunan wisata dan pemukiman maka tidak ada penahan," papar Hanif.
Dia menambahkan perubahan landscape di Puncak makin parah sejak diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022-2042.
Perda ini mengizinkan alih fungsi lahan di Puncak Bogor menjadi kawasan pertanian dan pemukiman.
"Tahun 2010, 15.000 hektar segmen 1 DAS Ciliwung masih berupa kawasan lindung dan kawasan konservasi badan air. Sejak 2022, sekira 8.000 hektar berubah menjadi lahan pertanian dan pemukiman," ungkapnya.
"Tahun 2010, pemukiman hanya sekitar 500 hektar, saat ini sudah 1.500 hektar. Saat ini resort-resort gede ada di badan air," tambah Hanif.
Dengan perubahan landscape seperti ini, Kementerian Lingkungan Hidup akan melakukan koreksi atas tata ruang di kawasan Puncak untuk mencegah terjadinya banjir besar.
"Kita akan koreksi secara detial. Kita akan cek semua. Tata ruang Puncak harus kita koreksi habis karena ini yang menyebabkan meledaknya pemukiman," tandas Hanif.
Segel 4 Objek Wisata
Dalam kesempatan yang sama Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyegel 4 obyek wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dua di antara obyek wisata yang disegel adalah Hibisc Fantasy Puncak di Kecamatan Cisarua dan Eager Adventure Land di Kecamatan Megamendung.
Pembangunan dua tempat wisata ini diduga berkontribusi terhadap banjir besar yang terjadi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi pada Selasa (4/3/2025).
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mendukung langkah Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyegel bangunan-bangunan yang melanggar aturan di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan Rudy saat mendampingi Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulfikli Hasan, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi lokasi banjir bandang di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, pada Kamis (6/3/2025).
"Pemerintah Kabupaten Bogor sudah mengambil langkah-langkah strategis untuk menangani isu perizinan serta dampak banjir yang kerap melanda wilayah Puncak," kata Rudy.
Dia mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Peraturan Bupati telah mengeluarkan kebijakan untuk mencabut pendelegasian kewenangan terkait beberapa perizinan yang sebelumnya diserahkan ke masing-masing SKPD.
"Kini kewenangan perizinan ini dikembalikan ke Kepala Daerah untuk dievaluasi bersama," ungkap Rudy.
Ia menambahkan bahwa tujuan kebijakan ini adalah untuk menghentikan sementara penerbitan izin dan memastikan bahwa proses evaluasi dilakukan dengan lebih cermat dan hati-hati.
“Kita ingin memastikan bahwa kebijakan yang ada akan mendukung langkah-langkah pemerintah pusat, dan pada saat yang sama, kita akan evaluasi seluruh kebijakan yang ada," papar Rudy.
Politisi Partai Gerindra ini menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap bangunan-bangunan yang melanggar aturan.
“Kami akan mengevaluasi dan mengoreksi seluruh tata ruang yang ada, serta menyelidiki pihak-pihak yang bertanggung jawab atas perubahan fungsi lahan yang terjadi,” tegas Rudy.
Evaluasi tempat wisata di Puncak Bogor
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengaku akan mengevaluasi perizinan kedua tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak di Kecamatan Cisarua dan Eager Adventure Land di Kecamatan Megamendung.
"Ya, tentunya harus kita evaluasi. Kita tunggu dulu kebijakan kementerian setelah observasi kemarin, kami akan menindaklanjuti," kata Rudy di Cibinong, Jumat (7/3/2025).
Politisi Partai Gerindra ini memastikan setiap kebijakan yang ada di Pemkab Bogor akan menyesuaikan dengan kebijakan dari pemerintah pusat.
"Kita akan mengambil langkah setelah temuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Gubernur Jawa Barat kemarin," ucapnya.
Namun Rudy memastikan Pemkab Bogor akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemprov Jabar terkait perizinan tempat wisata yang disegel.
"Kita ambil contoh Hibisc Fantasy milik PT Jaswita. Ini usahanya milik pemerintah Provinsi Jawa Barat. Terkait izin-izinnya, kami akan cek lagi karena baru berdinas 4 hari," papar Rudy.
Eks Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini akan segera membuat keputusan setelah mengevaluasi perizinan Hibisc Fantasy dan Eager Adventure Land ini.
"Jadi hari ini kami pastikan sudah ada jawaban, bagaimana mekanisme perizinannnya, lalu izin-izin apa aja yang udah ada, dan apakah sudah lengkap apa belum. Kalau menyalahi aturan maka langkah yang kita ambil akan dibongkar," tutur Rudy.
Jika ada oknum pejabat Pemkab Bogor yang 'bermain' dalam penerbitan izin-izin ini, Rudy mengaku akan bertindak tegas.
"Kami sudah sampaikan bahwa kalau memang ini salah, kami harus ambil langkah kepada pemangku kebijakan. Kami akan tindak tegas sesuai protokol perundang-undangan yang berlaku. Kita tidak bisa buat hukum sendiri," tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.