Banjir Jakarta
BMKG Prediksi Curah Hujan Relatif Tinggi Sampai 11 Maret, Pemerintah Prioritaskan Modifikasi Cuaca
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam akibat hujan seperti banjir dan tanah longsor, pemerintah akan memprioritaskan modifikasi cuaca.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: murtopo
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan, bahwa curah hujan diprediksi masih tinggi sampai 11 maret mendatang.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam akibat hujan seperti banjir dan tanah longsor, pemerintah akan memprioritaskan modifikasi cuaca.
"Jadi ini kan prediksinya sampai tgl 11 itu kan curah hujan relatif masih tinggi dan lahannya di kawasan di area yang rawan banjir dan longsor ini kan sudah rentan ya," kata Dwikorita di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025) malam.
"Kami dikoordinasikan oleh Menko PMK bersama kepala BNPB dan kami BMKG akan melakukan modifikasi cuaca," tambahnya.
Baca juga: Jakarta Kebanjiran, Pramono Anung Perintahkan Aktifkan Semua Pompa Air dan Operasi Modifikasi Cuaca
Wilayah Jawa Barat (Jabar) menjadi prioritas dilakukannya modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan yang ekstrem.
"Besok itu prioritas di Jabar, karena memang yang paling rentan di Jabar terutama ini di daerah pegunungan di puncak awannya dari situ," katanya.
Kata Dwikora wilayah Puncak Bogor menjadi salah satu sumber banjir untuk ke wilayah hilir, tidak hanya di wilayah Jawa Barat tapi juga bisa mengalir ke utara atau DKI Jakarta.
"Nanti bisa jadi sumber banjir untuk ke hilir tidak hanya kena Jabar, tp juga bisa mengalir ke arah utara ke DKI, ya juga banjir dikhawatirkan bisa begitu sungainya kan juga mengalir ke utara," sambungnya.
Baca juga: Banjir di Perumahan PGP Bekasi Hingga Tiga Meter, Warga Sebut Terparah Sepanjang Siklus Lima Tahunan
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan masih ada beberapa wilayah di Jakarta yang mengalami banjir.
Suharyanto mengatakan Pemerintah Provinsi Jakarta telah meminta dilaksanakannya operasi modifikasi cuaca.
"Sampai saat ini untuk yang dibutuhkan oleh DKI (Jakarta) adalah meminta operasi modifikasi cuaca. Nanti kita akan lakukan baik Jakarta dengan BNPB," ujar Suharyanto dalam rapat koordinasi secara daring, Selasa (4/3/2025).
Operasi modifikasi cuaca ini, kata Suharyanto, pernah dilakukan pada tahun baru lalu.
"Kemudian nanti dari BNPB juga akan menyelenggarakan mulai hari ini sampai tanggal 8 (Maret)," ungkap Suharyanto.
Baca juga: DPKP Kota Depok Petakan 15 Titik Banjir, Luapan Air Sungai Jadi Penyebabnya
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, menyampaikan arahannya terkait langkah urgensi salah satunya pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam waktu dekat ini.
Pratikno mengatakan bahwa sebaiknya OMC bukan hanya dari BNPB tapi juga dari Pemprov.
"Kalau memungkinkan Pemprov menyediakan pendanaan untuk OMC dalam waktu singkat ini, karena Ibu Kepala BMKG sudah menyampaikan ada potensi masih berlanjut hingga seminggu ke depan. Kita mengurangi beban di hulu, terutama di hulu Sungai Ciliwung agar tidak terus menerus ada aliran air yang mengarah ke bawah, jadi kalau ini bisa dikurangi dan menurunkan mendung di laut akan mengurangi beban”, tandas Pratikno.
Dengan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) serta upaya tanggap darurat yang terus diperkuat, diharapkan wilayah Jabodetabek dapat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman.
Kewaspadaan dan kerja sama yang solid akan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan cuaca ekstrim yang masih berpotensi terjadi. (m32)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.