Kriminalitas
Cerita Saksi Lihat Anak Muda Keluar dari Toko Klontong Bimih di Bekasi, Langsung Diteriaki Maling
Sunari yang sehari-hari berdagang pecel lele persis di depan kediaman korban mendapat informasi dari pembelinya yang tengah makan.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: murtopo
Laporan Wartawan TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CABANGBUNGIN - Pelaku dugaan perampokan terhadap seorang nenek bernama Bimih (72) di kediamannya yang juga dijadikan toko kelontong, Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, terlihat masih berusia muda.
Seorang warga, Sunari (40) mengaku melihat ada empat orang yang uisanya masih muda ke luar dari toko kelontong milik Bimih sebelum geger ditemukannya mayat pemilik toko kelontong tersebut di daam rumahnya.
Sunari yang sehari-hari berdagang pecel lele persis di depan kediaman korban mendapat informasi dari pembelinya yang tengah makan.
Informasi itu terkait adanya dugaan maling yang terlihat keluar dari toko kelontong milik Bimih sekira pukul 00.30 WIB.
Saat ke luar dari toko kelontong tersebut orang itu nampak membawa plastik kresek berwarna merah.
Baca juga: Seorang Nenek di Cabangbungin Bekasi Ditemukan Tewas, Tubuh Terikat Kain
"Kan ada orang makan di tempat saya mungkin orang makan itu tahu kali keluar dari situ (Rumah korban) pembeli saya teriak maling, nah satu orang itu langsung kabur," kata Sunari saat ditemui di lokasi, Senin (11/2/2025).
Lebih lanjut kata Sunari setelah dieriaki maling pria tersebut langsung kabur, kemudian dijemput oleh sejumlah orang yang diduga rekannya menggunakan sepeda motor dan melarikan diri.
"Saya ngeliat yang satu orang sudah lari naik lalu motor dan waktu saya lihat ke jalan sudah kabur jauh. Pokonya kelihatan anak muda semuanya itu empat orang dan motor dua, boncengan mereka," jelasnya.
Sunari menuturkan setelah geger terjadi dugaan pencurian di toko milik Bimih, sejumlah warga kemudian mencoba masuk ke rumah Bimih untuk memastikan keadaan rumah tersebut.
Baca juga: Anak Korban Pembunuhan yang Jasadnya Dimasukkan ke Septic Tank di Bekasi Minta Pelaku Dihukum Mati
Namun ketika dicek ke dalam rumah warga yang masuk termasuk dirinya terkejut melihat Bimih sudah tergeletak di ruang belakang.
Sementara di bagian ruang depan rumah Bimih pun terlihat sejumlah dagangan rokok berserakan di bawah dan kunci gembok terlepas.
"Saya masuknya waktu warga sekitar mulai masuk ke toko Baru saya masuk, pas masuk lihat nenek itu (Bimih) udah tergeletak, tangan dan leher ada kain terikat," tuturnya.
Warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke RT, RW dan pihak Kepolisian.
Diduga Korban Perampokan
Bimih diduga menjadi korban perampokan di kediamannya pada Senin (10/2/2025) dinihari.
Kapolsek Cabang Bungin, AKP Basuni mengatakan adanya sejumlah barang milik korban yang hilang.
Namun Basuni belum dapat memastikan secara rinci barang korban yang kehilangan tersebut.
“Harta yang hilang rokok dan uang pun di laci tidak seberapa, selebihnya masih penyelidikan,” kata Basuni saat ditemui awak media di lokasi kejadian, Senin (10/2/2025).
Basuni menjelaskan kronologi kejadian sementara yang ia ketahui berdasarkan keterangan warga sekitar bermula pada Minggu (9/2/2025) sekira pukul 23.59 WIB terdapat seorang laki-laki ke luar dari toko korban yang awalnya sudah ditutup sekira pukul 21.00 WIB.
Kemudian terdapat dua orang lainnya berboncengan satu sepeda motor menghampiri satu orang yang sudah keluar dari toko.
Curiga dengan gerak gerik sejumlah orang itu, seorang saksi yang saat kejadian tengah makan di warung pecel lele dengan posisi persis di depan rumah korban sontak teriak ‘Maling!’ untuk meminta pertolongan warga.
“Dua orang yang naik kendaraan roda dua langsung menyamperin satu orang lagi langsung kabur setelah saksi berteriak maling,” jelasnya.
Guna memastikan peristiwa yang terjadi, Basuni menuturkan sejumlah tetangga serta satu ponakan korban, hingga saksi yang berteriak maling itu langsung memasuki kediaman Bimih.
“Setelah itu orang yang melihat itu langsung masuk (Rumah Bimih) setelah sampai di ruko, almarhumah kondisi kaki terikat kain, tangan terikat kain, dan leher terikat,” tuturnya.
Namun Basuni menyampaikan belum mengetahui penyebab pasti tewasnya nenek yang diketahui tinggal seorang diri itu.
Sebab pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kami belum tahu secara rinci karena masih dalam penyelidikan, hanya saja pas di dalam lokasi kejadian kondisi korban sudah dalam terikat,” ucapnya.
Basuni menuturkan pihaknya sudah membawa sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian untuk pengungkapan fakta kejadian.
Berdasarkan barang bukti yang diamanakan, pihaknya memastikan tidak ada senjata tajam (sajam) yang ditemukan.
Tidak hanya itu, dua saksi terkait kejadian sudah diperiksa jajarannya.
“Ketika di lokasi kejadian, polisi memastikan tidak ditemukan barang bukti ada kaitannya dengan senjata tajam, tidak ada barang sajam yang melekat di korban itu, barang bukti hanya kain saja yang di leher, kaki, dan tangan,” lugasnya.
Pasca kejadian, Basuni mengungkapkan jenazah langsung dibawa pihaknya ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Hery Wijatmoko telah memeriksa jenazah korban dimulai sekira pukul 09.00 WIB.
Sekira pukul 13.30 WIB, jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga dan sudah dikebumikan di Tempat Pemakam Umum (TPU) Pulorengas Sindang Jaya.
“Sudah diperiksa dan sudah diserahkan ke keluarga, selanjutnya tengah ditangani penyidik,” singkat Hery kepada TribunBekasi. (m37)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.