Kabar Artis

Miris! Karya Musisi Tanah Air Hanya Dihargai Rp 80 Ribu, Ferdy Element Ajak Sistem Royalti Dibenahi

Ferdy Taher menganggap, sistem royalti di Indonesia masih belum transparan dan tak masuk akal. Sehingga perlu adanya perubahan

Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Ferdy Taher ketika ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, belum lama ini. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ferdy Taher jadi salah satu musisi produktif, yang terus melahirkan karya di industri musik Indonesia.

Pria berambut gondrong ini pun tak hanya tergabung dengan satu grup musik saja, tetapi beberapa band menjadi caranya dalam menyalurkan gairahnya di industri musik tanah air.

Ferdy Taher mengakui menjadi personel grup band Element, Om Om, dan Rocker Kasarung, yang membuatnya dianggap sebagai musisi produktif dalam berkarya.

"Kenapa gua melakukan ini, karena gua gak bisa diem aja gitu. Akhirnya disalurkannya ya bermusik," kata Ferdy Taher ketika ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Baca juga: Viral Tiga Pria Teror Pengendara Mobil di Jalan Hankam Jatiwarna Pondok Gede

Kendati demikian, dibalik produktifnya menciptakan lagu, Ferdy mengakui royalti atau hak ekonomi yang ia dapatkan tak sebanding dengan produktifitasnya.

"Royalti itu gua pernah dapat Rp 80 ribu, Rp 120 ribu, Rp 5 juta, Rp 10 juta juga pernah. Jadi gak nentu sih, kadang kecil kadang besar," ucap pria berusia 52 tahun tersebut.

Namun, Ferdy tidak memusingkan dan memikirkan hal tersebut. Karena baginya masih bisa manggung dan menciptakan lagu adalah berkah besar buat dirinya sendiri.

Baca juga: Melerai Keributan Saat Tahun Baru, Joko Malah Dikeroyok 7 Pemuda, Perut Ditusuk Pisau Lipat

"Ya gua masih dapat bless dari tuhan, udah bersyukur banget. Jadi gua belum fokus atau memikirkan royalti, karena gua masih punya rezeki dari sisi lainnya," jelasnya.

"Kalau royalti gua kecil yaudah lah," sambungnya.

Kendati demikian, vokalis band Element ini tak mau berdiam saja ketika ada pencipta lagu yang tidak mendapatkan hak ekonomi dari karyanya, secara adil dan tepat.

Sebab, Ferdy menyadari banyak sekali musisi atau pencipta lagu diluar sana yang hidupnya susah.

Baca juga: Bisik-bisik Antara Anies dan Ahok Disebut Bisa Jadi Sinyal Simbol Oposisi

"Makanya waktu itu gue bergerak sama Aksi juga. Gue support Aksi bahwa iya sih kasihan ya. Banyak yang udah keluar tapi penghasilannya beda. Kalau di luar negeri, mereka udah bisa kaya raya," jelasnya.

"Tapi memang di Indonesia soal royalti masih kurang bagus. Makanya harus diperjuangkan. Karena royalti ini nantinya buat Anak-Anak kita," tambahnya.

Menurut Ferdy, masalah royalti bisa selesai sistemnya harus diubah agar para pencipta lagu bisa mendapatkan haknya dengan adil, up to date, hingga real time.

Baca juga: Murah Meriah , Alun-alun Depok Jadi Pilihan Warga Habiskan Liburan Tahun Baru Bareng Keluarga

"Kalau sekarang kan pembagian royalti itu. Ada yang 6 bulan sekali, Ada yang 3 bulan sekali. Mungkin ini kita akan membuat caranya yang real time," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved