Pikada Bogor
Cabup Bogor Rudy Susmanto Jelaskan Makna Jari Kelingking Simbol Bogor Istimewa
Jargon 'Bogor Istimewa' ini dilambangkan dengan jari kelingking yang berdiri tegak sementara empat jari tangan lainnya dikepalkan ke dalam.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Calon Bupati Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto, memperkenalkan 'Bogor Istimewa' sebagai jargon kampanyenya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bogor 2024.
Jargon 'Bogor Istimewa' ini dilambangkan dengan jari kelingking yang berdiri tegak sementara empat jari tangan lainnya dikepalkan ke dalam.
Simbol 'Bogor Istimewa' ini selalu digunakan Rudy Susmanto saat berkampanye ke setiap sudut Kabupaten Bogor.
Wakil Sekjen Partai Gerindra ini selalu mengajak relawan, simpatisan dan masyarakat yang menghadiri kampanye untuk berpose dengan simbol 'Bogor Istimewa' ini pada akhir acara.
Lalu apa makna pose simbol Bogor Istimewa ini?
Baca juga: Momen Cabup Bogor Rudy Susmanto Ingat Perjuangan Prabowo, Terharu hingga Teteskan Air Mata
Rudy Susmanto mengatakan setiap jari mempunyai makna tersendiri.
"Jari jempol dipakai untuk menunjukkan kehebatan orang," kata Rudy saat bertemu dengan ratusan anak-anak muda di Cibinong, beberapa waktu lalu.
Sementara jari telunjuk digunakan untuk memberi perintah dan jari tengah biasa digunakan anak muda untuk meledek orang.
"Jari manis dipakai untuk menyimpan barang berharga, seperti cicin pernikahan dan cincin lainnya," ujarnya.
Rudy mengaku menggunakan simbol jari kelingking karena merupakan bagian paling kecil dari jari.
"Jari kelingking kerap tidak pernah terlihat dan tidak pernah diperhatikan. Bahkan kegunaannya pun mungkin hanya untuk korek telinga dan hidung," paparnya.
Baca juga: Warga Klapanunggal Minta Jalan ke Wisata Goa Lalay Diperbaiki, Ini Janji Rudy Susmanto
Dia mengungkapkan jari kelingking ini menjadi simbol anak muda.
"Ini (jari kelingking-Red) adalah simbol anak muda. Ini simbol diri saya. Kalian dan saya adalah anak muda," ungkap Rudy.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor 2019-2024 ini mengungkapkan anak muda kadang tidak pernah dianggap oleh orang tua.
"Kita kerap dianggap seperti anak kecil, bukan anak muda. Bahkan, kalau anak muda itu memberikan saran masukan dan pendapat terkadang dianggap sebelah mata," tuturnya.
“Tetapi ingat, saat jari kelingking kita lipat, anak muda akan menjadi kekuatan besar untuk membangun Kabupaten Bogor,” tandas Rudy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.