Ibu yang Dibacok Putrinya di Makassar Mulai Membaik, Peringatan Buat yang Serumah dengan ODGJ

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Siti Syamsiah (64) seorang ibu di Makassar, Sulawesi Selatan berangsur-angsur kesehatannya mulai pulih.

Padahal Siti Syamsiah mendapatkan luka serius setelah dibacok berkali-kali oleh putri pertamanya Sarniaty (39).

Sang ibu mengalami patah tulang pada siku kanan. Kemudian luka terbuka pada pipi dan kening.

Lalu, dua luka pada lengan kanan.

 "Kondisi kesehatan korban berangsur membaik," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Fakta Sosok Pemuda yang Mutilasi ODGJ di Garut, Jabar Pakai Baju Biru Bertuliskan Science 4

Sedangkan, Sarniaty masih menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Provinsi Sulawesi Selatan.

Diketahui bahwa dari pengakuan sang ayah, Sarnity mengalami gangguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sejak lama.

Sang anak pun kerap mengamuk.

Berkaca dari kasus Sarnity, Dokter spesialias kejiwaan dr Dharmawan A. Purnama meminta kepada masyarakat bila memiliki keluarga yang merupakan ODGJ, maka ODGJ tersebut wajib diperiksakan.

Hal itu sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia. 

UU Kesehatan Mental No. 18 Tahun 2014, menyatakan bahwa ODGJ harus diobati.

Bila ODGJ tersebut masih berisiko membahayakan diri dan lingkungan harus dirawat inap dulu, lalu dirawat jalan

Jadi, tidak dibenarkan membiarkan seorang dengan gangguan jiwa tinggal dalam rumah bersama keluarga yang lainnya, tanpa melakukan pemeriksaan.

Menurut Dharmawan, adalah tanggung jawab keluarga untuk membawa keluarganya yang mengalami ODGJ  berobat ke dokter atau layanan kesehatan terkait. 

"Keluarga bertanggung jawab untuk mengawasi dan memfasilitasi pasien untuk berobat, baik berobat jalan maupun dibawa rawat inap," jelas dia.

"Setelah di rawat inap maka psikiater akan menilai apakah sudah bisa rawat jalan sambil rehabilitasi. Tapi memang enggak mungkin kalau mau pulih 100 persen apalagi mau istilahnya sembuh total," tambahnya.

Baca juga: Pria ODGJ Tewas di Halaman Masjid Desa Ciderum Bogor, Ini Penyebabnya

Dharmawan menyebutkan bahwa fakta di lapangan masih ada banyak keluarga yang tidak memeriksakan anggota keluarga dengan ODGJ, karena berbagai alasan.

Misalnya ketidaktahuan atau ketiadaan biaya.

Namun. hal itu semestinya bukan menjadi soal, terlebih jika terkait dengan biaya.

Pihak keluarga dapat menghubungi dokter puskesmas. Kemudian Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Jiwa daerah dapat menanganinya.

Disuruh Membersihkan Rumah 

Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin menjelaskan, peristiwa SA membacok ibunya berkali-kali dengan parang terjadi di Jalan Tinumbu Lorong 148 C, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Selasa (24/9/3034) sekitar pukul 17.20 Wita.

SA mengamuk lantaran disuruh membersihkan rumah oleh ibunya, SS.

"Pelaku marah lantaran disuruh membersihkan rumah. Makanya dia langsung mengambil parang dan menganiaya ibunya," ujar AKP Wahiduddin.

Baca juga: Dilempar Batu oleh ODGJ, Wanita di Bekasi Jatuh Tersungkur dan Luka Serius Pada Bagian Kepala

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat Sarnity yang mengenakan daster menganiaya ibunya di halaman rumah.

Parang yang dibawanya diayunkan ke tubuh ibunya berkali-kali. Sang ibu pun tergeletak bersimbah darah.

Para tetangga yang melihat itu berupaya menjauhkan Sarnity dari ibunya. Ada warga yang berupaya naik pagar yang tinggi untuk menghalau Sarniaty.

Akhirnya polisi mengamankan Sarniaty.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com