Pengmas UI
Tertinggi di Depok, 1 dari 3 Remaja Putri Alami Anemia, FKM UI Beri Edukasi Pelajar SMA 1 Sejahtera
Tertinggi di Kota Depok, 1 dari 3 Remaja Putri Alami Anemia, FKM UI Beri Edukasi Pelajar SMA 1 Sejahtera
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Dinas Kesehatan Kota Depok mengungkap 1 dari 3 remaja putri di Depok mengalami anemia (rendahnya sel darah merah dan/atau hemoglobin dalam darah).
Hal itu disampaikan Pengelola Program Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Depok, Teti Erikawati, A.Md. Keb dalam program pengabdian masyarakat (Pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Pengmas UI tersebut berupa memberikan edukasi gizi dan kesehatan pada remaja di SMA 1 Sejahtera Depok, Rabu (18/9/2024).
Edukasi tersebut mengusung tema “Remaja Sehat (TeenRoom). Upaya Inovasi untuk Meningkatkan Kesehatan, Gizi, dan Produktivitas Remaja.
Baca juga: Raih IPK Sempurna 4,0, Eka Budiarto Pecahkan Rekor Doktor FIK UI dalam Waktu 2 Tahun 2 Bulan
Tujuannya adalah untuk menekan bertambahnya kasus baru stunting di Kota Depok atau mewujudkan program Zero NewStunting yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok.
Menurut Teti Erikawati, tingginya angka prevalensi anemia pada remaja putri mungkin terjadi karena persentase konsumsi minum Tablet Tambah Darah (TTD_ di Kota Depok yang baru mencapai 61 persen.
Angka tersebut masih di bawah target nasional yakni 75 persen meski distribusi TTD sudah 100 persen ke sekolah dan madrasah menengah di Kota Depok.
“Masalah kesehatan gizi di Indonesia ada 3, yaitu gizi lebih, gizi kurang, dan anemia. Terkait dengan penanganan anemia di Kota Depok, dengan skrining hemoglobin dan minum TTD bersama di sekolah sekali dalam seminggu," kata Teti Erikawati.
Baca juga: Profil Heri Hermansyah, Rektor UI Terpilih Periode 2024-2029
Ketua Tim Pengmas FKM UI, Nurul Dina Rahmawati, S.Gz., M.Sc. mengatakan, tanpa penanganan yang tepat, remaja puteri yang anemia ini akan menjadi ibu hamil yang juga anemia.
Hal tersebut membuat berisiko melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan menambah prevalensi stunting di masa yang akan datang.
Maka dari itu, sebagai calon ibu untuk generasi yang akan datang, remaja puteri perlu memperhatikan kesehatan dirinya, agar terhindari dari anemia.
Selain juga menghindari pernikahan dini yang akan menambah beban fisik dan emosional bagi remaja.
“Anemia dan stunting memberikan dampak lintas generasi dengan rendahnya prestasi remaja.
Produktivitas di usia dewasa juga akan terhambat dan semakin memperbesar risiko lahirnya anak
stunting di masa yang akan datang,” kata Nurul.
Game Online Nutrition Impact
Kegiatan edukasi tersebut dihadiri oleh 100 siswa dan siswi kelas XI dan XII, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Pembina Palang Merah Remaja (PMR), hingga para guru.
Pada pelaksanaannya, edukasi gizi dan kesehatan pada remaja dilakukan dengan menggunakan dua
media, yaitu Modul Remaja Sehat dan game online “Nutrition Impact”.
Baca juga: Raih 78,26 Persen Suara, Guru Besar FT Heri Hermansyah Terpilih Menjadi Rektor UI Periode 2024-2029
Dalam game tersebut, dilengkapi dengan modul edukatif mengenai Definisi Remaja, Perubahan Fisik dan Psikologis pada Remaja, dan Gaya Hidup Sehat.
Melalui permainan ini, remaja secara otomatis mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai gizi dan kesehatan dengan cara yang menyenangkan.
Selain itu, terdapat pula edukasi terkait gejala, penyebab, dampak, dan pengobatan anemia.
“Ke depannya, diharapkan game ini dapat terus dikembangkan untuk mencakup isu tidak hanya
mengenai anemia, namun juga permasalahan Triple Burden of Malnutrition yang dapat mengganggu
produktivitas penduduk dan menjadi tantangan besar dalam mencapai Indonesia EMAS 2045,” kata
Nurul.
Baca juga: Humas dan KIP UI Raih 3 Penghargaan Bergengsi di Media Relations Award 2024
Sebelumnya, program serupa juga telah diselenggarakan di DKI Jakarta dan Provinsi Banten bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah setempat.
Sementara itu, sebagai Pembina PMR SMA 1 Sejahtera Depok, Wati merasa senang dengan
kedatangan Tim Pengmas FKM UI untuk memberikan edukasi kesehatan remaja.
“Kami berharap semoga anak-anak kami dapat lebih memahami pentingnya arti sehat, terutama untuk remaja putri.
Dengan adanya edukasi ini siswi bisa lebih aktif untuk selalu teratur minum TTD sehingga terbebas
dari anemia dan gizi buruk. Semoga kerja sama ini berlanjut lagi kedepannya,” kata Wati.
Adapun Rachmatya Gladiola Wildan, salah seorang siswa dari SMA 1 Sejahtera Depok mengatakan
bahwa kegiatan ini banyak bekal baik yang diperoleh dengan metode yang menyenangkan dan mudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya harap, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan mendapat perhatian lebih dari masyarakat luas, sebab kaitannya dengan masa depan generasi penerus bangsa,” ujar Rachmatya.
UI Gelar Pengmas Kesehatan di Kampung Ilmu Purwakarta, Beri Pelatihan Dokter Gigi Cilik |
![]() |
---|
Indonesia Sumbang 10 Persen Kasus TBC, UI Edukasi Warga Desa Pulau Panggang Kepulauan Seribu |
![]() |
---|
Pahami Pemetaan dan Analisis Keruangan, UI Berikan Pelatihan Tenaga Medis dan Adminkes Kota Depok |
![]() |
---|
FKUI Kolaborasi dengan Dinkes DKI Jakarta Edukasi Kader Puskesmas Soal Perawatan Pasien Paliatif |
![]() |
---|
Tim Pengmas FKUI Periksa Kesehatan 120 Balita di Sintanala, Tangerang Secara Komprehensif, Ada Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.