Mahasiswa UI

Raih IPK Sempurna 4,0, Eka Budiarto Pecahkan Rekor Doktor FIK UI dalam Waktu 2 Tahun 2 Bulan

Meski penuh lika-liku, perjuangan Eka berbuah keberhasilan gemilang menamatkan jenjang S3 dengan IPK sempurna

TribunnewsDepok.com/M. Rifqi Ibnumasy
Suasana sidang promosi doktor Eka Budiarto di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Selasa (24/9/2024). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Eka Budiarto memecahkan rekor meraih gelar doktor program Ilmu Keperawatan tercepat di Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI).

Pria kelahiran 1990 tersebut mampu menyabet gelar doktor dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna 4,00 hanya dalam waktu dua tahun dua bulan.

Eka berhasil mempertahankan disertasinya berjudul ‘Model Adaptasi Psikososial Keperawatan Jiwa bagi Pelaku Rawat Keluarga (Family Caregiver) terhadap Self-efficacy dan Resiliensi dalam Merawat Pasien Skizofrenia di Wilayah Banjir Rob’ di hadapan para penguji pada Selasa (24/9/2024).

Menurut Eka, untuk mendapatkan gelar doktor dengan IPK sempurna dan tercepat tidaklah mudah.

Baca juga: Mahasiswa UI Pertama yang Butuh 2,5 Tahun Lulus Jadi Doktor, Raih Predikat Summa Cumlaude

Dosen Universitas Muhammadiyah Pekalongan itu mengaku berjuang habis-habisan dengan penuh konsistensi untuk mewujudkan impiannya.

“Mulai dari proses persiapan proposal, ujian-ujian yang harus kita lalui, sama dengan proses penelitian,” kata Eka usai sidang disertasi.

“Penelitian di wilayah banjir rob juga tidak cukup mudah, karena selain medannya, juga responden dengan pasien gangguan jiwa kita perlu pendekatan khusus,” sambungnya.

Mahasiswa UI Pertama yang Butuh 2,5 Tahun Lulus Jadi Doktor, Raih Predikat Summa Cumlaude
Mahasiswa UI Pertama yang Butuh 2,5 Tahun Lulus Jadi Doktor, Raih Predikat Summa Cumlaude (Humas dan KIP UI)

Untuk menyelesaikan disertai tepat waktu, Eka bahkan terus melakukan bimbingan dengan dosen promotor meski sedang sakit.

“Setelah saya sakit, harus dioperasi batu ginjal dan di sela-sela sakit pun, saya mencoba untuk tetap mengerjakan konsisten,” ujarnya.

Dalam keadaan sakit, Eka terus melaporkan hasil penelitiannya kepada dosen promotor.

Meskipun, tim promotor sudah meminta Eka untuk istirahat dan karena kondisi kesehatannya.

Baca juga: Fakta Sebelum Aqila Bocah 4 Tahun asal Cilegon Tewas Dibekap dan Dipukul Pakai Shockbreaker Motor

“Namun saya tetap mengerjakan target-target yang diberikan, yang kita sepakati dengan tim promotor,” ujarnya .

“Karena kami mempunyai target dan time schedule yang jelas, maka kalau tidak bisa diselesaikan, itu nanti akhirnya mundur,” sambungnya.

Meski penuh lika-liku, perjuangan Eka berbuah keberhasilan gemilang menamatkan jenjang S3 dengan IPK sempurna. (m38)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved