Kriminalitas

Kisah Pilu Gadis Pedagang Gorengan di Padang, Hilang Saat Berdagang, Ditemukan Sudah Terkubur

Barang dagangan Nia itu, ditemukan dalam kondisi berserakan di atas tanah. Melihat temuan itu kuat dugaan masyarakat Nia mengalami tindak kejahatan.

Editor: murtopo
TikTok @willyazza
Sebuah video yang menampilkan momen terakhir Nia Kurnia Sari menjual gorengan viral di media sosial. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PADANG -- Seorang gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatra Barat ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

Korban bernama Nia Kurnia Sari itu ditemukan dalam kondisi tidak berbusana dan terkubur.

Hingga saat ini Selasa (10/9/2024) Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Nia Kurnia Sari. 

Ada tiga orang pria yang di Nagari yang diperiksa oleh Polisi atas kematian Nia Kurnia Sari. Sementara seorang pria lainnya melarikan diri. 

Ternyata ada kisah pilu dibalik tewasnya wanita berusia 18 tahun itu. Nia ditemukan tewas setelah sebelumnya dilaporkan menghilang sejak Jumat (6/9/2024). 

Baca juga: Pembunuh Karyawan Koperasi yang Mengecor Korbannya di Kolam Ditangkap di Padang Sumatera Barat

Nia pamit keluar rumah untuk berdagang gorengan. 

Dimuat TribunPadang, Ayah Nia, Asril mengatakan, setiap pulang sekolah, Nia mengganti baju, lalu istirahat sebentar.

"Setelah itu mulai menyiapkan dagangan untuk dijajakan sekeliling rumah,” ujar ayahnya Asril, mengenang anak perempuannya itu.

Bermodal payung dan nampan, Nia mulai menjajakan dagangannya keliling kampung. Sebagian hasil jualan itu awalnya ia sisihkan untuk menabung agar bisa kuliah.

Apa yang dilakukan Nia ini sempat ditentang oleh ayahnya. 

Baca juga: Kenangan Pelajar SD yang Tewas Tertimpa Tembok Saat Wudhu di Padang, Sumbar Bikin Tetangga Terpukul

Ayahnya mengaku akan berusaha keras mencari uang untuk menguliahkannya tanpa Nia harus berjual gorengan.

“Tapi ia (Nia) bukan anak yang lemah. Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orang tua. Terpaksa saya turuti saja,” ujar Arsil mengenang anak kedua dari empat bersaudara itu.

Alasannya itu yang membuat Nia, masih terus berjualan hingga Jumat (6/9/2024), waktu ia dinyatakan hilang dengan barang dagangannya berserakan tidak beberapa jauh dari rumahnya.

Saat Nia hilang bikin heboh masyarakat Nagari Guguak, 2x11 Enam Lingkung, mengingat sosok nia yang sangat luar bisa.

Sejak Nia dinyatakan hilang, seluruh warga langsung melakukan pencarian, mulai pukul 23.00 hingga 04.00 WIB, tapi hasilnya nihil.

Ketika pencarian dilanjutkan keesokan harinya (Sabtu), masyarakat menemukan barang dagangan Nia seperti gorengan, kantong plastik, botol saus, dan uang, tidak jauh dari lokasi rumahnya.

Barang dagangan Nia itu, ditemukan dalam kondisi berserakan di atas tanah. Melihat temuan itu kuat dugaan masyarakat Nia mengalami tindak kejahatan.

Setelah menemukan barang dagangan Nia, berturut-turut warga bersama tim gabungan menemukan pakaiannya di seberang lokasi penemuan dagangan.

Terakhir baru warga menemukan gundukan tanah merah dan ikat rambut Nia. 

Saat itu baru ditemukan juga tubuh Nia. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi terkubur dalam tanah dengan kondisi tanpa busana.

Jasad tersebut langsung dievakuasi pihak berwajib untuk dilakukan autopsi. 

Kemarin, autopsi selesai dilakukan dan jenazah Nia juga sudah dimakamkan di kuburan kaum dekat kediamannya.

Melalui pemakaman tersebut, Nia bersama mimpinya untuk kuliah turut terkubur, kematiannya masih misterius, pelaku belum diketahui dan hasil autopsi juga belum bisa diungkap oleh polisi.

Teman sekolah Nia di INS Kayu Tanam Arsi yang datang saat pemakaman, mengaku Nia mempunyai mimpi yang besar supaya bisa berkuliah.

Arsy saja terpukau dengan tekad Nia, selain belajar dengan giat, Nia juga tidak segan-segan berjualan di sekolah atau sepulang sekolah untuk mewujudkan mimpinya.

“Terakhir kami sempat bincang-bincang tentang kuliah, dia (Nia) sangat semangat. Ia sudah memiliki tujuan perguruan tinggi sendiri. Tapi sebelum tujuannya tercapai Nia, sudah tiada,” ujar Arsy, dengan mata yang masih bengkak dan hidung merah di sebelah makam Nia yang masih basah.

Sosoknya merupakan inspirasi bagi teman sebayanya.

Tidak hanya teman semasa SMA yang datang pada pemakamannya, guru Nia sewaktu bersekolah di SMPN 2x11 Enam Lingkung, turut datang menyaksikan sosok yang sangat hebat itu jelang dimakamkan.

Para guru ingat betul usaha Nia, ia tidak pernah malu untuk berjualan di sekolah. Dagangan Nia yang menjadi favorit para guru ini ialah donat.

“Setelah Nia tamat, sosok sepertinya cukup susah untuk ditemukan pada siswa di sekolah yang sama,” kenang guru-guru tersebut.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved