Persija Jakarta Lepas Cahya Supriadi Setelah Mendatangkan Kiper Asal Brasil Carlos Eduardo

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari Persija Jakarta di penghujung penutupan bursa transfer Liga 1 2024/25.

Klub berjuluk Macan Kemayoran itu melepas kiper kedua mereka musim lalu, Cahya Supriadi, Selasa (13/8/2024).

Hengkangnya Cahya tentu mengejutkan karena mantan kiper Timnas Indonesia U-20 itu sempat ikut dalam peluncuran tim Persija 2024/25, Rabu (7/8/2024).

Cahya Supriadi merupakan produk asli pembinaan Macan Kemayoran. Dirinya telah bersama Persija sejak level junior.

Baca juga: Dikenal Sebagai Pendukung Persib, Ridwan Kamil Janji Bakal Mencintai Persija Bila Memang Pilgub

Kiper asal Karawang itu dimatangkan dalam skuad Persija Elite Pro Academy (EPA) U-16, U-18, dan U-20.

Hingga akhirnya di Liga 1 2022/2023 dirinya promosi ke tim utama sejak awal musim.

Total, ia tercatat telah memainkan empat laga di Liga 1. Satu partai di musim debut, tiga lainnya di musim 2023/2024.

Cahya telah berpamitan dengan tim pelatih dan rekan-rekan satu tim dalam sesi latihan di Persija Training Ground, Bojongsari, Selasa (13/8/2024) sore. Ia menyusul Aji yang sudah lebih dulu berpamitan.

Sebelumnya, Persija telah meminjamkan 17 pemain dan melepas permanen satu nama, Aji Kusuma.

Baca juga: Striker Persija Gustavo Almeida Cetak Hattrick Pertama di Liga 1 2024/2025, Ini Komentarnya

Lebih lanjut, baik Cahya Supriadi dan Aji Kusuma, sama-sama belum diumumkan oleh klub manapun di bursa transfer kali ini.

Diberitakan sebelumnya, Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, mengisyaratkan jika Aji Kusuma memang akan dilepas oleh timnya.

Pelatih asal Spanyol itu mengatakan dia harus membuat keputusan jika ingin mendatangkan pemain baru, maka harus ada pemain lama yang dilepas.

"Kami harus membuat keputusan," kata Carlos Pena, kepada awak media usai peluncuran tim.

"Jika kami ingin mendatangkan pemain baru, maka kami harus mengeluarkan pemain lainnya. Jadi itu alasannya mengapa mereka tidak di sini," paparnya.

Baca juga: Pembuktikan Rizky Ridho Kapten Baru Persija Saat Jamu Barito Putera, Minta Jakmania Penuhi JIS

Datangkan Kiper asal Brasil

Di sisi lain, Persija juga sudah mendatangkan kiper anyar untuk mengarungi Liga 1 2024/25.

Pemain itu adalah Carlos Eduardo, kiper berusia 32 tahun yang berasal dari Brasil.

Eduardo didatangkan untuk mengukuhkan lini belakang Macan Kemayoran selama musim 2024/2025.

Dirinya akan bersaing dengan kiper senior Persija, Andritany Ardhiyasa, serta dua kiper muda, Cahya Supriadi dan Adre Arido, untuk mengisi pos utama di bawah mistar gawang.

“Sangat senang bisa bergabung dengan Persija. Suatu kebanggaan bisa berseragam salah satu tim besar di Indonesia. Saya akan lakukan yang terbaik dalam latihan dan pertandingan,” tutur Carlos Eduardo.

Persija adalah klub di luar Brazil pertama yang ia bela.

Sebelumnya dia hanya mengorbit di Liga Brasil, yaitu ABC FC (2024), Retro (2023-2024), Chapecoense (2023), Santo Andre (2023), Sport Recife (2020-2023), Brasil Pelotas (2015-2020), Farraoupilha (2014-2015), dan Concordia (2012-2014).

Direktur Persija, Mohamad Prapanca, berharap kehadiran Eduardo bisa menjadi solusi dari catatan negatif tim besutan Carlos Pena di masa pramusim.

“Sepanjang pramusim kami terus mengevaluasi tim. Kehadiran kiper baru merupakan cara kami untuk terus mempersolid kekuatan tim di musim ini. Sekarang Persija sudah memiliki depalan pemain asing yang akan menopang kekuatan skuad lokal. Saya berharap Persija bisa mengakhiri musim ini sesuai target,” ucap Prapanca.

Bagi Persija, Carlos Eduardo adalah kiper asing ketiga yang pernah hadir memperkuat tim. Pertama ada Mbeng Jean Mambalaou asal Kamerun (1997-2001) dan kedua hadir Evgeny Khmaruk dari Moldova (2007/2008). Eduardo diharapkan mampu berkontribusi untuk membawa Persija tembus empat besar.

Eduardo menyusul tujuh pemain asing yang sudah bergabung lebih dulu, yaitu Ondrej Kudela (Ceko), Maciej Gajos (Polandia), Ramon Bueno (Spanyol), Ryo Matsumura (Jepang), Marko Simic (Kroasia), Gustavo Almeida (Brazil), dan Pedro Dias (Brazil).