Penelitian UI

Cegah Infeksi Menular Seksual di Kalangan Remaja, UI Ciptakan Modul GBIMS Pertama di Indonesia

Cegah Infeksi Menular Seksual di Kalangan Remaja, UI Ciptakan Modul GBIMS Pertama di Indonesia. Penelitian dilakukan di DKI Jakarta.

|
Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Cegah Infeksi Menular Seksual di Kalangan Remaja, UI Ciptakan Modul GBIMS Pertama di Indonesia 

Secara keseluruhan, nilai PSP siswa Modul GBIMS lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak mendapatkan modul.

Dari penilaian penapisan faktor risiko IMS yang terintegrasi di dalam modul, terlihat bahwa sebagian besar siswa, yaitu 73,5 persen siswa “tidak berisiko”, 22,9 persen siswa “berisiko”, dan 3,6 persen siswa “sangat berisiko” terkena IMS.

“Dengan adanya modul ini, diharapkan remaja Indonesia dapat lebih memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan cara mencegah IMS, sehingga dapat mengurangi kejadian IMS dan kehamilan tidak diinginkan di kalangan remaja,” ujar Dr. dr. Hanny pada sidang Promosi Doktor 

yang diselenggarakan oleh Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran FKUI, pada Selasa (16/7) di
Auditorium lt. 3, Gedung IMERI FKUI, Salemba, Jakarta.

Baca juga: UI Berada di Peringkat 8 Asia Tenggara Versi Webometrics, Prestasi Terbaik dalam 5 Tahun Terakhir

Ia juga berharap, modul GBIMS dapat menjadi perangkat edukasi yang penting untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi yang dapat diakses secara mandiri di kalangan remaja.

Selain memberikan informasi yang komprehensif, modul ini juga dirancang agar mudah diakses dan
dipahami, sehingga remaja dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Dr. dr. Hanny mendapatkan gelar Doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengaruh Modul Generasi Bebas Infeksi Menular Seksual (GBIMS) dalam Meningkatkan
Pengetahuan, Perubahan Sikap, dan Perilaku terhadap Kesehatan Reproduksi pada Remaja
Indonesia”.

Tim penguji diketuai oleh Prof. Dr. dr. Suhendro, Sp.PD, Subsp.P.T.I.

Anggotanya adalah Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, Sp.PD, Subsp.E.M.D. Lalu, Dr. dr. I Putu Gede Kayika, Sp.OG, Subsp.Obginsos., MPH.

Baca juga: Bawa Pesan Percintaan 2 Suku Berbeda, Liga Tari Mahasiswa UI Juara 1 Peksimida XVII DKI Jakarta

Kemudian Prof. Dr. Kemal N. Siregar, S.K.M., M.A., PhD serta penguji tamu dari Universitas Udayana, Dr. dr. A.A.G.P. Wiraguna Sp.D.V.E., Subsp.Ven.

Sidang promosi tersebut diketuai oleh Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB.

Promotor sidang adalah Dr. dr. Wresti Indriatmi, Sp.D.V.E., Subsp.Ven, M.Epid, dan ko-promotor Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A, Subsp.T.K.P.S. dan Dr. dr. Aria Kekalih, M.T.I.

Prof. Ari mengatakan, modul yang diciptakan oleh dr. Hanny ini mudah-mudahan bisa bermanfaat
dan bisa diaplikasikan, khususnya untuk remaja yang ada di DKI Jakarta.

Dapat menjadi masukan untuk Dinas Pendidikan DKI sehingga bisa diterapkan untuk remaja-remaja kita. 

"Tentunya kita berharap sesuai dengan topiknya sendiri, modul ini tujuannya adalah agar remaja bebas dari infeksi menular seksual, karena kita tahu kalau dari awal sudah punya masalah (IMS) tentu itu akan berkepanjangan," ujar Prof. Ari.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved