Berita UI

Mahasiswa FKUI Teliti Program SMP di Jakarta Pusat Lari Jumat Berjalan 2 Km, Ini Hasilnya

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UI Teliti Program SMP di Jakarta Pusat Lari Jumat Berjalan 2 Km, Ini Hasilnya.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Mahasiswa FKUI Teliti Program SMP di Jakarta Pusat Lari Jumat Berjalan 2 Km, Ini Hasilnya 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Penelitian yang dilakukan Tradygta Chantya Raissa Natanggi, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) mendapatkan penghargaan AFSM’s Young Researcher Award untuk kategori Poster Presentation.

Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang “18th Asian Federation of Sports Medicine Congress & 8th ISN International Sports Medicine and Sports Science Conference” yang berlangsung di Sabah, Malaysia, 26–28 April 2024.

Penelitian berjudul “The Relationship of Compliance in the Friday Run Program with the Physical Fitness of Junior High School Students in Central Jakarta: A Longitudinal Observational Study” tersebut menyoroti hubungan kepatuhan siswa dalam mengikuti program latihan fisik “Lari Jumat” dengan tingkat kebugaran fisik siswa salah satu SMP di Jakarta Pusat.

Baca juga: Mahasiswa UI Berjaya di Ajang Mahasiswa Berprestasi Wilayah III Jakarta, Jadi yang Terbaik

Observasi dilakukan selama sembilan minggu dan pengukuran tingkat kebugaran fisik siswa dilakukan dengan tes Bleep.

“Penelitian ini berfokus pada sekolah yang menerapkan program Lari Jumat yang meminta siswa untuk berjalan 2 km setiap minggu di hari Jumat sebelum kelas dimulai," kata Chantya Raissa.

"Dalam pengamatan ini, nilai prediksi VO2max atau gambaran kebugaran jantung dan paru seseorang berfungsi sebagai indikator prediktif tingkat kebugaran jasmani yang diukur pada 30 siswa secara acak,” ujarnya.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 83 persen siswa memiliki tingkat partisipasi yang baik dalam program ini.

Baca juga: UTBK SNBT 2024 Gelombang 2 di UI Berjalan Lancar, Ini Penjelasan Kepala Biro Humas dan KIP UI

Nilai prediktif rata-rata VO2max yang diukur melalui tes Bleep adalah 25,95(4,35) ml/kg/menit dengan minimum 20,04 ml/kg/menit dan maksimum 35 ml/kg/menit.

Nilai tersebut menunjukkan sebagian besar siswa berada pada rentang sedang.

Oleh karena itu, masih ada ruang untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa melalui optimalisasi kualitas program latihan fisik di sekolah.

Di sisi lain, penelitian ini menemukan bahwa partisipasi dan kepatuhan siswa dalam program Lari Jumat tidak berkorelasi langsung dengan tingkat kebugaran fisik.

Baca juga: UI Tetapkan Besaran UKT dan IPI, Ini Mekanismenya Bagi Mahasiswa agar Tak Alami Kendala Finansial

Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa siswa pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) memiliki tingkat kebugaran fisik yang lebih tinggi karena menjalankan program Lari OSIS yang dilaksanakan sebelum Lari Jumat.

“Paparan aktivitas dan latihan fisik yang lebih banyak memberikan hasil yang lebih baik. Namun, masih
diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pencapaian kebugaran jasmani yang sesuai bagi siswa SMP,” kata Tradygta.

Penelitian Tradygta mendapat bimbingan dari pengajar Program Studi Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO, Subsp.APK(K), MARS.

Ia mengungkapkan rasa bangga atas capaian yang diraih oleh Tradygta.

Baca juga: 2 Mahasiswi Arsitektur UI Wakili Indonesia untuk Riah Gelar Juara Internasional di Finlandia

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved