Lebaran
Antisipasi Lonjakan Arus Mudik dan Balik Lebaran, Menhub Ajukan Surat Rekomendasi WFH ke Presiden
Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa rencana menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) telah diselesaikan.
Laporan Wartawan, WARTAKOTALIVE.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TANERANG - Mengantisipasi terjadinya lonjakan tinggi masyarakat dalam arus balik Lebaran 2024 Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana menerapkan work from home (WFH) bagi warga pekerja kantoran.
Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa rencana menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) telah diselesaikan.
Pembahasan penerapan WFH tersebut telah dilaksanakan bersama dengan sejumlah menteri dan aparat kepolisian.
"Jadi kemarin saya sudah bicarakan dengan Pak Menko di KM 70 dengan Kapolri dan Kakorlantas, semua kita bahas secara detail bagaimana mengatasi lonjakan pemudik," ujar Budi Karya kepada awak media saat meninjak kesiapan Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (12/4/202).
Baca juga: Kisah Petugas Kesehatan Sigap Membantu Penumpang Kereta yang Hampir Melahirkan di Dalam Gerbong
"Sebab kalau moda transportasi udara, kereta api atau laut itu praktis bisa dikendalikan karena ada tiketnya, tapi jalur darat ini yang tidak bisa dibendung," imbuhnya.
Budi menjelaskan, kebijakan WFH tersebut perlu diberlakukan sebagai langkah dalam mencegah terjadinya kepadatan lalu lintas kendaraan pada arus balik.
Selain itu dengan menerapkan sistem bekerja dari rumah tersebut juga dinilai dapat mengantisipasi terjadinya resiko terburuk dari pengendara yang membludak.
Surat rekomendasi WFH yang telah didiskusikan tersebut siap diajukan kepada Presiden Jokowi dan berharap dapat disetujui.
Baca juga: Puncak Arus Balik Lebaran 2024 Diprediksi Minggu dan Senin, Menhub: Terjadi Kenaikan yang Besar
"Kalau selama ini kita liburnya sudah banyak, kalau libur melulu Indonesia jadi enggak produktif, tapi ini hak priogratifpak Presiden untuk meluruskan rekomendasi WFH ini," kata dia.
Sementara untuk puncak arus balik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah diprediksi bakal terjadi pada Minggu (14/4/2024) sampai Senin (15/4/2024).
Masyarakat yang telah melaksanakan pulang kampung pun diminta agar kembali ke Jakarta lebih dulu sebelum puncak arus balik Lebaran.
Hal tersebut dilamukan, guna menghindari terjadinya kemacetan panjang lantaran lonjakan pemudik yang tinggi.
Baca juga: Macet Panjang di Kawasan Puncak Bogor, Polisi Berlakukan Ganjil Genap, One Way dan Contraflow
"Kepada masyarakat saya anjurkan balik itu besok, jangan H+3 sampai H+4 lebaran, khususnya pemudik jalur darat," tuturnya.
"Karena arus balik ini jumlahnya akan naik dibandingkan arus mudik kemarin dan trafficnya itu akan padat banget, terutama di darat dan juga di Pelabuhan Bakauheni," ungkapnya.
Menhub juga memastikan telah melakukan berbagai langkah dan upaya secara maksimal untuk melayani masyarakat selama angkutan arus mudik maupun balik Lebaran di semua lintas modatransportasi.
"Secara detail bagaimana mengatasi arus balik itu sudah kita siapkan dengan baik," jelas Budi Karya Sumadi.
Puncak arus balik diprediksi 14-15 April 2024
Puncak arus balik Lebaran 2024 diprediksi terjadi pada Minggu (14/4/2024) sampai Senin (15/4/2024).
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Budi Karya Sumadi pun mengimbau pemudik untuk kembali ke Jabodetabek lebih awal sebelum puncak arus balik Lebaran 2024 terjadi.
Waktunya adalah pada Jumat (12/4/2024) hari ini atau pada Sabtu (13/4/2024).
"Puncaknya diperkirakan adalah hari Minggu dan hari Senin. Oleh karenanya, baliknya seperti Presiden waktu itu menganjurkan kembalinya lebih awal," ujar Budi Karya, kepada wartawan, Kamis (11/4/2024).
"Kalau bisa besok (hari ini) atau lusa Sabtu. Karena Minggu dan Senin itu pasti terjadi satu kenaikan yang besar," sambungnya.
Hari Senin mendatang diketahui merupakan hari terakhir cuti bersama Idulfitri dan Selasa (16/4/2024) mulai kembali bekerja.
"Nah oleh karenanya, kita memang harus me-manage hari-hari yang sudah ada, kita ada 4 hari, mulai besok (hari ini) sampai hari Senin, hari Selasa sudah masuk," ucap Budi Karya.
Sejumlah titik yang menjadi kemungkinan terjadinya penumpukan ketika arus balik bahkan sudah dipetakan.
"Nah kita lihat bahwa benar yang disampaikan oleh Pak Menko (PMK Muhadjir Effendy) ini adalah sentripetal dan yang paling kritikal dari pengalaman tahun yang lalu adalah di daerah Salatiga sampai ke Semarang," tuturnya.
"Karena dari Yogyakarta, dari Solo, dari Ngawi, dari Madiun itu bertumpuk di sana. Bahkan juga dari Demak dan sebagainya," lanjut dia.
Di sisi lain, Irjen Aan Suhanan selaku Kakorlantas Polri juga telah memetakan sejumlah titik rawan kecelakaan.
Titik itu tersebar di ruas tol dari Surabaya sampai Jakarta atau jalan tol Trans Jawa, mulai dari KM 570, KM 429, KM 370 hingga KM 360.
Aan menuturkan, di titik tersebut, pemudik mulai mengalami kelelahan yang melaju dari timur ke barat.
"Ini menjadi titik trouble spot karena sering kejadian kecelakaan tunggal," kata jenderal bintang dua itu.
"Kemudian, di rest area juga pasti, kemudian kendaraan yang parkir di bahu jalan juga masih jadi perlambatan," sambung Aan. (m28/m31).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.