Penelitian UI
Peringatan Buat Anak, Ini 5 Penyebab Lansia Alami Gangguan Kesehatan Mental Diungkap Guru Besar FKUI
Ini 5 penyebab lansia alami gangguan kesehatan mental yang diungkap Guru Besar FKUI Prof. Dr. dr. Martina WS Nasrun, Sp.KJ Subsp.Ger (K).
Demensia merupakan penurunan fungsi kognitif/intelektual yang berdampak terhadap fungsi sosial
dan pekerjaan seseorang.
Gangguan ini mengubah perilaku dan perasaan, sehingga menurunkan kualitas hidup orang dengan demensia (ODD) maupun perawatnya (caregiver).
Kesepian, Depresi dan Demensia (KKD)
Selain depresi dan demensia, masalah kesehatan mental yang sering terjadi pada lansia adalah kesepian (loneliness), insomnia, serta pemakaian obat yang irasional termasuk polifarmasi dan OTC (over the counter, yang dibeli tanpa resep dokter).
Menurut Prof. Martina, kejadian kesepian-depresi-demensia (KDD) dapat dicegah melalui deteksi
dini serta pengelolaan yang optimal, komprehensif, dan interdisiplin terhadap individu.
Program pencegahan depresi dimulai dengan mengurangi loneliness, meningkatkan resiliensi lansia, dan
meningkatkan aktivitas sosial serta dukungan untuk lansia.
Baca juga: Wisudawan UI 2023/2024 Sumbang Rp 1,4 M, Nabila Farahani dari FKUI Lulus Summa Cumlaude
Selain itu, penting untuk memberikan literasi teknologi kepada lansia agar mereka bisa bertahan di era kemajuan teknologi saat ini.
Literasi digital diperlukan bagi lansia karena membantu meningkatkan keterjangkauan layanan
kesehatan.
Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memberikan dukungan kepada caregiver serta mengurangi biaya perawatan kesehatan dan sosial bagi lansia.
Bahkan, penjadwalan dan konfirmasi janji perawatan kesehatan dilakukan melalui perangkat nirkabel, begitu pula pengaksesan catatan medis.
Baca juga: UI Berharap Peneliti Terpacu untuk Kampanyekan Hasil Risetnya, Ini Tips Memilih Jurnal yang Tepat
Penggunaan teknologi dan internet sebagai alat bantu komunikasi secara tidak langsung
mengurangi angka kesepian pada lansia.
Saat ini, Tim Peneliti Departemen Psikiatri FKUI-RSCM tengah mengembangkan perangkat aplikasi
e-Health Care bernama Pandu-Ina, yakni aplikasi untuk membantu caregiver dalam merawat orang
dengan demensia (Behavior and Psychological Symptoms of Dementia).
Aplikasi Pandu-Ina telah mendapat hak kekayaan intelektual dan sedang dilakukan penelitian uji efektivitas aplikasi terhadap kualitas hidup ODD dan caregiver-nya.
Aplikasi ini diharapkan dapat membantu dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan lansia.
“Penting sekali bagi lansia untuk menjaga kesehatan, sehingga bonus demografi kedua dapat tercapai
pada 2045. Lansia yang sehat dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk itu,
diperlukan gaya hidup sehat seperti pada program GERMAS yang dicanangkan Kemenkes RI," tutur ujar Prof. Martina
Peneliti UI Ungkap Pengaruh Segel Tutup Botol Minuman Kemasan Terhadap Kesehatan |
![]() |
---|
Temukan Antibodi Berikan Perbaikan Kognitif Penyakit Alzheimer, Mahasiswa FKUI Juara 1 JakNews 2025 |
![]() |
---|
UI Ciptakan Alat Pemurniaan Air Lebih Unggul, Air Hujan dan Banjir serta AC Bisa Diminum |
![]() |
---|
Dari Kulit Kakao Guru Besar UI Ungkap Indonesia Bisa Mandiri dan Jadi Eksportir Bahan Baku Farmasi |
![]() |
---|
Guru Besar UI Ungkap MTQ Simbol Politik Merangkul Elemen Islam dalam Upaya Pembangunan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.