Terisolir Karena Jalan Tertutup, Pengasuh Pesantren Khoirur Rooziqiin Minta Bantuan Pemkot Depok

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Pengasuh Pesantren Khoirur Rooziqiin, M Ali Murtadho meminta Pemerintah Kota (Pemkot) turun tangan menyelesaikan persoalan akses jalan yang tertutup.

Lebih lanjut, Ali meminta pihak Pemkot Depok datang langsung ke pesantren untuk melihat keadaan yang sesungguhnya.

“Harapannya kepada Pemkot minta tolong minimal datang ke sini lihat persoalannya,” kata Ali saat ditemui di lokasi, Senin (4/3/2024).

“Kami kami tidak meminta harus lewat A, B, C minimal punya apa saja,” ungkapnya.

Baca juga: Tak Punya Akses Jalan, Ratusan Santri Pesantren Khoirur Rooziqiin Depok Terisolir

Menurut Ali, persoalan ketiadaan akses jalan di Pesantren Khoirur Rooziqiin sudah lama sejak pesantren tersebut berdiri pada 2019 lalu.

“Sudah bertahun-tahun persoalannya, sudah dari kami muncul hadir lahir gede sampai sekarang belum selesai,” ungkapnya.

Ratusan Santri Terisolir

Sebelumnya, Ratusan santri Pesantren Khoirur Rooziqiin di Jalan Rawa Maya lll, RT 03/RW 02 Kelurahan Beji, Kota Depok terisolir karena tidak memiliki akses jalan umum.

Pantauan TribunnewsDepok.com, pesantren tersebut berbatasan dengan area SMA Negeri 14 Depok di sebelah selatan.

Sedangkan dari sisi utara, Pesantren Khoirur Rooziqiin tertutup oleh bangunan sekolah Darul Abidin yang lebih dahulu dibangun.

Kemudian dari sisi barat dan belakang area pesantren, dihimpit oleh perkampungan dan Perumahan Kompleks Caltex Depok.

Alhasil, dari segala penjuru, pesantren yang dihuni sekitar 132 santri tersebut tidak memiliki akses sama sekali.

Pengasuh Pesantren Khoirur Rooziqiin, M Ali Murtadho menjelaskan, sebelumnya para santri dapat melewati area SMA Negeri 14 Depok.

Namun saat gedung SMA Negeri 14 Depok digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, akses yang dipinjamkan tersebut ditutup.