Pendidikan

Siap-siap Pendaftaran Taruna Akmil 2024 Akan Dibuka, Ini Persyaratan yang Perlu Diketahui

Bagi yang bercita-cita menjadi prajurit TNI siap-siap Pendaftaran Taruna Akmil 2024 skan dibuka, Ini persyaratan yang perlu diketahui.

|
Editor: dodi hasanuddin
Kompas.com
Siap-siap Pendaftaran Taruna Akmil 2024 Akan Dibuka, Ini Persyaratan yang Perlu Diketahui 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Menjadi taruna Akademi Militer menjadi cita-cita banyak generasi muda, terutama pelajar SMA sederajat.

Sebab, lulusan Akmil menjadi perwira pertama atau Letnan Dua TNI.

Selain mengabdi pada negara, menjadi Letnan Dua juga merupakan kebanggaan keluarga.

Baca juga: VIDEO : Membanggakan, Dua Taruna Akmil Lulus Akademi Militer Sandhurst Inggris

Oleh sebab itu, bagi generasi muda harus mempersiapkan diri agar bisa mewujudkan impiannya.

Bagi yang ingin mendaftar menjadi taruna Akmil 2024 agar dapat mempersiapkan persyaratan agar lulus seleksi awal.

Dilansir dari Kompas.com, pada tahun 2023 pendaftaran taruna Akmil dibuka pada 1 Agustus 2023.

Persyaratan Umum

Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain:
1. Warga Negara Indonesia

2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945

4. Berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan setinggi-tingginya 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan pertama tanggal 1 Agustus 2024.

5. Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Kepolisian Republik Indonesia (dilengkapi pada saat calon mengikuti pemeriksaan psikologi)

6. Sehat jasmani dan rohani 

7. Tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Baca juga: Lulus Jadi Letnan Dua TNI di Universitas Pertahanan, Ini Gambaran Lolos Tes Bahasa Inggris dan TPA

Persyaratan Lain

1. Laki-laki, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI.

2. Berijazah minimal SMA/MA dengan ketentuan nilai UAN sebagai berikut:

a) Lulusan SMA/MA tahun 2020, program IPA, dengan nilai ujian nasional rata-rata minimal47,00

b) Lulusan SMA/MA tahun 2021, program IPA, dengan nilai ujian nasional rata-rata minimal 46,00

c) Lulusan SMA/MA tahun 2022, program IPA dengan nilai ujian nasional rata-rata minimal 47,50

d) Lulusan SMA/MA tahun 2023, program IPA nilai rata-rata raport semester I s.d VI terdiri dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika minimal 70 dan tidak ada nilai di bawah 60.

e) Lulusan SMA/MA tahun 2021, program IPA nilai rata-rata minimal UAN akan ditentukan kemudian.

3. Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 163 cm serta memiliki berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.

4. Belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama dalam pendidikan pertama sampai dengan 1 (satu) tahun setelah selesai pendidikan pertama.

5. Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 (sepuluh) tahun.

6. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang meliputi:

a) Administrasi
b) Kesehatan
c) Jasmani
d) Mental ideologi
e) Psikologi
f) Akademik

Baca juga: Prabowo Bikin Universitas Pertahanan Tumbuh Pesat, Siswa Madrasah Dibolehkan Daftar Jadi Letnan Dua

Persyaratan Tambahan

1. Harus ada surat persetujuan orang tua/wali dan selama proses penerimaan prajurit TNI AD tidak melakukan intervensi terhadap panitia penerimaan maupun penyelenggara pendidikan pertama dalam bentuk apapun, kapanpun dan dimanapun.

2. Tidak berlaku nilai remedial dan bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain atau lembaga pendidikan di luar naungan Kemendikbud, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud atau Disdik Kota/Kabupaten.

3. Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat.

4. Bersedia mematuhi peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung, apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud, maka harus bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma, jika pelanggaran tersebut ditemukan di kemudian hari pada saat mengikuti pendidikan pertama.

7. Memiliki kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) aktif.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved