Kecelakaan Lalu Lintas

Jalur Tengkorak di Kawasan Puncak Bogor, Kerap Terjadi Kecelakaan Maut Menelan Banyak Korban Jiwa

Kecelakaan maut di jalur puncak kebanyakan terjadi lantaran kendaraan dari arah Puncak menuju ke Jakarta mengalami rem blong.

Editor: murtopo
YouTube Warta Kota
Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Raya Puncak, kawasan Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (23/1/2024). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM -- Puncak Bogor menjadi salah satu lokasi wisata favorit yang dikunjungi warga, namun di balik keindahannya, jalur Puncak Bogor merupakan salah satu lokasi paling rawan kecelakaan di wilayah Bogor.

Jalan menuju Puncak Bogor terbilang terjal, memiliki tanjakan dan turunan yang curam.

Yang menjadi kecelakaan di Jalur Puncak kerap makan banyak korban jiwa lantaran jalur puncak yang merupakan lokasi wisata, banyak dipadati pengunjung dan warga sekitar di sepanjang jalan tersebut.

Kecelakaan maut di jalur puncak kebanyakan terjadi lantaran kendaraan dari arah Puncak menuju ke Jakarta mengalami rem blong di jalan menurun sehingga menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya.

Dilansir dari Tribun Bogor, tercatat kecelakaan maut pernah terjadi di hari Idul Fitri 2022 pada Senin (2/5/2022).

Kecelakaan maut tersebut terjadi di Jalan Raya Puncak, Kampung Cipayung, RT 04/03, Desa Cipayunggirang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Kemudian kecelakaan beruntun yang juga menelankorban jiwa terjadi di Tanjakan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Minggu (14/2/2016).

Kecelakaan ini bermula dari satu bus pariwisata yang hilang kendali saat melaju dari arah Puncak diduga mengalami rem blong.

Selanjutnya kecelakaan bus di Jalan Raya Puncak, dekat Tanjakan Selarong, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (06/12/2015).

Kecelakaan maut yang melibatkan dua bus TNI di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor menewaskan tiga orang, salah satunya seorang mahasiswa Universitas Yarsi.

Kecelakaan muat juga pernah terjadi melibatkan Bus Karunia Bakti di Cisarua Bogor, Jumat (10/2/2012) dan menewaskan 13  orang penumpang.

Bus Karunia Bakti yang akan menuju ke Jakarta tersebut terjun setelah menabrak Bus Doa Ibu dari arah berlawanan. Sebanyak 13 orang tewas dan 40 orang mengalami luka dalam kecelakaan yang melibatkan 2 bus, 7 mobil, dan 5 motor di jalur Puncak ini.

Kecelakaan maut juga pernah terjadi di di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Kampung Babakan, Gombong, Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Km 12 Patok 2, Jawa Barat, terjadi Sabtu (23/2/2013).

Kecelakaan itu melibatkan Truk Tronton di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur dan menewaskan 16 orang.

Kecelakaan maut truk tronton , diduga akibat rem truk blong dan menabrak angkot yang berpenumpang sekitar 12 orang dan menabrak sekitar 6 motor. Motor terseret dan hancur semua, 16 orang meninggal.

Selanjutnya kecelakaan Bus Pariwisata Mustika Mega Utama di Ciloto Cianjur pada Rabu (27/2/2013), sebanyak 17 penumpang tewas dalam kecelakaan tersebut. 

Kemudian Bus Giri Indah terjun ke jurang di lokasi Jalur Puncak KM 81 pada Kamis (22/8/2013). Belasan penumpang warga Jakarta dan dua warga Puncak tewas tertabrak.

Kecelakaan maut yang melibatkan empat kendaraan juga pernah terjadi di Jembatan Gadog, Jalan Raya Puncak-Gadog, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/11/2014) dinihari.

Dalam kejadian tersebut, 5 orang tewas di lokasi kejadian dan dua orang lagi mengalami luka berat. 

Terbaru, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Puncak, kawasan Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (23/1/2024).

Dilansir dari Tribun Bogor, sebelum kecelakaan beruntun di Jalan Raya Puncak, kawasan Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor terjadi, pengendara truk boks yang diduga rem blong sempat berteriak dari kejauhan ketika melintasi turunan dari arah Puncak.

Menurut warga di sekitar lokasi kejadian, Ramdan (23) kecelakaan tersebut bermula ketika truk melaju kencang dari atarah PUncak Bogor menuju ek Jakarta.

"Truknya kenceng banget itu dari atas. Teriak-teriak dia, teriak aja gitu, teriak awas atau gimana gitu. (Di dalam kemudi truk) Ada dua sama kernetnya," kata Ramdan kepada wartawan, Selasa (23/1/2024).

Setelah teriakan itu terdengar dari kejauhan, beberapa saat kemudian di lokasi kejadian satu demi satu kendaraan di depan truk boks itu tertabrak.

Diantaranya menabrak dua unit angkot yakni angkot kuning dan biru yang mana menurut Ramdan di dalamnya kebetulan sedang sepi penumpang.

"Sampai muter itu yang mobil kuning," kata Ramdan.

Selain itu, kendaraan yang hendak menyeberang ke Jalan Raya Puncak di Simpang Ciliwung juga ikut tertabrak.

"Ada motor yang ketabrak itu yang mau nyeberang, itu cewek, dibawa juga ke rumah sakit," katanya.

Setelah menabrak beberapa kendaraan sepeda motor dan mobil, laju truk boks tersebut baru berhenti setelah menabrak warung makan dan bengkel.

Saat tabrakan terjadi, diduga teriakan sopir dan kernet mendadak hilang.

Saksi lain sekaligus pemilik bengkel hancur yang tertabrak, Yasril (43), mengatakan bahwa dia tak mendengar teriakan sopir dan kernet truk boks tersebut saat akan menabrak bengkelnya.

Justru yang dia dengar adalah suara tabrakan mobil yang tertabrak lebih dulu sehingga dia bergegas keluar bengkel untuk melihat apa yang terjadi.

"Saya keluar bengkel mobil udah kenceng di sini, bruk masuk ke dalem bengkel. Kalau kita telat (keluar) aja dua detik lah, udah kita kebawa. Gak ada teriakan (dari sopir), klakson gak ada," kata Yasril.

Terekan CCTV

Detik-detik kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Raya Puncak, kawasan Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor terekam CCTV ruko di sekitar lokasi.

Dalam rekaman CCTV itu terlihat bahwa truk boks penyebab kecelakaan beruntun yang diduga mengalami rem blong melintas sangat kencang di turunan dari arah Puncak ke arah Jakarta.

Terlihat di video bahwa ada mobil angkot biru yang berhenti di bahu jalan untuk beberapa saat.

Sekitar 50 detik kemudian setelah berhenti di bahu jalan, angkot itu tertabrak dari belakang dan terdorong begitu kencang sampai tak terlihat lagi di layar video CCTV.

Sebelum angkot ini tertabrak dari belakang, di belakangnya juga terlihat di CCTV ada seorang pengendara sepeda motor yang terdorong dan tertabrak truk boks lebih dulu dari belakangnya.

Tubuh si pengendara motor dan sepeda motornya tersebut sampai terpental namun untuk si pengendaranya terlihat terpental lebih jauh ke depan ke arah angkot biru yang berhenti di bahu jalan.

Saat tubuh si korban pengendara motor ini terpental jauh, hampir di saat bersamaan, angkot biru yang berhenti di bahu jalan ini tertabrak dari belakang.

Diketahui, dalam kecelakaan pada Selasa (23/1/2024) sekitar pukul 11.00 WIB ini, setelah menabrak beberapa kendaraan, truk boks tersebut baru berhenti setelah menabrak warung makan dan bengkel.

Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama menjelaskan, kendaraan yang terlibat kecelakaan ini ada 5 kendaraan roda empat dan 4 kendaraan roda dua.

"Untuk kendaraan (roda empat) ada 1 truk boks besar, 1 truk boks kecil, 2 angkot sama 1 minibus," kata AKP Rizky Guntama kepada wartawan, Selasa (23/1/2024).

Rem blong diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun ini.

"Sementara diduga adanya rem blong dari truk boks berisi air mineral mengakibatkan kendaraan menabrak kendaraan di depannya, kemudian banting stir menabrak dua bangunan bengkel dan rumah makan," katanya.

Dalam kejadian ini, dilaporkan belasan orang menjadi korban yang mengalami luka berat dan luka ringan termasuk sopir truk boks yang juga dilarikan ke rumah sakit.

"Untuk sopirnya tadi masih syok, masih belum bisa dimintai keterangan, tetapi anggota sedang mengecek ke rumah sakit. Untuk sopir tadi ada hentakan, golongannya masih belum tahu luka ringan atau luka berat," ungkap AKP Rizky Guntama.

Sementara itu Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Iptu Angga Nugraha, mengaku belum memeriksa sopir truk box bermuatan Le Minerale yang diduga menyebabkan kecelakaan beruntun di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Hal itu dikarenakan kondisi sang sopir masih dalam trauma.

"Kondisi sopir masih trauma," ujarnya saat ditemui di RSPG Cisarua, Selasa (23/1/2024).

Ia mengatakan pihaknya berencana akan melakukan pemeriksaan pada Rabu (24/1/2024) besok.

"Besok, dimintai keterangan," ungkapnya.

Ia juga mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka dalam insiden tabrakan beruntun di Jalan Raya Puncak Bogor itu.

"(Tersangka) bisa jadi, besok Lidik dulu," tandasnya.

Truk bermuatan air mineral bermerk Le Minerale itu diketahui milik PT Rancang Semesta.

 


Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ngeri ! Rekaman CCTV Detik-Detik Kecelakaan di Puncak Bogor, Pemotor Sampai Terpental

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved