Pengmas UI

Soal Perawatan Paliatif, 25 Dokter Dikerahkan FKUI untuk Edukasi Tenaga Kesehatan Jakarta

Sebanyak 25 dokter dikerahkan FKUI untuk edukasi Tenaga Kesehatan Jakarta tentang perawatan paliatif.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Soal Perawatan Paliatif, 25 Dokter Dikerahkan FKUI untuk Edukasi Tenaga Kesehatan Jakarta 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Guna memberikan pemahaman dan keterampilan khusus bagi para perawat pasien paliatif, Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) -Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Kerja sama itu dalam melaksanakan pengabdian masyarakat (pengmas) berupa penyuluhan dan pelatihan bagi pelaku perawatan paliatif.

Baca juga: Buat Generasi Sandwich, Ini Tips dari Psikolog UI Hadapi Kenyataan Hidup di Tahun 2024

UI juga meluncurkan “Buku Saku Pelaku Rawat untuk Perawatan Paliatif” yang berguna untuk membantu para pelaku rawat dalam memahami dan menghadapi tantangan saat merawat pasien paliatif.

Buku saku yang disusun oleh staf pengajar dan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUI tersebut berisi pengetahuan terkait sindroma dekondisi.

Kemudian cara mobilisasi pasien yang mengalami gangguan gerak, latihan peregangan, cara memberi makan pasien paliatif, penanganan tersedak, hingga penilaian kemandirian atau Activities of Daily Living (ADL) Barthel Index.

Baca juga: Mahasiswa Vokasi UI Targetkan 5 Medali Emas Sepatu Roda di PON XXI 2024

Tentang perawatan paliatif World Health Organizaton (WHO) pada 2019 melaporkan bahwa 7 dari 10 penyebab utama kematian adalah noncommunicable diseases atau penyakit kronis.

Setiap tahun, diperkirakan bahwa 56,8 juta orang dengan penyakit kronis-progresif membutuhkan perawatan paliatif.

Perawatan paliatif merupakan pendekatan menyeluruh yang ditujukan untuk mengoptimalkan kualitas
hidup pasien penderita penyakit yang mengancam jiwa, penyakit kronis, atau penyakit terminal seperti
kanker, stroke, HIV/AIDS, serta kelainan bawaan sejak lahir.

Pelaku perawatan paliatif, seperti kader dan tenaga kesehatan, berada di garis terdepan dalam
memberikan dukungan fisik, emosional, dan sosial kepada pasien paliatif.

Prof. Dr. dr. Widjajalaksmi Kusumaningsih, Sp.K.F.R., N.M.(K), Guru Besar Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUI mengatakan, seiring dengan berkembangnya Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, pihaknya menyadari pentingnya pendekatan yang holistik dan manusiawi terhadap pasien yang menghadapi kondisi penyakit yang sulit untuk disembuhkan.

"Oleh karena itu, buku saku ini tidak hanya bertujuan memberikan panduan perawatan semata, tetapi juga menjembatani hubungan emosional, spiritual, dan psikososial antara pasien, keluarga, pelaku rawat dan tim medis," kata ketua tim pengabdi itu.

Pembekalan Tenaga Kesehatan

Peluncuran buku saku yang diselenggarakan secara daring pada 14 Desember 2023 tersebut merupakan
penutup dari rangkaian program pengmas yang telah dilaksanakan sejak Juli 2022.

Selama periode tersebut, FKUI dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta aktif melakukan pembekalan dan edukasi tentang pelayanan rehabilitasi perawatan paliatif berbasis masyarakat kepada kader dan tenaga kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di wilayah DKI Jakarta.

Pembekalan tersebut berfokus pada perawatan jangka panjang pasien paliatif yang meliputi pencegahan, identifikasi dini, serta pengobatan fisik, psikososial, dan spiritual yang tepat bagi pasien beserta keluarga.

Baca juga: Pertama di Indonesia, Mahasiswa UI Temukan Bakteri yang Dapat Membunuh Sel Kanker Serviks

Kegiatan pengmas berupa pelatihan dan penyuluhan ini dilakukan oleh 25 dokter yang terdiri atas staf
pengajar dan peserta didik Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi FKUI.

Para kader dan tenaga kesehatan dilatih melakukan penilaian Zarith Burden scale atau tingkat beban pelaku rawat, penilaian kemandirian pada pasien, penilaian kualitas hidup pasien dengan kuesioner Euro Quality of Life (EQ5D), serta perawatan paliatif secara umum.

Berikutnya, dilakukan home visit untuk mengevaluasi kualitas hidup pasien pasca perawatan dan juga beban pelaku rawat pasca pelatihan.

Pelatihan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2023 di Puskesmas Petamburan Grogol dan pada bulan
September-Oktober 2023 di Puskesmas Tebet.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M mengungkapkan, wilayah Jakarta Barat (Grogol Petamburan) dan Jakarta Selatan (Tebet) terpilih sebagai lokasi pelatihan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) terkait perawatan paliatif karena DKI Jakarta tengah melakukan pemerataan kegiatan RBM sejak 2021.

"Kedua Puskesmas tersebut telah melaksanakan kolaborasi program pelayanan paliatif dengan baik bersama para kader sepanjang 2023 ini," drg. Ani Ruspitawati.

Program pengmas UI ini diharapkan dapat memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien yang
membutuhkan perawatan paliatif di rumah.

Buku saku yang diluncurkan juga diharapkan dapat menjadi alat berharga untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan para kader di Puskesmas DKI Jakarta serta memberikan panduan praktis yang mudah diakses dan diterapkan secara langsung.

Selain meluncurkan buku saku, tim pengabdi UI juga mempublikasikan penelitian di jurnal internasional serta membuat video edukasi untuk membantu meningkatkan standar perawatan paliatif.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved