Berita Jakarta
Punya Pusat Penjualan Suku Cadang Kendaraan bermotor, Jakarta Akan Tetap Jadi Kota Metropolitan
Menurutnya, yang menarik dari DKI Jakarta adalah keberadaan pusat grosir yang bisa menjadi distributor barang untuk dijual ke berbagai daerah.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: murtopo
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GAMBIR - Executive Director Celios, Bima Yudhistira Adinegara mengungkapkan bahwa Jakarta memiliki magnet yang kuat sehingga kota yang sudah berusia 496 tahun ini diyakini tetap akan dikunjungi banyak orang meski tak lagi menjadi ibu kota negara.
DKI Jakarta bakal berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) setelah ibu kota pindah ke IKN Kalimantan Timur pada tahun 2024 mendatang.
Saat ini, DPR RI tengah membahas Rencana Undang-undang (RUU) DKJ sebelum Jakarta tak lagi jadi ibu kota.
Pemprov DKI sangat yakin Jakarta bakal tetap menjadi pusat perekonomian di Indonesia ketika berubah sebagai DKJ.
Baca juga: Menteri PUPR Sebut Ongkos Benahi Jakarta Lebih Mahal Dibanding IKN Baru, Ariza : Kotanya Sudah Jadi
Menurutnya, yang menarik dari DKI Jakarta adalah keberadaan pusat grosir yang bisa menjadi distributor barang untuk dijual ke berbagai daerah.
"Jakarta punya Tanah Abang, Glodok, Roxy, suku cadang kendaraan bermotor, itu akan jadi magnet ekonomi dalam jangka panjang," ucapnya.
Oleh karena itu, proses pemindahan ibu kota ke IKN Kalimantan Timur tidak akan mampu melepaskan ketergantungan Indonesia terhadap perekonomian di Jakarta.
Disamping itu Bima mengatakan Jakarta memiliki transportasi publik yang semakin baik dan terintegritas satu sama lain.
Misalnya, KRL, Bus TransJakarta, MRT, LRT Jabodebek, LRT Jakarta semua sudah menjadi satu kesatuan.
"Saya pikir itu juga akan jadi salah satu kekuatan pasca ibu kota pindah ke IKN Kalimantan Timur," terangnya.
Baca juga: PSI Minta Pemprov DKI Libatkan Bodetabek Punjur dalam RUU Kekhususan Jakarta Pasca Pemindahan IKN
Pemprov DKI Jakarta memiliki anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang cukup besar dibandingkan daerah lain yakni mencapai Rp 80 triliun.
Anggaran itu pun digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan sejumlah pembangunan infrastruktur dan transportasi publik agar melayani masyarakat.
Bima Yudhistira Adinegara menjelaskan, pembangunan infrastruktur dan transportasi publik ini untuk menargetkan Jakarta sebagai sister city dari negara Singapura.
"Atau yang paling dekat kita bisa samakan Jakarta ini ibaratnya Kuala Lumpur pasca Putra Jaya disahkan jadi ibu kota baru," katanya, Bima melalui zoom acara Warta Kota Ekonomi Outlook 2024, Jumat (15/12/2023).
Sehingga, ia yakin Jakarta bakalan sama seperti Kuala Lumpur yang akan tetap menjadi kota metropolitan dan pusat perekonomian. (m26)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.