Depok Hari Ini
Menu Stunting Jadi Polemik, Dinkes Kota Depok Gelar Pelatihan Membuat PMT
Adapun menu yang menjadi materi pelatihan demo masak ini antara lain sup telur tersembunyi, bola-bola kentang ayam dan otak-otak ikan telur.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIMANGGIS - Polemik menu makanan stunting atau menu Pemberian makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok memperketat pengawasan terhadap vendor penyedia makanan.
Tak hanya itu, Dinkes Kota Depok juga menggelar pelatihan bagi kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Posyandu Kota Depok terkait Makanan Tambahan Bagi Balita.
Kegiatan Edukasi Gizi melalui Demo Masak ini digelar di Wisma Hijau, Kecamatan Cimanggis, pada Selasa (28/11/2023).
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan kegiatan demo masak tersebut dilakukan sebagai upaya dalam memberikan informasi dan edukasi kepada kader PKK dan Posyandu terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal kepada balita yang saat ini tengah berlangsung.
Baca juga: DPRD Kota Depok Kembali Soroti Menu Stunting, Wali Kota Depok Mohammad Idris: Ada Kesalahpahaman
"Kami menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mempraktikkan langsung pembuatan beberapa menu PMT lokal untuk balita," kata Mary di Depok, Rabu (29/11/2023).
Adapun menu yang menjadi materi pelatihan demo masak ini antara lain sup telur tersembunyi, bola-bola kentang ayam dan otak-otak ikan telur.
"Peserta sudah dijelaskan mengenai bahan-bahan dan cara pembuatannya. Harapannya dapat diikuti para kader dalam menyiapkan PMT lokal pada Posyandu dan ibu balita untuk memberikan PMT lokal pada anaknya," tuturnya.
Mary menjelaskan program PMT lokal yang sedang dilakukan saat ini tidak hanya sekadar membagi makanan, tetapi juga memberikan pemahaman untuk menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi bagi balita.
Baca juga: Cegah Anak Alami Stunting Perbanyak Konsumsi Protein Hewani Terutama Ikan
"PMT lokal yang disajikan sudah sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia dan United Nations Children's Fund (UNICEF)," tuturnya.
Dia menambahkan menu tersebut dalam satu siklus, diberikan kudapan selama enam hari dan satu hari makanan lengkap.
"Menu kudapan mengandung dua jenis protein hewani yang beda, dikonsumsi diantara waktu makan utama yang dapat membantu memenuhi kecukupan kebutuhan harian," imbuhnya.
Sementara makanan lengkap mengandung gizi seimbang sekali makan.
"Menu makanan lengkap terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani dan nabati, sayuran dan buah, disertai dengan konsumsi air yang cukup," tandas Mary.
Depok Raih Penghargaan Kota Inovatif dalam Percepatan Penurunan Stunting 2023 |
![]() |
---|
DPRD Kota Depok Kembali Soroti Menu Stunting, Wali Kota Depok Mohammad Idris: Ada Kesalahpahaman |
![]() |
---|
Cegah Anak Alami Stunting Perbanyak Konsumsi Protein Hewani Terutama Ikan |
![]() |
---|
Anggota Komisi D DPRD Depok Ade Supriyatna Usulkan 3 Perbaikan untuk Dinkes Soal PMT Cegah Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.