Depok Hari Ini
Pengembang Minta Addendum Lagi, Metro Stater Depok Dipastikan Batal Dibangun 2024
Metro Starter Depok telah dirancang sejak 2023. Proyek ini berada di lahan seluas 2,6 hektar, di Jalan Margonda.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Proyek terminal terpadu Metro Stater di Kota Depok dipastikan belum akan dibangun pada 2024.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Depok Mohammad Idrid dalam Rapat Paripurna beragendakan persetujuan DPRD Kota Depok terhadap Raperda APBD Kota Depok Tahun Anggaran 2024, Rabu (22/112023).
"Sesuai adendum terakhir pada 2019, PT Andyka Investama harus menyelesaikan pembangunan terminal itu tahun 2024.
Namun sepertinya mereka meminta dilakukan kembali addendum ulang," kata Idris.
Permintaan addendum atau tambahan waktu ini belum disetujui oleh Pemerihtah Kota Depok karena harus melakukan konsultasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok
"Setelah melakukan konsultasi dan pendampingan dari Kejari , kami disarankan untuk melakukan evaluasi dahulu," ujarnya.
Baca juga: 10 Tahun Tak Dibangun, DPRD Kota Depok Pertanyakan Kelanjutan Pembangunan Metro Stater
Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Depok akan melakukan evaluasi dan meminta kajian ulang atas Detail Engineering Design (DED) yang diusulkan PT Andyka Investama selaku pengembang Metro Stater.
"DED sebelumnya ada apartemen. Sepertinya apartemen akan dihilangkan dalam DED baru sehingga bisa lebih cepat dibangun," papar Idris.
Pemkot Depok meminta pendampingan Kejari dan DPRD untuk mengevaluasi adendum yang akan diajukan pengembang.
Idris mengakui selama ini kontribusi dari kerja sama PT Andyka Investama terhadap keuangan daerah berjalan baik.
Baca juga: Tak Mau Tergantung Sayuran dari Luar, Pemkot Depok Galakkan Urban Farming dan Manfaatkan Lahan Tidur
"Kalau tidak salah sudah belasan miliar rupiah yqng masuk ke kas daerah sebagai bagian dari sanksi atau denda," tandas Idris.
Sebagai informasi, Metro Starter Depok telah dirancang sejak 2023. Proyek ini berada di lahan seluas 2,6 hektar, di Jalan Margonda, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
Dengan dana sekira Rp 1,3 triliun dari PT Andika Investa, proyek ini Kan membangun terminal, pusat perbelanjaan, hingga apartemen yang tertintegrasi dengan KRL.
Namun sayangnya, proyek yang mengusung konsep transit oriented development atau TOD itu tak belum diketahui kejelasannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.