Depok Hari Ini
Sosok Tajudin Tabri, Mantan Sopir Angkot yang Kini Sukses Menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Depok
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, berbagai usaha pernah dilakukan Tajudin, mulai dari pegawai honorer di Kelurahan Krukut hingga sopir angkot.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COK, CILODONG - Di balik capaian Tajudin Tabri menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Depok, ada kisah panjang yang dilaluinya penuh dengan lika-liku.
Tajudin dilahirkan di Krukut (Dulu masuk wilayah Kabupaten Bogor), Kecamatan Limo, Kota Depok pada 2 Juni 1967 dari keluarga sederhana.
"Tahun 1986 bapak sakit-sakitan, ibu sudah cerai, ekonomi morat marit rumah dijual pindah ke Krukut," kata Tajudin saat ditemui di Gedung DPRD Kota Depok pada Senin (13/11/2023).
Dalam kondisi sulit tersebut, Tajudin terus bertekad untuk melanjutkan jenjang pendidikannya SMP.
Baca juga: Serap Dana Aspirasi, Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Tabri Renovasi 240 Rumah Tak Layak Huni
Sambil bekerja menjadi tukang kebun, Tajudin menamatkan pendidikan SMP meski harus berpindah-pindah tempat.
"SMP kelas satu di Ciganjur, kelas dua di Cempaka Putih, kelas tiga di Borobudur, Cilandak sambil jualan es mambo," ungkapnya.
"Saking pengin lulus, saya bekerja enggak dibayar yang penting bisa sekolah sama dikasih makan," sambungnya.
Sedangkan pada masa SMA, Tajudin mengikuti ibunya yang telah menikah lagi hingga lulus sekolah.
Usai menamatkan jenjang pendidikan SMA, Tajudin sempat bekerja pada bidang kontraktor di Lampung dan Depok.
Kemudian di tahun 1992, Tajudin memutuskan untuk menikah dengan seorang gadis Betawi dengan mahar Rp 400 ribu.
Baca juga: Sederet Kinerja Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Tabri, Sahkan Perda Inisiatif hingga Bedah Rumah
Menjadi Sopir Angkot
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, berbagai usaha pernah dilakukan Tajudin, mulai dari pegawai honorer di Kelurahan Krukut, pengusaha perumahan hingga sopir angkot.
Semasa menjadi sopir angkot, Tajudin mencari penumpang dengan rute Lebak Bulus - Sawangan.
"Mulai narik subuh terus jam 09.00 pulang, diterusin sama yang lain sampai jam 05.00 sore, terus saya narik lagi sampai jam 21.00 malam," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.