Penelitian UI
Inovasi Baru Mahasiswa UI, Ekstrak Daun Agave Sisalana untuk Material Pesawat Terbang yang Tahan Api
Ekstrak Daun Agave Sisalana untuk material pesawat terbang yang tahan api. Temuan tersebut merupakan temuan baru lima mahasiswa FTUI
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Bila ada kemauan pasti ada jalan. Itulah prinsip yang pegang lima mahasiswa Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI).
Keinginan mereka untuk turut serta meminimalisasi terjadinya perubahan iklim akhirnya bisa lakukan.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Josiah Enrico Syefatiawan, Dhifan Kemal Akbar, Revaldy
Putra Agatha, dan Yasmine Karenita Siregar (Angkatan 2019), serta Soultan Aliefiansyah (Angkatan
2020).
Baca juga: Festival PPM UI 2023 Resmi Dibuka, Tampilkan 34 Produk Inovasi Sosial hingga Pertunjukan Budaya
Sang pebimbing adalah Prof. Dr.-Ing. Nandy Setiadi Djaya, Guru Besar Departemen Teknik Mesin
FTUI.
Para mahasiswa tersebut berhasil menciptakan inovasi material pesawat terbang yang berkelanjutan.
Mereka yang tergabung di Tim KUTECH ENGINEERING memanfaatkan material alami serat sisal atau sisal fiber sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan penggunaan karbon dan kaca pada bagian interior pesawat.
Serat Ekstrak Daun Agave Sisalana
Josiah Enrico Syefatiawan, menjelaskan, ide ini muncul, karena tim merasa perlu mengembangkan teknologi yang mendukung keberlanjutan dalam industri penerbangan.
Tim kemudian mencari solusi alternatif dalam material pesawat dengan memanfaatkan bahan alam seperti sisal fiber yang memiliki potensi sebagai penguat untuk komposit polimer.
Baca juga: Jalin Kolaborasi, Tribun Network Raih Penghargaan Pentahelix Pengmas UI 2023
Di luar fungsinya untuk alat tradisional, sisal fiber memiliki potensi untuk digunakan sebagai material dalam industri pesawat terbang dan otomotif.
Sisal (Agave Sisalana) merupakan tanaman penghasil serat alam yang sangat potensial dengan
keunggulan serat yang kuat, tahan terhadap kadar garam tinggi, dapat diperbaharui, dan ramah
lingkungan.
Dhifan Kemal Akbar menambnahkan bahwa serat yang diekstrak dari daun Agave Sisalana dikenal juga dengan sebutan serat sisal.
Awalnya, serat sisal banyak digunakan untuk membuat tali-temali, seperti tali pengikat daun
tembakau di Madura dan karung goni untuk kemasan produk pertanian.
Namun, saat ini, serat alam sisal dapat diaplikasikan secara lebih luas, termasuk untuk keperluan industri rumah tangga hingga komponen interior mobil.
Baca juga: Literasi Asuransi di Indonesia Rendah, Vokasi UI Goes to School ke Jakarta, Depok dan Cibinong
Penggunaan sisal fiber ini memiliki keunggulan, karena sifatnya yang ringan, tahan api, dan kuat.
Peneliti UI Ungkap Pengaruh Segel Tutup Botol Minuman Kemasan Terhadap Kesehatan |
![]() |
---|
Temukan Antibodi Berikan Perbaikan Kognitif Penyakit Alzheimer, Mahasiswa FKUI Juara 1 JakNews 2025 |
![]() |
---|
UI Ciptakan Alat Pemurniaan Air Lebih Unggul, Air Hujan dan Banjir serta AC Bisa Diminum |
![]() |
---|
Dari Kulit Kakao Guru Besar UI Ungkap Indonesia Bisa Mandiri dan Jadi Eksportir Bahan Baku Farmasi |
![]() |
---|
Guru Besar UI Ungkap MTQ Simbol Politik Merangkul Elemen Islam dalam Upaya Pembangunan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.