Mahasiswa UI

Heboh, 4 Mahasiswa UI Bikin Oli Mesin dari Limbah Plastik Harga Rp 11.999/Liter, Begini Cara Buatnya

Empat mahasiswa FTUI bikin oli mesin dari limbah plastik. Harganya jauh lebih murah dari oli yang terbuat dari minyak bumi.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
4 Mahasiswa FTUI Ciptakan Oli Mesin dari Limbah Plastik, Farrel Hakim, Ariadne Jasmine, Fionna Aurell, dan Ni Putu Xyieloveeda Sequioa 

Inovasi tim Lubritech merupakan gebrakan baru sebagai solusi dan inovasi untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan dengan menciptakan X-PELBO.

X-PELBO juga menonjolkan kemampuan penguapan, stabilitas, dan daya pelumasan yang luar biasa.

Hal penting lain yang menjadi keunggulan adalah harga pasar X-PELBO yang 76 persen lebih murah daripada produk kompetitor, dengan harga hanya Rp 11.999 per liter

“Dengan mengusung semangat ‘the best lubricant begins with the best base oil’ X-PELBO membawa beragam keunggulan. Selain menjadi solusi pengolahan limbah plastik PP dengan nilai jual tinggi, produk ini juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya minyak bumi yang tidak dapat diperbarui,” ujar Ariadne Jasmine.

Proses Produksi X-PELBO

Ariadne Jasmine menjelaskan, dalam proses produksi X-PELBO melibatkan tiga tahapan, yaitu pirolisis, hydrocracking, dan distilasi.

Pada tahap pirolisis, pertama-tama limbah plastik PP dipanaskan tanpa oksigen pada suhu 524 derajat Celsius selama 10 menit, proses ini memutus rantai panjang plastik PP.

Pada proses hydrocracking, rantai karbon C30 dipecah menjadi C16. Ini adalah rantai karbon penyusun base oil yang diinginkan.

Baca juga: Sebanyak 7 Keilmuan di UI Nomor 1 di Indonesia, Simak Apa Saja Fakultasnya

Tahap terakhir adalah distilasi atmosferik yang dilakukan sebanyak dua kali untuk memisahkan produk utama (C16) dari produk samping (C3 danC8).

Walaupun berasal dari pengolahan limbah plastik PP, base oil dalam X-PELBO mencapai sekitar 70-
80 persen pada setiap pelumas dengan kualitas terbaik.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Viscosity Index dari X-PELBO mencapai angka 120 dengan kadar sulfur di bawah 0,2 persen, sehingga termasuk dalam Base Oil grup III, yang merupakan salah satu base oil kelas unggul.

Dekan FTUI Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., mengatakan, inovasi Tim Lubritech adalah bukti bahwa mahasiswa FTUI memiliki daya kritis yang kuat dan mampu memberikan alternatif inovatif yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

Tim Lubritech tidak hanya menghadirkan solusi yang brilian, tetapi juga memberikan inspirasi tentang potensi besar generasi muda Indonesia dalam mengatasi tantangan energi dan lingkungan.

Think Efficiency 2023 merupakan ajang kompetisi hasil kolaborasi antara Shell Indonesia dengan
SRE Indonesia.

Kompetisi ini merupakan kompetisi yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa aktif yang memiliki minat dalam bidang energi, tribologi, dan digitalisasi untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang efisien dan berdampak positif.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved